kenapa sinetron murahan laris manis

ternyata  yang bikin sintetron itu laris bukan karena alur ceritanya atau karena akting pemainnya namun karena musiknya… pengaruh musik ini demikian kuat namun kurang disadari oleh pemirsa hal ini seperti pertunjukkan wayang kulit yang ternyata yang bikin orang betah nonton wayang kulit bukan karena ceritanya kerana sudah pasti hafal alurnya yang bikin menarik itu adalah musiknya.

musik musik yang ada di sintron kalau dicermati bisa membawa suasana yang berubah ubah sesuai alur cerita.. persis seperti film india yang kalau boleh dibilang over nyanyi… sedih nyanyi senang nyanyi bahkan perangpun nyanyi..

mungkin tipical orang asia ini tidak begitu memperhatikan kualitas sintroen atau film yang dibutuhkan adalah permainan suasana lewat musik.

so saran saya kalau nonton sinetron indonesia jangan memperhatikan alur ceritanya cukup ikuti saja setiap cerita yang disampaikan dan ikuti pula musiknya yang mengiringi sintron tersebut… yang penting kan bukan alur nya baik atau jelek yang penting kita bisa menikmati atau tidak. kalau kita menikmati alurnya dijamin akan grundel jengkel dan akan mengatakan sinetron indonesia ini murahan .. …

murahan tapi laris manis… saya pertama heran kenapa sintron beginian laris.. eh ketemunya pas sholat magrib di samping televisi karena sambil menemani anak.. lho tiba tiba kok muncul pemahaman seperti diatas…

10 Replies to “kenapa sinetron murahan laris manis”

  1. Lihat namanya yang punjabi… Producer2 sinetron memang betul pak pur… dari india yang faham betul katakter bangsa kita yang cikup “emosional” dan ini saya kira kurang baik untuk fi ikuti…
    Salam

    1. sangat benar Anne taste kita sangat rendah sekali… kasih mi instan saja sudah ketagihan

  2. Selesai ngimami shalat magrib sambil nunggu isya di masjid daarussalam buka2 lagi blognya pak pur..di BB saya ada dorongan ingin menambahkan komentar pak.. Selain kurang baik di ikuti sinetron TV sebaiknya di”jauhi” atau menjauh..sy ter-ingat obrolan malam jumatan kmrn ini tentang hal2 yang tdk baik itu tdk mungkin bisa kita hindari dan untuk itu kita hanya diminta “menjauh” lihat quran “laatakrobu …dst” jangan dekati atau”menjauh lah”krn sekali nonton satu episode pasti penasaran pak…dan seterusnya kena maunya “punjabi”….naudzubika mindzalik.

  3. Sesuatu yang laris manis pastilah menggugah hal-hal yang memang sudah menjadi tabiat manusia, maksud saya, hal ini terkait dengan insting, dengan naluri, dengan kecenderungan manusia untuk lebih memerhatikan 4 hal (4 naluri dasar: feeding, fighting, fleeing dan finding a mate). makanya kita tidak akan heran kalau tayangan misteri, kriminalitas dan hal yang berbau seks, atau kalau dalam sinetron ya para pemainnya, cerita yang memermainkan emosi jadi faktor penentu kelarismanisan itu sinetron.
    * 4M saya kutip dari Virus of the Mind karya Richard Brodie (temen dekete Bill Gates) yang membicarakan tentang meme, memetika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.