buku “berguru kepada Allah” = Madarijus salikin karya Ibnul Qoyyim

Buku berguru kepada Allah yang sangat fenomenal ternyata sudah di tulis tokoh sufi papan atas Ibnu Qoyyim Al Jauziyah dalam kitabnya yang sangat Agung Madarijus Salikin. Kedua kitab tersebut memiliki kesamaan

1. tidak mengenal mursyid manusia, mursyidnya adalah Allah saja

2. Ditulis dengan gaya seorang salik, yaitu bagaimana menggapai tangga makarifat yang dijelaskan sangat operasional. Hal ini tentunya berbeda dengan gaya buku sufi lainnya seperti ihya ataupun al hikam yang tidak memberikan cara praktis nya yaitu tahapan spiritual yang di dapat murid.

3. tulisan seorang yang mengalami, bukan tulisan berdasarkan pengetahuan.

dan saya kira masih banyak lagi kesamaan.

saya sempat bertanya dengan ustad abu sangkan mengenai kitab ini.

Mengapa kitab madarijus salikin digunakan orang orang salafi tapi mengapa juga orang orang salafi menghujat sufi padahal kitab ini adalah kitab tentang kesufian. beliau menjawab: yang digunakan itu hanya karena Ibnu Qoyim dalam buku tersebut tidak mengenal mursyid, dasar ini digunakan untuk menyerang kaum sufi terutama orang tarikat yang masih menggunakan mursyid sebagai perantara. Tapi orang salafi kurang objektif dalam menggunakan kitab ini, mereka mengeliminir jalan kesufian yang ditulis dalam buku tersebut.

Dalam buku berguru kepada Allah dan madarijus salikin keduanya memang sepakat tidak ada mursyid yang mampu menghantarkan murid untuk kembali kepada Allah. Yang menjadi mursyid adalah Allah sendiri, yang mendidik adalah Allah sendiri. Buku berguru kepada Allah memang seolah menohok mereka yang masih berkutat kepada mursyid manusia dan tak ayal buku ini banyak mendapatkan kecaman dari berbagai pihak terutama bagi mereka yang mengikuti “paham mursyid itu manusia”, dan juga orang salafi menghujat habis habisan buku ini. Cara yang terlalu benar dan praktis ini sempat membuat kebakaran jenggot mereka yang selalu mensesatkan kaum sufi.

kalau saya, yang nota bene bukan sufi dan bukan salafi (saya psikolog he he ), memandang bahwa yang menjalani kesufian dijauhkan dari Allah dengan adanya “penghubung berupa mursyid untuk sampai ke Allah), padahal manusia bisa, siapapun itu, langsung bertemu Allah. sedangkan salafi lebih parah lagi dia menghujat orang orang yang berusaha mendekat ke Allah, yaitu kaum sufi, kalau dia menghujat orang orang yang berusaha mendekat ke Allah terus dia sendiri ?. Nah, kalau saya ni, dari pada salah menuju ke Allah dan menyalahkan orang menuju  ke Allah lebih kita merujuk buku madarijus salikin ini. yang salah menuju ke Allah akan mendapatkan cara yang tidak salah, yang selalu menyalahkan jalan sufi (salafi) akan banyak mendapatkan pemahaman yang benar tentang sufi di buku ini.

baik lah… jika penasaran tentang isi buku madarijus salikin dan tidak bisa baca kitab aslinya dan jika berminat terjemahannya silahkan klik disini download kitab madarijus salikin tapi saya tidak menjamin bahwa kitab terjemahan ini valid dan reliabel. tapi sebagai bahan bacaan saya kira cukup.

baik sementara itu dulu silahkan di download dan kita diskusikan di blog ini.

CategoriesUncategorized

10 Replies to “buku “berguru kepada Allah” = Madarijus salikin karya Ibnul Qoyyim”

  1. ALHAMDULILLAH,
    SETINGGI -TINGGI SYUKUR KEPADA ALLAH SWT KERANA DAPAT EBOOK YANG SANGAT BERMANFAAT INI DAN BANYAK-BANYAK TERIMA KASIH KEPADA TUAN USTAZ.

  2. duuuhh…pak pur…
    saya setuju sekali dgn pndapat pak pur…walaupun saya ini sdh mnjdi murid tarekat,tapi kok aneh sekali ya saya kok bisa menerima sekali pndapat di atas..ini pendapat dari nenek guru saya,prof dr khodirun yahya di youtube http://www.youtube.com/watch?v=JH70lpL6n5U…beliau brpndapat mursyid itu bukan manusia…mursyid is not man..andaikan nenek guru saya hidup sezaman dgn pak pur,pasti kalian brsahabat dgn baik..memang mnghadirkan wajah manusia sbg mursyid itu tidak benar…saya setuju sekali dgn pendapat2 pak pur dan pak abu sangkan beserta sahabat2 nya yg sdh mncapai sisi ALLAH…..saya pun sdh memiliki buku BEGURU KEPADA ALLAH karya abu sangkan dan MEMBUKA RUANG SPIRITUAL karya yusdeka putra….jangan kan pak pur dan para sahabat pak pur yg dicaci habis2san oleh sebagian muslim ,nenek guru saya ini pun juga pernah mengalami hal serupa dicaci maki oleh sebagian muslim…
    saya pun skrng kembali ke awal dalam belajar setelah mmbaca karya abu sangkan dan yusdeka putra serta pendapat2 pak pur dan vidio youtube nenek guru saya…dakwah kalian benar2 mmbantu saya dalam memahami siapa itu mursyid…
    ayoo,pak pur..berjuanglah terus dan bantulah kami terus..wassalam.

  3. Assalamualaikum ustadz…maaf mau minta info tt buku berguru kepada Allah penulis ust abu sangkan,kbetulan sy sdh sering cari2 di gramedia kok stock sdh habis..apa ada info dimana kita bisa membelinya pak..?krn sy jg ingin membacanya…selama ini setiap sy mendengar org/murid tarekat dr temen2 sy yg sdh ketemu mursyidnya,hati kecil sy berharap kapan ya sy jg bisa bertemu mursyid agar bisa lebih terbimbing…tapi stelah sering mmbaca tulisan2 pak ustadz hati sy jadi berubah,ternyata Allah itu tdk berjarak,asalkan hati kita hanya lurus saja berserah pd Allah insya Allah akn mndapatkan bimbinganNya…”

  4. SUBHANALLAH….alangkah indahnya jika manusia tidak menjadikan manusia sebagai mursyidnya, bukankah Rasulullah sendiri pernah mendapat teguran dari Allah swt ketika pamannya menghadapi sakratul maut, bahwa sesungguhnya engkau ‘Muhammad’ tidak dapat memberikan petunjuk, engkau cukuplah memberi peringatan.

    saya juga heran…kenapa masih ada saudara-saudara kita menjadikan manusia sebagai mursyidnya. padahal ketika memohon rezeki misalnya ia senantiasa langsung kepada Allah, kenapa dalam hal belajar ‘mencari ilmu’ tidak secara langsung kepada Sang pemilik ilmu itu sendiri. kemana makna ‘tunjukkan aku jalan yang lurus’ yang setiap waktu sholat kita ucapkan.

    saatnyalah kita pahami; bahwa Allah sebagai tempat meminta, belajar, dan menyerahkan diri secara langsung dan selanjutnya jika petunjuk telah diberikan maka sebaiknya mari tanyakan pada orang ‘ulama’ yang tahu tentang itu.

  5. mohonlah petunjuk kepada Allah SWT,agar kita dipahamkan mengenai Muryid atau kemursyidan itu sendiri.

Leave a Reply to elfie Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.