Ketika teknologi menggantikan pengetahuan agama

digital
digitalisasi ilmu agama

Sekarang ini apa yang tidak ada… hadis sudah di  digitalkan, al quran sudah digitalkan bahkan berbagai tafsir sudah digitalkan…. tajwid dan cara baca quran juga sudah digitalkan….ilmu zakat, ilmu sholat, ilmu haji, ilmu apapun dalam syariat islam sudah digitalkan…. nah …dan sekarang sudah tidak repot repot lagi bertanya kepada ustad jika permasalahannya adalah fiqh syariat… karena apa tinggal buka laptop syukur syukur tersambung ke internet … sudah banyak sekali jawaban tinggal  kita pilih yang sesuai yang mana.

kemajuan teknologi seperti ini seharusnya membawa kemajuan kita dalam beragama, kalau orang masih bertanya dan memperdebatkan tentang suatu amaliah sepertinya sudah ketinggalan jaman…. debat dan bertanya itu jaman ketika ilmu agama ini belum ter digitalkan, tapi ketika era digitalkan sekarang ini, tidak perlu debat cukup kita pilih yang paling sesuai dari sekian banyak pilihan atau alternatif. Dan saya kira tidak perlu takut dengan dalilnya karena semua pilihan sudah menampilkan dalil hadis qurannya.

Tapi ada satu hal yang tidak bisa digitalkan adalah ilmu hakikat makrifat, kalau yang satu ini harus datang ke guru kyai atau ustad yang tidak hanya menguasai ilmu hukum agama yaitu fiqh syariat saja, namun juga mendalami ilmu hakikat dan makrifat yang memang tidak digitalkan karena berupa pengalaman.

sekarangpun menjadi ustadzpun lebih mudah karena tidak perlu nyantri cukup bermodal laptop dan software quran dan hadis sudah bisa berceramah panjang lebar.

Pondok pesantren, madrasah atau institusi agama lainnya jika tidak mensikapi kemajuan teknologi ini dengan merubah model pembelajaran dan kurikulum pasti keberadaannya tidak akan bermanfaat banyak, sekarang untuk apa hafal hadis kalau dengan laptop saja sudah hafal sekian juta hadis…ada yang bertanya, tapi kan harus bisa bahasa arab untuk menjadi ustad?….. ah tidak perlu pandai pandai amat kita kursus bahasa 3 bulan saja sudah bisa kok bahasa arab…. selebihnya nanti dibantu kamus arab digital….bahasa arab digital…. grammar digital…… conversation digital…

sebagai hikmah tentang keadaan ini dimana teknologi menggantikan ilmu agama adalah: kita segera mengamalkan jangan terlalu banyak berilmu agama terlalu lama belajar nanti akan menghabiskan waktu kita untuk beramal, agama ini tidak untuk sekedar tahu tapi untuk dilakukan dan dijalankan

CategoriesUncategorized

2 Replies to “Ketika teknologi menggantikan pengetahuan agama”

  1. Betul sekali pencerahanya sangat bagus.
    “jika kita hanya ingin pintar-pintaran ceramah pake dalil2an yg buuanyak! Trs jadi ustad2dan. Seprtinya gampangdeh!
    Tapi peng’amalan yg sesuai dgn ucapan itu! Yg masih sangat jarang ada.

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.