fana bukan hilang atau lenyap

wilayah fana dalam islam adalah wilayah kesadaran yang tidak ber ego atau kesadaran yang sudah tidak ada lagi ego tapi tetap masih ada yang namanya self. Ketika fana maka yang hilang adalah ego nya bukan selfnya juga. pemahaman ini berbeda dengan pemahaman umum tentang fana atau zero dimana benar benar hilang. kalau benar benar hilang maka dia akan potensial meninggalkan syariat. Nah ini yang salah dalam berspiritual, yaitu spiritual yang menghilangkan semuanya. Kalau saya menyebutnya itu adalah tersesat,

self tetap ada tapi sudah tidak berego, seperti bayi yang dirinya ada tapi tidak mengaku aku atau tidak ada ego. Islam sangat mengajarkan adanya ihlas, tidak sombong dengan perilakunya dalam bentuk sedekah saling menolong ini semua terwujud jika kita dapat menghilangkan ego kita.

untuk dapat menghilangkan ego caranya cukup mudah yaitu dengan menjalankan dzikir nafas. ya saya sudah buat panduannya anda tinggal mempraktekkannya. jika ini dilakukan dengan benar dan dilakukan dengan istiqomah maka akan dapat memasuki wilayah fana yaitu diri yang tidak berego.

Pola pendidikan “masalah-solusi” dari Allah

ketika kita siap ke Allah dan dengan niat bersungguh bersungguh kepada Allah maka Allah akan memproses agar kita lebih dekat dan lebih paham kepada Allah SWT. Inilah makna dari pada berguru kepada Allah. Berguru kepada Allah karena Allah sendiri memproses hambanya yang benarbenar dan bersungguh sungguh untuk mendekat kepada Nya. Dan didikan Allah ini tidak main main. Cara mendidik ALlah ada dengan pola “masalah – Solusi” jadi Allah memberikan masalah agar hamba tersebut semakin bergantung kepada Nya dan semakin patuh kepada Nya kemudian Allah memberikan solusi. “masalah-solusi” adalah pola yang harus kita pahami dalam mengarungi pendekatan kepada Allah.

Meski nampak sederhana Masalah-solusi tapi pola ini sangat efektif untuk mengajarkan berbagai macam akhlak dari mulai berserah diri, sabar, ihlas ,bergantung dan sebagainya. Sehingga jika kita terbiasa dengan pola ini maka akhlak kita lama lama akan menjadi baik dan akan menjadi lebih sempurna.

kita harus paham dengan benar tentang pola ini agar perjalanan kita menuju kepada Allah dapat kita lalui dengan benar kita akan mendapatkan tingkat keimanan yang semakin sempurna. banyak sudah sahabat sahabat di DNSA (dzikir nafas sadar Allah) yang sudah merasakan ini dan mengalami keadaan ini. pertama mendapatkan pola ini memang mengagetkan tapi setelah dapat solusi maka mendapatkan keyakinan bahwa Allah juga memberikan solusi. Kemudian hal itu berulang dan berulang akhirnya terbiasa dengan pola pendidikan Allah ini yang pada akhirnya sudah tidak menimbulkan keraguan lagi dan sudah bisa memastikan nanti pasti ada pertolongan, dan sudah bisa bersikap bagaimana ketika menerima masalah dari Allah.

ya masalah dari Allah jawabannya sudah pasti yaitu berserah dan mengikuti apa yang Allah perintahkan, itu adalah jawaban pastinya. Sehingga kita tidak repot repot lagi mencari jawaban. inilah keuntungan kita belajar mendekat kepada Allah setiap masalah adalah pelajaran dan setiap masalah yang ada solusinya adalah pelajaran dari Allah untuk meningkatkan keimanan kita. semakin iman kita maka hidup kita akan semakin bahagia. Karena iman ini bukan sekedar mengaku beriman tapi benar benar beriman kepada Allah.

jadi belajar DNSA bukan tidak membawa dampak yang ringan terhadap kehidupan. dampak itu sangat besar dan dampak itu membawa suatu perubahan paradigma dalam kehidupan. Pola pelajaran yang Allah berikan yaitu Masalah-solusi ini memang benar benar mendidik kita kearah yang lebih baik, lebih muthmainah. Semoga kita dapat melampaui masalah masalah yang diberikan Allah dengan terus sadar Allah. dan semoga kita selalu sadar bahwa setiap masalah itu pasti ada solusi dari Allah.

Berserah yang menyenangkan

Seringkali ketika saya ceramah atau memberikan kuliah di depan mahasiswa terutama ketika saya memberikan materi tentang mengatasi masalah hidup dan sesi utamanya adalah tentang berserah saya mendapatkan kesan “pelecehan” karena saya menerangkan bahwa apapun masalah hidup itu akan selesai dengan berserah diri kepada Allah. Ketawa mereka, ungkapan ungkapan mereka seolah menandakan bahwa “Pak Pur ini ada ada saja masak masalah bisa selesai dengan berserah… ha ha ha “. Sayapun terdiam apa yang salah dalam penyampaian saya kenapa ilmu yang begitu tinggi bahkan berserah ini menjadi intinya dalam islam mendapatkan respon negatif seperti ini… Ya .. saya pun tidak menghiraukan pendapat mereka sayapun terus melanjutkan ceramah saya tentang berserah diri kepada Allah.

Berserah diri banyak di negatifkan maknanya bisa jadi karena memang tidak paham atau salah pengertian. Padahal kalau kita selami lebih dalam bahwa berserah diri kepada Allah ini membawa pada suatu kebahagiaan dan kenikmatan dalam hidup. Karena jelas sekali kepada siapa kita berserah diri. Kalau kita berserah dirinya benar yaitu kepada Allah yang maha murah, yang maha agung yang maha hebat yang maha sukses… maka kita akan bahagia dan akan mendapatkan solusi hidup yang tidak kita sangka. Tapi kalau kita bersandarnya kepada yang tidak jelas , kita berserah kepada sesuatu yang tidak pasti ya akan berakibat kepada masalah yang tak kunjung selesai dan sial yang tak kunjung berhenti. misalnya kita berserah kepada kehidupan, kita berserah kepada nasib, kita berserah kepada keadaan dan sebagainya ya akhirnya kita akan dipermainkan oleh kehidupan.

maka saya menyampaikan bahwa berserah itu kepada Allah yang jelas, Tuhannya semesta Alam, yang punya alam semesta, yang mengatur segalanya yang maha kaya dan maha segalanya . Jika kita berserah di wilayah ini maka kita akan mendapatkan kebahagiaan luar dalam…. pajero (penak jobo jero).. ha ha

siapa yang tidak ingin hidupnya bahagia siapa yang tidak ingin hidupnya menjadi hidup yang beruntung seperti yang sering disebutkan dalam al quran “beruntunglah orang yang …..” ya pasti setiap kita ingin menjadi orang yang beruntung maka mari kita sama sama belajar dzikir nafas dengan sadar Allah ini. Kita belajar dzikir nafas kemudian kita sandarkan diri kita kepada Allah sesandar sandarnya, sepasrah pasrahnya kepada Allah. Tidak ada TUhan selain Allah, maka mari kita bersandar kepada Dia, bukan kepada khodam,bukan kepada orang atau juga bukan bergantung kepada pimpinan atau perusahaan. bergantung yang benar maka hidup kita akan bahagia, Bersandarlah kepada yang maha menyenangkan maka hidup kita akan menyenangkanbersandarlah-kepada-yang-maha-menyenangkan-maka-hidup-kita