Author name: Setiyo Purwanto

Trainer dan Peneliti psikologi islam Dosen Fakultas Psikologi UMS

Akibat tidak beradab dengan Kyai

Kita dengan kyai, ulama, habib atau syech atau guru mursyid harus punya adab atau sopan santun, atau akhlak atau patrap. Jika kita tidak memiliki adab kepada beliau, maka akibat negatif akan mengenai kita. Adab yang utama kepada beliau adalah “melayani” ya kita melayani beliau, tanpa ada maksud apapun seperti, mengambil berkah, mengambil ridho, mengambil syafaat atau mengambil manfaat. Kenapa hal ini saya katakan tidak beradab karena kita memperalat beliau kita memanfaatkan beliau, padahal ilmu beliau sudah kita dapatkan , nasehat beliau sudah kita dapatkan tak layak kalau kita meniatkan selain melayani beliau karena Allah.

apa akibat dari tidak punya adab dengan kyai yaitu punya niat lain selain melayani karena Allah? akibatnya kita akan mudah di perdaya oleh orang yang mengaku kyai (bukan kyai asli) . Banyak orang yang mengaku kyai tapi sebenarnya dia bukan kyai karena dia memanfaatkan niat salah kita untuk memperdaya. Misalnya , karena kita ingin mendapatkan berkah dari kyai (bukan dari Allah) maka mereka menjual ayat ayat dengan ditukar dengan mahar sekian sekian, atau jika kita niat ingin mendapatkan ridho kyai (bukan ridho Allah) maka apapun keinginan kyai akan kita penuhi bahkan harta yang harusnya untuk anak istri bisa dia setorkan untuk orang yang mengaku kyai tersebut.

Banyak orang yang mengaku kyai memperdaya orang orang yang salah niat agar mereka mau mengikuti apa yang di maui pak kyai, bahkan ada yang fatal, karena mereka ingin mendapatkan berkah kyai sampai dia diperintah membayangkan wajah kyai tersebut dalam dzikirpun dia mau, padahal kalau dia berdzikir membayangkan kyainya maka dia sudah terhijab dengan bayangan dia sendiri tentang kyai  tersebut.

untuk itu mari kita melayani kyai karena Allah, sebagai murid kita melayani karena Allah bukan karena kyai. Nanti Allah akan nampakkan kepada kita yang kita layani ini kyai betulan atau kyai gadungan. kalau gadungan biasanya dia akan memperdaya minta ini dan itu dengan dalil ini dan itu, tapi kalau kyai betulan dia tidak minta apa apa, kalau kyai josss beliau pasti juga akan melayani kita. kebalikan dengan kyai gadungan yaitu akan minta dilayani ini dan itu.

Adab adalah salah satu cara agar kita dapat terhindar yang negatif, dan adab adalah gerbang ilmu. Ilmu tanpa adab tidak akan membawa manfaat. tapi kalau ilmu disertai adab maka akan membawa manfaat dunia akhirat. Pilihlah guru atau kyai yang punya adab yaitu melayani kita, dan tentu kita juga harus melayani beliau.

Allah maha benar telah menggerakkan para koruptor untuk mengkorupsi uang negara

Sebelum membaca tulisan ini, kesadaran kita sebaiknya terbuka dan bersikap berprasangka baik atau khusnudzan kepada Allah. Baik, saya akan jelaskan bahwa Allah maha benar menggerakkan para koruptor untuk mengkorupsi uang negara.

Perbuatan mengkorupsi uang negara merupakan perbuatan terencana secara kelompok, bagaimana Allah dapat menggerakkan sekian banyak orang untuk melakukan korupsi secara berjamaah, bagi Allah tidak ada yang sulit. Allah memberikan keberanian kepada para koruptor, bahkan beberapa adalah ahli agama yang tekun shalat tekun ibadah mereka juga digerakkan Allah untuk mengkorupsi uang negara. Korupsi bukan pekerjaan yang ringan, perlu kehati hatian, perlu perencanaan matang, perlu strategi, perlu kerja sama team yang baik, ini semua tidak mungkin dilakukan jika Allah tidak mengijinkan. Seorang koruptor juta memiliki resiko untuk tertangkap, dan Allah berikan keberanian tertangkap keberanian untuk di penjarakan yang pada akhirnya koruptor ini benar benar berani mengkorupsi. dipenjara saja dia berani apalagi hanya dosa , dia akan lebih berani lagi.

Allah mengijinkan, Allah menghendaki, Allah menggerakkan orang untuk korupsi itu , Allah benar Allah tidak salah dalam perbuatannya menggerakkan koruptor untuk korupsi. Apakah Allah salah? kalau salah berarti Allah tidak suci lagi, bagaimana dengan gelar Allah yang subhana wa taala, yang artinya dia yang suci dan maha tinggi?

Untuk memahami Allah benar menggerakkan koruptor ini, kita harus memahami dibalik kenapa Allah menggerakkannya, bisa jadi koruptor, para pencuri uang negara, ini adabnya kepada Allah sudah keterlaluan, bagi pandangan Allah orang ini sudah keterlaluan tidak punya adabnya, misalnya saja dia melupakan Allah, bisa saja dia diberi amanah tidak menjalankan dengan baik, bisa saja dia pernah berbuat kurang ajar kepada Allah tapi dia tidak memohon ampun kepada Allah, sehingga wajarkan kalau menceburkan dia ke jurang kehinaan yaitu menjadi koruptor. Kalau Allah sudah menceburkan di lingkungan yang korup maka dia tidak akan mampu untuk tidak korupsi, dan akhirnya dia melakukan korupsi. kadang dia sendiri tidak mau korupsi tapi Allah berkehendak untuk dia sebagai koruptor maka dia tidak bisa menghindar dan tetap menjadi koruptor. Adilkah Allah ? adil, benarkah Allah dalam hal ini , benar.

jadi, bagaimana jika dalam posisi sebagai koruptor, atau sebagai hamba yang sedang digerakkan Allah untuk berbuat hina berbuat maksiat?

Pertama : gunakan kesadaran kita untuk menyadari Allah yang maha suci maha benar dengan segala perbuatannya

Kedua : Sadari dorongan dorongan dalam diri entah itu yang wujud dalam pikiran perasaan atau kehendak kita, jika dorongan itu negatif, segara sembung ke Allah dan mohon ampun kepada Allah

ketiga : request ke Allah mohon di cabut dorongan negatif tersebut menjadi dorongan positif. kalau berada di lingkungan negatif seperti di lingkungan yang korup , request ke Allah agar di angkat dari lingkungan yang korup tadi .

keempat: jalankan apa yang Allah ilhamkan setelah request ke Allah .

saya harapkan tulisan ini bisa menjadi solusi ketika kita digerakkan Allah untuk hal yang tidak baik, dan memberikan suatu pemahaman kenapa Allah selalu benar dalam segala perbuatannya.

Jika Allah belum berkehendak kita membenarkan Allah

Membenarkan Allah sangat berdampak positif terhadap kehidupan kita. Bagaimana jika Allah belum berkehendak kita membenarkan Allah?. Tentunya jika Allah belum berkehendak kita membenarkan Allah, maka sulit bagi kita untuk membenarkan Allah, dan berat rasanya membenarkan Allah. Dan anehnya meski membenarkan secara pengertian mudah tapi dilaksanakan sangat sulit, seperti pikiran muter muter untuk membingungkan kita yang pada akhirnya kita tidak dapat membenarkan Allah.

Mengapa Allah belum berkehendak kepada kita untuk membenarkan Allah, kesalahan kita adalah :

1. Kita tidak menyadari Allah. Ketidakadanya kesadaran akan Allah ini menyebabkan Allah tidak membuka agar kita dapat membenarkan Allah

2. Masih ada kotoran menyalahkan Allah, misalnya sering mengeluh, berkata tidak baik, menyalahkan diri sendiri dan menyalahkan orang lain (kambing hitam), serta sering mengungkapkan kalimat negatif.

3. Terlalu banyak keinginan, banyak harapan, cita cita, kehendak yang seringkali melupakan keadaan yang sebenarnya

4. Tidak berada di saat ini dan disini. jiwa yang selalu mengikuti pikiran untuk berada di masa lalu dan masa depan, sehingga dia tidak mengenali saat ini sedang mengalami apa. Membenarkan Allah pada hakikatnya adalah membenarkan perbuatan Allah saat ini dan disini.

saya menganalisa ada 4 hal itu sehingga Allah belum mengijinkan kita untuk membenarkan Allah. Agar Allah memberikan kemudahan kita untuk membenarkan Allah , hal yang bisa kita lakukan adalah belajar menyadari Allah yaitu dengan : mandawamkan dzikir nafas sesuai kurikulum yang sudah saya buat. Sehingga nantinya tumbuh kesadarannya akan Allah saat ini dan disini.  Tips yang kedua adalah , jika Allah sudah memberikan sinyal agar kita membenarkan Allah maka segera kita lakukan dengan lisan subhanallah, yang disadari bahwa Allah maha benar , Allah maha benar.

Scroll to Top