Apa yang Allah bicarakan kepada kita

Kita sering mendengar tausyiah tentang berdialog dengan Allah, atau sering seringlah berdialog dengang Allah, kemudian kira kira apa yang Allah bicarakan kepada kita? topik topik apa yang Allah bicarakan dengan kita, atau Allah hanya sebagai pendengar dari keluhan kita ? Persoalan ini penting karena akan menjadi tujuan untuk apa kita berdialog dengan Allah.

Berdialog dengan Allah tentunya tidak omong kosong, atau bincang bincang yang tidak ada manfaatnya. Dalam berdialog dengan Allah kita harus tahu tujuannya, yaitu pasti perbincangan yang membawa menfaat, dan manfaat itu pasti berisi perintah. Karena dialog nya adalah berupa perintah untuk melakukan sesuatu maka tentu saja setelah berdialog kita harus melakukan sesuatu sesuai dengan perintah yang diterima. Kalau setelah dialog tidak menjalankan perintah terus untuk apa dialognya.

Sekarang bagaimana cara dialog agar perintah Allah itu sangat jelas. baik akan saya uraikan tentang bagaimana berdialog dengan Allah. Tapi saya harap setelah mengetahui caranya untuk segera melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Yang pertama adalah bahwa dalam diri ini ada otak yang diwakili oleh akal dan pikir, kemudian ada kesadaran yang merupakan wujud dari pada jiwa atau nafas. Perintah Allah akan diterima melalui kesadaran yang tenang, kesadaran yang bersih dari pikiran dan akal. Selama kesadaran masih tercampur dengan akal dan pikiran maka kesadaran akan sulit menerima perintah Allah. Untuk itu latihan nafi isbat di metode 4 dzikir nafas harus sering dilakukan agar  kita bisa memisahkan mana pikiran dan mana kesadaran.  Yang kedua adalah bahwa Pikiran akan menerima terjemahan perintah secara lebih terperinci dan leibih jelas dari kesadaran, dicatat bahwa kesadaran pertama kali menerima perintah tidak boleh di campuri, kemudian setelah menerima baru akan diterjemahkan oleh pikiran sehingga perintah yang melalui kesadaran tersebut dapat dilaksanakan.  Jika sudah ada perintah selanjutnya adalah eksekusi dengan cara samikna wa athona , dalam tahap ini baru kita menggunakan akal dan pikira kita serta instrumen tubuh yang lain.

Jadi jelas bahwa setelah membicarakan Allah, kemudian berdialog dengan Allah dan terakhir adalah menjalankan hasil dialog tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.