caranya ialah dengan melakukan dulu, berbuat dulu…nah jika hati belum sinkron biasanya akan terasa beban maka hati harus dipaksa untuk ihlas,… jadi semaca ihlas yang terpaksa, atau terpaksa ihlas…. terpaksa baik kan tidak apa apa.. dari pada terpaksa jahat.
contoh dalam sedekahh.. kalau kita sudah terlanjur sedekah 500.000 kemudian hati grundel… nah mau nggak mau kan kita harus ihlas… dan itu berlaku untuk semua kejadian dalam hidup kita sering dipaksa untuk ihlas oleh Allah nah ketika kita dipaksa inilah kita melatih hati kita untuk ihlas.
agar kuat dalam ihlas maka harus jelas arahnya yaitu Allah. kalau kita ihlas tidak ada tumpuannya maka ihlas susah … jadi harus ihlas kita harus ada yang menerima yaitu Allah… dan ALlah akan sangat menerima apa apa yang kita ihlaskan…
lama lama ihlas ini akan tambah kuat dan tambah kuat sehingga sedekah 500 ribu tidak nggrundel lagi …. nggrundel (tidak ihlas) kalau sedekah 1 juta… demikian terus tingkat akan keihlasan kita akan meningkat meningkat dan meningkat.. sehingga amal ibadah kita akan tambah berkualitas.
marilah berlatih terus meningkatkan keikhlasan kita selagi mampu (harta, tenaga, pikiran, doa dll). Karena akan menjadi latihan yang lebih berat lagi untuk tetap ikhlas sewaktu kita sedang tidak mampu. Smg Allah selalu memampukan kita untuk selalu ikhlas dalam situasi apapun.
As.wr.wb. Ustad,ketika ada orang yang berjanji kpd kita,&dlm wktu lama dia tidak/belum menepatinya, mungkin scara manusiawi kita jengkel, & bagaimana agar kita bisa mengihlaskan nya tanpa ada beban apapun/rasa marah di hati?. Makasih
ha..ha..ha, ehm metodenya betul mas pur, kalau tidak dilatih memang susah memulainya!
setuju sekali.
InsyaAllah ikhlas itu gampang….. asalkan:
1. berbuat APA pun (sedekah, bekerja, bantu orang lain, mendidik anak, berdakwah, berkeluarga, bertetangga, berteman, dll) hanya dalam syariat Allah (fiillah), untuk Allah (lillah) , hanya karena Allah, (billah)
2. akibat perbuatan tadi pasti akan ada dampak bagi pelakunya, maka dampak baik (berupa pujian) tidak akan menjadikan pelaku besar kepala, tersanjung, terpuji, sebaliknya dampak buruk (berupa cacian, dikucilkan, diboikot) tidak akan membuat putus asa, merasa terhina, dll. Semua itu buang saja di tempat sampah, selama pelaku berada dalam track yang lurus.
3. Harus meyakini bahwa keikhlasan itu akan berdampak kekal hingga akhirat (tidak terhingga), bahkan di dunia sudah mencicipi balasan dari Allah berupa kemuliaan yang tidak direkasaya, rezeki (min haitsu laa yahtasib), ketenteraman, ilmu yang memberi manfaat banyak orang dll, ada inner beauty yang terpancar karena bersihnya hati…
bagaimana…? gampang kan !
terimakasih pak pur.
saya tidak akan sekedar mencoba tips ini tetapi melakukannya .
alhamdulillah semga Allah memberikan kemudah kepada kita semua amin