pencerahan hakiki umat islam adalah bertemu dengan Allah SWT. Namun perjumpaan ini sudah di kebiri sehingga umat islam sangat sedikit yang bisa menembusnya. yang sedikit inipn dan pennuh takut tidak memberitahu kepada yang lain, Seolah Tuhan hanya wilayahnya, orang lain tidak bisa seperti dia. Dengan embel embel rahasia Tuhan tidak boleh di buka dimuka umum, dengan dalih makrifat itu ilmu sesat, dengan dalih bahwa Yang bisa ke Allah adalah para wali, orang biasa tidak bisa berjumpa Allah. dan segepok alasan yang menyebabkan orang biasa seperti kita ini tidak bisa mencapai keadaan keadaan spiritual seperi apa yang di perintahkan Allah dan Rasulnya.
saya menyebutnya bahwa kita dikebiri oleh kita sendiri. Tuhan yang seharusnya dekat dengan kita menjadi terasa sangat jauh, Mau menghadap Tuhan saja harus memakai perantara seorang wali. Seolah kalau kita langsung menghadap Allah itu kita tidak berhak dan “dosa” kalau tanpa perantara.
pengkibirian inilah yang menyebabkan islam tidak akan bisa maju, bagaimana bisa maju kalau jauh dengan Tuhan Allah SWT. Kemunduran islam disebabkan karena jauh dengan Allah SWT. Dulu islam dibawa para sahabat bukan karena keilmuannya, bukan karena hartanya bukan karena kekuasaannya tapi karena dekat dengan Allah, selalu berinteraksi dengan Allah dalam setiap langkahnya. maka untuk mengembalikan kejayaan islam lagi tidak ada jalan lain kecuali mendekatkan diri kepada Allah.
pengkibirian terhadap awam-Allah ini harus di rubah dan dilawan sehingga ada kebebasan orang awam bertemu dengan Tuhannya baik dalam dzikir maupun dalam shalat. Tuhan jangan sampai di monopoli kalangan elit islam yang bersurban dan selalu di masjid ataupun yang punya pondok pesantren.
jika parombakan paradigma ini berhasil maka kita bisa melihat bagaimana setiap orang islam jika punya hajat tidak perlu minta doa kepada kaum elit, dia bisa berdoa sendiri dan dikabulkan Allah SWT. dengan demikian maka islam akan berjaya , berjaya umatnya berjaya agamanya.