ihlas bersama rasulullah

setiap perbuatan rasulullah disertai dengan keihlasan kepada allah, marilah kita contoh keihlasan rasulullah yang demikian ini. masuklah ke dalam ….. hingga hatinya rasulullah menjadi hati kita, hingga pikirannya rasulullah menjadi pikiran kita dan hingga jiwanya rasulullah menjadi jiwa kita. hati, pikiran dan jiwa ini jalankan dengan ihlas karean allah. pada akhirnya nanti penglihatan perbuatan dan lain sebagainya akan mencerminkan perbuatannya rasulullah.

jadilah diri kita rasulullah… jadi mengikuti sunah rasul tidak hanya dengan bekal hapal hadis saja… kalau hadis saja maka tidak akan mampu menjangkau bagaimana rasanya rasulullah beriman… sehingga kita perlu untuk mencicipi manisnya iman seperti manisnya iman rasulullah.

5 Replies to “ihlas bersama rasulullah”

  1. Mas Pur… kalimat pada paragrap 2 itu.. apa tidak berlebihan? Karena kalimat tersebut begitu sensitif dan provokatif.
    Apa enggak sebaiknya diganti saja dengan kalimat yang lebih arif dan bijak untuk kemaslahatan bersama?

  2. iya ya pakya…
    agar tidak terlalu sensitif dan provokatif akan saya jelaskan sedikit… ada makna kias yang tidak boleh di lugaskan… alhamdulillah njenengan mengkomentari tulisansaya sehingga saya bisa memperbaiki maknanya dengan tanggapan saya ini.
    menjadi rasulullah pada kesadaran tertentu memang kita lebur fii rasul di mana ini hal ini sebagai dasar unutk lebur fii allah (fana)..
    kalau dalam istiah psikologi perubahan diri melalui deidentifikasi, seperti dalam kasus kasus massa dimana individu berubah menjadi massa.
    untuk masalah kemaslhatan bersama saya kira pembaca juga harus dewasa dalam memahami makna yang saya tulis sebab kadang jugasaya kesulitan untuk membuat kata kata yang pas.
    terus terang saya jugaminta maaf jikabeberapatulisan yang lainmungkin menimbulkan kesalahpahaman. dan kepada bapak Abdul terimakasih atas komentarnya.

  3. pak apa sih yang namanya sollat ma’rifat?apa saya dijamin masuk surga kalau mengikuti ajaran yang dibuku bapak?

  4. sholat makrifat…. panjang ceritanya ….
    kalau jenengan menjalankan buku tersebut dengan benar… untuk mencari Allah saya jamin 100%, tapi kalau jenengan mencari surga, saya tidak berani jamin.

Leave a Reply to Setiyo Purwanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.