jangan memisahkan kebahagiaan dunia dan akhirat

Benarkah akhirat itu nanti? dan dunia itu sekarang? Jika kita memahami dengan kesadaran kebenaran maka tidak ada nanti yang ada adalah sekarang. dunia itu adalah sekarang dan akhirat juga sekarang. Kalimat nanti itu tidak ada sebab kita hidup adalah sekarang, bukan nanti Kalau kita diakhirat maka yang ada adalah sekarang tidak nanti. Baik itu kenyataan pertama yang harus kita pahami dan sadari.

dalam doa sapu jagad, kita minta keselamatan dunia dan akhirat itu adalah sekarang bukan nanti. fidunya hasanah wafil akhirati hasanah.

kesatuan antara dunia dan akhirat ini tentunya menimbulkan suatu kenyataan lain bahwa jika seseorang bahagia duniawi maka bahagia akhiratnya, demikian pula sebaliknya jika dunianya sengsara, menderita maka akhiratnya juga demikian pula. ingat ukuran bahagia bukan uang. sebab kalau sudah menyatukan antara dunia dan akhirat maka ukuran materi harus kita hilangkan berganti dengan kebahagiaan sejati yaitu kebahagiaan spiritual.

kalau orang mengaku dunia sengsara nanti di akhirat bahagia itu adalah bohong. Surga atau neraka itu sudah terjadi sekarang dan sudah ada tanda tandanya sejak sekarang. orang yang masuk neraka hidupnya penuh ketidakbahagiaan. Nah sekarang kita tanya diri kita masing masing apakah kita bahagia dengan kehidupan yang sekarang kita jalani ini?.

bahagia dunia tidak bisa dipisahkan dengan bahagia di akhirat. maka sekarang kita harus segera mencari jalan bagaimana dapat bahagia dengan keadaan yang sekarang kita jalani. Jika harta tidak membuat kita puas dan selalu ada kekurangan maka  bahagia itu tidak terletak pada harta, jika setelah di beri anak dan hidup kita tidak tambah bahagia maka bahagia itu tidak terletak pada punya atau tidak punya anak. atau hal lainnya. Kebahagiaan sejati harus kita cari sejak sekarang jangan sampai terlambat “nyawa diambil”. Kesempatan hidup kita hanya sebentar bahkan sangat sebentar. Kita harus berkejaran dengan waktu.

kebahagiaan sejati adalah ketika kita menemukan Allah dan kita bersikap berserah diri kepada-Nya. maka kita akan menemukan kebahagiaan yang tidak ada bandingnya. semakin kita berserah bahagia itu semakin dalam dan semakin membuat surga kita benar benar sudah kita rasakan saat ini tidak nanti.

baik semoga apa yang sampaikan ini dapat membuat kita paham dan dapat mendekatkan kita pada kebahagiaan sejati.

5 Replies to “jangan memisahkan kebahagiaan dunia dan akhirat”

  1. mau naya P Pur, kalau hidup di akhirat sekarang apa masih percaya adanya hari kiamat. maaf belum mudeng.

Leave a Reply to kak nor Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.