Untuk para jejaka atau duda yang ingin memiliki istri
Pasangan atau istri adalah amanah yang Allah berikan. Jika saat ini belum diberikan amanah ya tidak masalah. Artinya jika Allah belum memberikan amanah istri entah karena belum pernah menikah sama sekali atau karena pernah menikah dan sekarang menduda. Ketika pada posisi Allah belum memberikan amanah istri ada dua pilihan tetap menyendiri atau akan menikah lagi. Ketika memutuskan untuk menikah lagi maka harus di tata niatnya. Beristri berarti tambah amanah. Bukan beristri dengan harapan hidup lebih enak, ada yang melayani, tapi justru sebaliknya, dengan punya istri berarti tambah orang yang di layani, jadi intinya kalau berniat punya istri maka harus pasang niat untuk melayani (bukan minta di layani).
Setelah niat melayani jika Allah memberikan amanah istri selanjutnya adalah melakukan pelayanan sejak sekarang kepada siapapun yang Allah dekatkan dengan siapa pun yang Allah akan berikan sebagai calon istri. Pertama menghormati siapapun yang ingin menjodohkan atau akan memperkenalkan. Memberikan apresiasi dengan kesungguhan. Sanggup untuk melewati proses perkenalan terhadap orang yang akan di kenalkan. Tidak minder tidak menolak di depan. kecuali sudah tahu benar calon yang di tawarkan. tapi kalau belum maka wajib mengenal calon yang dikenalkan.
kedua, jika sudah berkenalan maka tugasnya adalah melayani harus sudah dilakukan sejak awal. Harus peka dengang apa yang di harapkan calon pasangan. Misalnya calon suka kalau ceritanya di dengarkan maka dengarkan dia (melayani ucapannya), jika calon suka dengan calon suami yang bersih berdandan, maka layani calon dengan berpakaian yang pantas dan calon senang dengan pakaian yang dikenakan (melayani mata calon), jika calon pasangan suka dengan kata kata yang lembut maka layani cara bicara yang tidak keras (melayani telinga calon). Proses melayani tidak hanya di panca indera lebih dari itu calon istri juga dilayani pikirannya dan perasaannya bahkan jiwanya.
Pantangan bagi para duda dan jejaka ada terbersit niat minta dilayani, tidak sepantasnya seorang calon kepala rumah tangga minta dilayani.
setelah tahap ini adalah bagaimana melayani rasa aman calon istri, tunjukkan niat yang sesungguhnya bahwa nantinya hidup calon istri tersebut dapat aman dan bahagia, dan tenang, jangan sampai terucap kalimat kalimat yang membuat calon istri ragu misalnya dengan mengatakan, “apakah nanti kamu bisa menerima hidup apa adanya?”, atau nanti kita sama sama kerja ya …, atau kalimat yang membuat calon suami menjadi rendah dan tidak memberikan rasa aman.
modal utama menjadi seorang suami adalah T3 artinya harus yakin dengan Allah bahwa Allah akan memberikan pertolongan kecukupan kemakmuran dan lainnnya. dengan keyakinan T3 ini. calon istri akan merasa tenang dan dia akan terikat secara emosional, secara jiwa dan panca indera.
silahkan bagi yang jejaka atau duda untuk memprakten ilmu ini dan semoga bisa mendapatkan istri yang di harapkan dan bahagia sakinah mawadah warahmah amin