Tidak Sombong dengan Tanda yang Allah berikan ( al araf ayat 40 )

Tanda atau ayat tidak sebatas ayat yang ada di al quran. Ayat yang terpampang di alam semesta ini juga tanda tanda atau ayat ayat Allah. Kita lapar itu tanda, kita sedih itu tanda dari Allah, kita merasakan sakit gigi itu juga tanda dari Allah.  Setiap tanda harus kita perhatikan dan tidak boleh sombong. Sombong dengan ayat Allah bisa berarti mengabaikan apa yang telah Allah beri tanda. Sombong dengan tanda tanda Allah akan berakibat fatal. Misalnya kita bekerja dan mengabaikan perut yang lapar , pengabaian ini bentuk kesombongan kita kepada Allah yang jika diteruskan akan beraibat fatal seperti muncul nya gangguan pencernaan dan kesehatan lainnya.

Tanda tanda dari Allah harus kita sikapi dengan penuh kerendahan hati. Kerendahan hati adalah kebalikan dari kesombongan. Semakin sombong maka kita akan semakin buta tapi semakin rendah hati maka kita akan dapat melihat lebih dalam dan lebih sadar. Syukur syukur dalam mensikapi tanda yang Allah berikan ini kita berada di ego nol atau fana.

Salah satu bentuk kesombongan kita adalah ketika kita mendapat tanda tidak baik, misalnya pasangan hidup marah marah atau anak rewel kita mensikapinya dengan marah juga , padahal marahnya istri atau suami adalah tanda atau rewelnya anak adalah tanda, ingat bahwa tanda harus kita sikapi dengan kerendahan hati dan tetap membaca makna dibalik tanda yang Allah berikan tersebut.

iqro’, artinya kita baca tanda tanda yang Allah berikan dengan kerendahan hati. sehingga terbaca lebih dalam apa yang Allah kehendakita terhadap kita atau apa yang Allah perintahkan kepada kita. Semakin kita peka dengan tanda tanda yang Allah berkan maka Hidup kita akan semakin terarah dan semakin bahagia dalam hidup.

Memahami Al Quran dengan Bahasa Jiwa

 

Al Quran yang sebenarnya adalah wahyu bukan buku dengan tulisan arab atau terjemahan.  Memahami al quran berarti memahami wahyu yang kita terima melalui tulisan yang ada yaitu di buku al quran. Untuk memahami wahyu ini tidak ada cara lain kecuali dengan bahasa jiwa atau bahasa kesadaran. kalau memahami al quran dengan terjemahan atau dengan tafsir yang ada itu masih menggunakan pikiran (otak, aql) tapi kalau kita memahami wahyu dalam al quran maka kita harus menggunakan kesadaran jiwa kita. 

Memahami al quran dari sisi wahyu tidak ada pesantrennya, tidak ada univiersitasnya dan tidak gelar gelar dibelakang nama. Memahami al quran secara wahyu itu mudah, karena kita sudah dibekali Allah dengan kesadaran. Setiap manusia dibekali dengan kesadaran, ketika kita memahami al Quran dengan kesadaran maka akan terkuak sesuatu yang tidak tertangkap oleh pikiran dan akal kita . dan kesadaran ini tidak akan menyesatkan kita atau salah dalam memahaminya sebab kesadaran dalam memahami wahyu al quran di bingkai dengan sadar Allah atau kesadaran yang berfokus kepada Allah SWT. 

apakah memahami wahyu al quran tanpa penjelasan ahli tafsir itu berbahaya? sangat tidak berbahaya, bahkan kalau dengan ahli tafsir bisa berbahaya. Sebab memahami wahyu itu adalah sangat individual sekali, wahyu itu untuk saya bukan untuk orang lain, demikian juga bahwa wahyu itu ya untuk ahli tafsir itu sendiri bukan untuk saya. Bisa jadi wahyu itu cocok untuk ahli tafsir tapi bisa jadi tidak cocok untuk saya. Ingat, yang kita pelajari adalah wahyu al quran bukan tulisan yang bisa diterjemahkan atau ditafsirkan. Kalau terjemah dan tafsir saya sarankan ke ahli tafsir atau ke ahli bahasa arab, tapi kalau masalah wahyu ini adalah urusan kita dengan Allah tidak ada lagi perantara seorang ahli bahasa atau ahli tafsir. 

Tentu saja syarat utama untuk bisa memahami dengan jiwa kita harus tahu artinya jika perlu kita baca tafsirnya. sekarang sudah banyak al quran yang ada tafsirnya , dan ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan al quran, jargon bahwa memahami al quran harus dengan kyai atau ustadz atau ahli bahasa atau ahli tafsir dan jika tidak maka akan terjadi kesesatan itu bagi saya jargon yang akan menjauhkan umat islam dari al quran. saat ini sudah banyak buku buku al quran yang sudah lengkap ada terjemah perkata ada terjemah per ayat ada tafsirnya bahkan sejarah turunnnya al quran . Maka jangan sampai kita ragu untuk terus berinteraksi dengan al quran terutama memahaminya dari sisi kejiwaan , dari sisi wahyu nya, dan dari sisi kesadarannya. 

Al quran di wariskan untuk kita, yaitu kita semua maka sering seringlah buka isinya pahami isinya dan pahami wahyu di dalamnya dan semoga kita digolongkan menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT. amin   

simak videonya disini https://youtu.be/uqSpGWbEZUA

 

Pelajaran Wabah Corona surat al an’am 95-101

Silahkan perhatikan Surat al An’am ayat 95-101. Pada ayat itu kita diperintahkan Allah untuk membaca pandemi saat ini atau wabah corona saat ini, bahwa wabah ini memang dibuat atas kesengajaan Allah. 4 juta manusia dimatikan Allah dalam waktu kurang dari 2 tahun. Pada ayat quran tersebut, kita diperintahkan untuk melihat inilah kekuasaan Allah, perintah selanjutnya adalah janganlah kita berpaling dari Allah, artinya kita jangan keluar dari jalur ke Tuhanan yaitu shiratal mustaqim.

Seperti di Indonesia saat ini dengan kematian lebih dari 1000 perhari dan lonjakan kasus yang mencapai 40.000 kasus perhari, seperti yang diberitakan berita di kontan.co.id hari ini. Hal ini harus kita cermati sebagai tanda bahwa kita harus melihat begitu kekuasaan Allah dalam mematikan manusia sekehendak-Nya. Kita percaya bahwa kehendak Allah ini bukan tanpa tujuan pasti ada maksud Allah kenapa Allah menjadikan wabah ini.

Wabah saat ini jangan menjadikan kita berpaling dari Allah, justru sebaliknya kita harus semakin sadar dan semakin dekat kepada Allah selain kita harus semakin pasrah kepada Allah SWT.