kata Allah adalah sebuah nama bukan dzat allah itu sendiri, kadang kita mengarahkan diri kita kepada allah sebagai kata bukan allah sebagai dzat. seringkali kita mengarahkan diri kita pada asma ul husnanya bukan yang memiliki nama itu sendiri. inti dari kesambungan atau silatun adalah ke dzat atau Dat Allah. dat allah sesuatu yang berbeda dengan apa yang kita persepsikan, selama kita mempersepsikan dat berarti bukan dat itu sendiri namun suatu rekayasa pikiran kita.
sedikit mengulas masalah kekahawatiran kaum salaf (yang mengaku paling murni dalam memahami islam) kaum salaf ini sangat menghindari adanya arah kejiwaan yang lurus kepada dat Allah karena khawatir atau takut kalau salah. karena ketakutan yang berlebihan inilah mereka hanya mengarahkan tujuan ibadah kepada bukan dat allah namun sebatas nama itu sendiri. makanya ketika “abu sangkan” memperjuangkan Dat allah agar menjadi tujuan dalam setiap ibadah ditentang keras oleh mereka (kaum yang mangaku salaf). sehingga Abu Sangkan dikecam habis habisan bahkan dituduh sebagai ajaran yang sesat (padahal kesesatan sebenarnya ada pada mereka yang mengarahkan ibadahnya bukan kepada dat allah).
nah kita berjuang dengan sholat khusyu dan patrap tidak lain untuk meluruskan iman kita jangan sampai kita terjebak kepada “hanya sebuah nama Allah” tapi betul betul mengarahkan diri dan jiwa kita dalam setiap ibadah kepada allah yang hakiki.