Kalimat ini sederhana tapi mari kita mencoba membahasnya lebih mendalam dengan laku spiritual yang sudah kita jalani dengan dzikir nafas sadar Allah.
Bersandar berarti perilaku kita mengikuti apa yang Allah kehendaki. Kesadaran akan Allah setiap saat, menimbulkan kesadaran akan kekuatan Allah, Nah perilaku yang bersandar kepada Allah adalah mendasarkan pada kekuatan Allah. kekuatan Allah adalah kehendak Allah, sehingga kalau ada kekuatan yang menggerakkan kita maka kita mengikuti daya kekuatan itu. Bagi anda yang masih ragu, misalnya ya kalau kehendak Allah kalau kehendak nafsu, itu menandakan anda belum belajar dan belum menjalankan dzikir nafas level 4 yaitu sibghoh.
Bersandar kepada Allah, merupakan hasil belajar dari dzikir nafas level 4, kebiasaan yang belajar dzikir nafas mau nya sendiri atau tidak serius mempelajari teori dan malas untuk melatih.
Kesadaran ini penting untuk selalu kita arahkan kepada Allah alias sadar Allah. Perilaku kita kalau kita cermati itu sangat tergantung dengan kesadaran kita. Kalau kita sadar uang, naka segala perilaku itu kita sandarkan atas dasar uang, kalau kita sadar tentang keluarga kita maka segala perilaku kita, kita sandarkan pada keluarga kita. Kalau kita sadar Allah maka perilaku kita akan mendasarkan kepada Allah atau bersandar kepada Allah.
Besandar kepada Allah dengan sebab sadar Allah, akan menggerakkan pikiran, perasaan dan perilaku kita. Jadinya intinya adalah bahwa pikiran, perasaan dan perilaku kita itu tergantung dari kesadaran kita.
Dalam belajar sadar Allah kita tidak hanya berhenti di sadar Allah tapi kita berserah (DN level 3) dan puncaknya adalah sibghoh (level 4) ini adalah suatu cara agar kita dapat bersandar dengan benar kepada Allah SWT, sehingga tidak ada keraguan lagi apakah ini nafsu atau kehendak Allah.
baik sedikit tentang, akibat dari menyandarkan diri kepada Allah. Pada keadaan tertentu ketika kita menyadarkan perilaku kita kepada Allah ada perbedaan perilaku kita dengan orang yang tidak menyandarkan dirinya kepada Allah. ya kita pahami memang pasti berbeda perilaku yang menyandarkan pada hawa nafsu dengan kesadaran akan Allah. Bahkan dirinya sendiri juga merasa bahwa ada dua kehendak yaitu kehendak nafsunya dan kehendak Allah. Semakin dia bersandar kepada Allah maka perilakunya semakin aneh dan berbeda dengan perilaku orang yang mendasarkan perilakunya kepada Allah.
Bukti bukti kebenaran perilaku orang yang mendasarkan kepada Allah biasanya terbukti setelah sekian waktu kedepan. Hal ini disebabkan karena orang yang bersandar kepada Allah , paham sekali dengan tanda tanda yang diberikan Allah pada saat ini, sehingga perilaknya sekarang berorientasi pada masa depan. Bagi yang tidak mampu melihat tanda pasti perilaku yang dtunjukkan orang yang bersandar kepada Allah pasti nampak aneh dan menjadi tanda tanya.
Tetap semangat belajar sampai pada keadaan sibghoh dan terus belajar untuk selalu bersandar kepada Allah. Saya belajar anda juga belajar kita sama sama belajar.