Kesadaran fana dimana yang ada adalah kekuatan Allah dan kekuatan Allahpun tidak sieperti apa yang dapat saya persepsikan, tidak dapat saya bayangkan apalagi rasakan. Kesadaran akan kekuatan Allah yang tidak dapat saya arahkan untuk tujuan tujuan tertentu karena saya hilangkan apapun tentang kekuatan Allah. Jadi memang benar benar saya belajar bagaimana menempatkan kekuatan Allah itu dalam alam kesadaran saya. Dimana letak kesadaran saya, saya letakkan pada level dimana sudah tidak ada lagi seperti apa kekuatan Allah itu.
Dengan kesadaran di atas itu saya gunakan untuk menyelesaikan amanah amanah yang Allah berikan kepada saya. Menjalankan amanah Allah dengan kesadaran seperti ini bagi saya tidaklah mudah, tapi inilah tantangannya, saya masih mencari formula yang pas dan mudah untuk saya terapkan dan tentunya untuk bisa saya sampaikan kepada kawan kawan di DNSA.
Saya menggunakan kurikulum di dzikir nafas level 1-4 kemudian sibghoh dan keadaan sibgoh itu saya gunakan untuk menjalankan amanah pekerjaan keluarga dan lainnya.
Dalam kenyataanya saya jatuh bangun secara tidak sadar saya jatuh di level 1 , dan saya harus memulai untuk masuk di level 1, 2, 3 dan 4 … saya kemudian sibghoh…. dan kemudian saya sinkronkan dengan amanah yang sedang saya jalankan.
Artinya adanya Allah dan adanya kekuatan Allah bukan difikiran(akal) tetapi pada kesadaran jiwa..
Hanya kita menyadari, bukan difikirkan.
benar Pak Samjan