indahnya perbedaan dalam islam

seragam itu bikin mata nggak enak, coba kalau kita jalan jalan sepanjang jalan kita lihat semua berwar na putih… atau semua berwarna biru dengan model rumah yang sama… pasti jenuh.. pasti bosan dan ini tidak menyenangkan. islam pun demikian, islam cukup beragam dengan berbagai macam pendapat, tafsir, pengetahuan, dan masih banyak perbedaan lainnya…. inilah yang membuat islam bisa lebih hidup dan menyenangkan. kita bisa memilih islam model yang sesuai dengan keyakinan kita …. yang suka amaliah sunah bisa mengikuti NU yang suka organisasi bisa mengikuti muhammadiyah, atau yang suka perang perangan ikut FPI. dan masihbanyak lagi ….

maka jangan menjadikan perbedaan itu sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, islam itu luarrrrbiasaaaaa sangat indah dengan perbedaaannya. kalau ada orang yang tidak suka dengan perbedaan berarti islamnya belum dewasa masih anak anak.. dan berpandangan sempit seperti memakai kacamata kuda……

so…manfaat kan keberagaman kita untuk belomba lomba meningkatkan ibadah kita disisi allah, jangan saling merasa benar …..

CategoriesUncategorized

8 Replies to “indahnya perbedaan dalam islam”

  1. Setuju Ustadz.. Sebab kita semua masih sama2 membaca Indinashshirathal Mustaqiem dlm shalat2 kita, itu berarti kita mengakui hanya Allah sendirilah yg benar2 BENAR, shg kita mohon ditunjuki ke arah itu. Bagi yg sudah merasa paling benar, saya sarankan ndak usah baca Ihdinashshirathal Mustaqiem lagi dlm shalatnya.. Buat apa! Wong udah tau, ngapain minta ditunjukin lagi.. Wassalam

  2. Alangkah bijaknya jika mas berikan contoh…. realita indahnya perbedaan dalam islam dizaman kepemimpinan Rosululloh SAW… apa buktinya..?

    Jangan Mengada-ngada suatu konsep yang tidak pernah ada di zaman kepemimpinan Islam yang dipimpin langsung oleh Rosululloh SAW.

    Tujuan utama Alloh SWT mengutus Rosul-Nya ke muka bumi ini adalah untuk memeprsatukan umat manusia dalam satu Wadah atau satu Lembaga Ad-Din yakni dalam Lembaga Dinul Islam dengan berpedoman kepada satu hudan (Al-Qur’an) walaupun kaum musyrikin tidak menyukainya Qs 9:33/48:28.

    Yang dimaksud dengan Satu Ad-Din adalah:
    1. Satu Struktur Kepemimpinan yakni: Alloh, Rosul dan Ulil Amri (Aparatur)-Nya Qs 4:59.
    2. Satu Aturan / Satu Hukum, yakni hanya bersumber dari Wahyu Alloh (Al-Qur’an dan Sunnah).
    3. Satu ketaatan, yakni hanya menyerahkan ketaatan secara totalitas kepada kepemimpinan Islam saja (Alloh, Rosul dan Ulil amri-Nya).

    kalau ada orang yang tidak suka dengan perbedaan berarti islamnya belum dewasa masih anak anak.. dan berpandangan sempit seperti memakai kacamata kuda……

    Maaf mas… Khan Rosululloh SAW itu Uswatuh Hasanah (Suri Tauladan / Contoh Yg Baik) dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM dan dalam aspek Agama..?

    Adakah dalam sejarah perjalanan kepemimpinan Rosululloh yang membenarkan, bahwa umatnya diperbolehkan untuk memisahkan diri dari struktur kepemimpinannya kemudian membuat faksi masing-masing sesaui dengan keyakinannya… yang penting namanya ada lebel Islamnya…!!

    Terima Kasih

    Lanjut Mas….

  3. Kata Alloh SWT dalam Firman-Nya telah menetapkan bahwa yang disebut dengan orang yang mempersekutukan Alloh adalah orang yang memisahkan diri dari Agama Tauhid yakni: memisahkan diri dari Agama Islam yang ada dibawah naungan Lembaga Dinul Islam kemudian ia bergabung ke dalam Agama Islam yang ada dibawah naungan Lembaga Dinul Jahiliyah. Berikut Firman-Nya:

    Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah (Agama Islam yang Ada dibawah Naungan Lembaga Dinul Islam); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) Agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168] Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka Qs 30:31-32.

    [1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri untuk beragama tauhid, yakni beragama Islam yang ada dibawah naungan Lembaga Dinul Islam). Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan Dinul Jahiliyah.
    [1169] Maksudnya: meninggalkan agama tauhid (Agama Islam yang Ada dibawah Naungan Lembaga Dinul Islam) dan menganut pelbagai kepercayaan menurut hawa nafsu mereka (Agama Islam yang Ada dibawah Naungan Lembaga Dinul Jahiliyah).

    [2:208] Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam ISLAM KAFFAH (Islam Yang Utuh=Dinul Islam), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

    Salah satu penyebab penolakan Iblis Laknatullah untuk tunduk dan patuh kepada perintah Allah supaya ’sujud (MENGAKUI)’ kepemimpinan Islam (Pemerintahan Islam) yang dijabat pertama kalioleh Nabi Adam AS adalah disebabkan kesombongannya, yaitu membangga-banggakan asal-usulnya dan meremehkan makluk lain, semoga kita dijauhkan dari ‘langkah-langkah Syaitan ini’ karena itu adalah musuh utama yang perlu dihindari oleh siapa saja yang dirinya mengaku dirinya beriman .

    1. Assalamu’alaikum,,,,,,,,,mas windy,,,yang ke Kualalumpur november kemarin ya mas…?apa kabar semua mas,,,.kapan datang lagi,.?

  4. Mas Didin.. Saya pernah baca di bukunya Prof.Dr. Quraish Shihab, saya lupa judulnya (membumikan alquran apa lentera hati, ya..) dan juga di bukunya Jalalludin Rahkmat, ‘Islam Aktual’, di situ beliau2 itu mengatakan ada hadits yg mengatakan bahwa di akhir zaman umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk surga kecuali 1. Menurut beliau2 itu, hadits ini lebih shahih dari hadits yg menerangkan kebalikannya, yaitu yg mengatakan bahwa semua masuk neraka kecuali satu. Saya nggak tahu mana yg lebih benar Mas, saya cuma orang awam. Bgmn menurut, Mas Didin?
    Menurut hemat saya yg dikatakan mempersekutukan Tuhan dgn memecah belah agama adalah org2 yg menuhankan pendapatnya shg perbedaan yg seharusnya lumrah krn begitu jauhnya jarak antara jaman kita dgn masa Rasulullah, berubah menjadi perpecahan.. Terakhir, setahu saya Iman tdk bisa diaku2 Mas, rasa Iman adalah rasa yg Allah sendiri yg menarok ke dlm dada kita, shg bisa menggetarkan hati bila nama Allah disebut (al anfal: ayat?) dan yg pasti org beriman otomatis khusyu shalatnya (almukminun: ayat?). Dan jangan lupa Mas, dgn ayat ttg org Badui yg ditegur krn mengaku beriman, krn iman belum msk ke dlm dadanya (maaf lupa suratnya).. Sekian saja Mas, banyak maaf, krn saya memang bkn ustadz.. Sekali lagi mhn maaf jika krg berkenan, mudah2an perbedaan tdk menjadikan kita berpecah, Amin, wassalam..

  5. Terima Kasih kembali…. salam kenal mas Horison…. terima kasih banget atas komentarnya.

    Saya sangat tertarik dengan tulisan mas Horison yang ini:

    Menurut hemat saya yg dikatakan mempersekutukan Tuhan dgn memecah belah agama adalah org2 yg menuhankan pendapatnya shg perbedaan yg seharusnya lumrah krn begitu jauhnya jarak antara jaman kita dgn masa Rasulullah, berubah menjadi perpecahan..

    Menurut beliau2 itu, hadits ini lebih shahih dari hadits yg menerangkan kebalikannya, yaitu yg mengatakan bahwa semua masuk neraka kecuali satu. Saya nggak tahu mana yg lebih benar Mas, saya cuma orang awam. Bgmn menurut, Mas Didin?

    Yah kita sama-sama harus mencari mas…? Justru jika kita sudah membedah isi hadits tersebut kita harus kritis dan mencari yang satu itu. karena perataan Rosululloh Tersebut Benar adanya sesaui dengan realita sekarang ini.

    Sebagai Perumpamaan: Jika Dinul Islam diibaratkan sebua GELAS, kemudian jatuh menjadi 73 pecahan. Orang Buta/Awam kemudian memungut Gelas dalam bentuk pecahan (pecahan gelas) tersebut sambil teriak kepada sesama pemungut pecahan gelas tersebut:”Inilah yang dibsebut Gelas, Inilah Gelas yang Asli yang kamu palsu”… dan seterusnya.

    Sementara orang buta/awam tersebut sebelumnya belum pernah mengetahui Definisi GELAS yang sebenarnya. Itulah analogi awamnya masyarakat Muslim di Indonesia terhadap DINUL ISLAM. Mereka telah mempersempit dan mengerucutkan definisi Dinul Islam menjadi Agama Islam, padahal dizaman para Nabi bahwa Dinul Islam itu bukan sebuah Agama tapi sebuah Ad-Din.

    Untuklebih Jelasnya buka: http://risalahdinulislam.wordpress.com

    Mudah2an bermanfaat.

    Saya juga mohon maaf kepada semuanya jika tulisan saya ada yang menyinggung… saya sedang terus berupaya untuk memperbaiki diri. Mohon maaf… yaaah kepada semuanya.

Leave a Reply to mohammadwindy Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.