Blocking Mental manunggaling kawula gusti

Blocking Mental MANUNGGALING KAWULO GUSTI

Ketika kita menyalahkan , ketika kita menghujat dan ketika kita berpikir negatif tentang pengalaman spiritual yang dialami oleh orang orang suci … seperti al halaj maupun syeh siti jenar maka kita tidak akan dapat mengalami apa yang beliau beliau alami. Ketika kita menyesatkan al-hallaj maka otomatis otak kita akan menghindari sensasi-sensasi atau keadaan keadaan yang dialmi seperti yang dialami dari pengalaman spiritual baik  syeh siti jenar ataupun al-hallaj. Blocking mental seperti ini tentunya akan merugikan kita dalam mencapai step-step berspiritual. Orang berspiritual harus membersihkan pikiran dan hatinya, termasuk membersihkan dari menyalahkan apa yang dialami kedua Ulama suci tersebut. Sehingga dengan kebersihan pikiran, kita akan bebas melanglang memasuki dimensi spiritual, kalau tidak dibersihkan, pasti kita akan berhenti dan tidak akan naik-naik taraf spiritualnya.

kalau tidak percaya ….silahkan saja .. saya sudah banyak menerima konsultasi mengenai hal ini, misalnya ibu IF di malang yang bertanya tentang pengalamannya ketika beliau dzikir, pada tahap dzikir tertentu beliau merasakan adanya suatu keadaan dimana dirinya tidak ada, yang ada hanya Allah.. maka sontak dia menghentikan dzikirnya dan menyudahi proses dzikirnya, kenapa ? jawab beliau “saya takut menjadi al-hallaj dengan pamahamannya yang manunggal dengan Allah” … Nah rugi sendiri kan .. padahal Allah sudah menunjukkan pengetahuannya tentang hikmah kalimat laa ilaha ilallah… Allah sedang mengajarkan  tentang alam fana, .. Allah sedang mengajarkan tentang wa maa ramaita idz ramaita walaa kinallaha ramaa…… sungguh sayang gara gara suudzannya kepada seorang waliyullah akhirnya kena akibatnya yaitu tidak bisa melampui wilayah tersebut…. seharusnya pasrah saja sama Allah.. toh bukan dia yang meminta tapi Allah yang memberi… ya diterima saja… karena tidak semua orang bisa mencapai keadaan tersebut…

Itulah bahayanya jika kita mem blocking mental kita dengan berpikir negatif tentang keadaan spiritual, sudah dipastikan bahwa kita tidak akan sampai kepada wilayah tersebut. Maka pengajaran pengajaran makrifat ini harus diterima dengan tidak banyak bertanya apalagi menyangkal… sebab kita harus merasakan sendiri.. kalau belum merasakan sudah menyangkal bagaimana kita akan merasakan?.

sekarang saatnya untuk unblocking mental… terbukalah dengan pengalaman ulama siapapun itu….. apalagi ulama tasawuf.. yang mendalami kedalaman makrifat….

CategoriesUncategorized

One Reply to “Blocking Mental manunggaling kawula gusti”

  1. seorang beriman dan bertaqwa harus berhati2…..bukan berprasangka buruk tapi hati2….ibu tsb hati2 seperti para kaum sufi terdahulu…apakah anda pernah merasakan sebuah minuman biasa oleh Allah jadikan minuman sangat nikmat menyegarkan pikiran menguatkan tubuh..kenikmatannya tiada minuman yg lebih enak rasanya dibanding saat itu??(ini terjadi nyata,karena anak saya merasakan hal yang sama)..Sesungguhnya Allah memberi sekaligus menguji apakah kita larut dengan kenikmatan tsb tapi lupa kepadaNYA,sehingga keenakan mencari sensasi spritualis tapi lupa akan ketaqwaan kepadaNYA….itulah pengalaman si ibu tsb seperti pengalamanku juga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.