Penggalan syair yang dilantunkan Almarhum Gus Dur seorang ulama dan mantan presiden RI : .. Al quran qodim, wahyu minulyo, tanpo tinulis iso diwoco, den tancep ake ing jero dodo, iku wejangan guru waskito.
kira kira artinya begini, al quran qodim, wahyu yang dimulyakan, tidak tertulis tapi bisa dibaca, tancapkanlah dalam dada, itulah ajaran Guru waskito
saya memahami syair yang dilantunkan Gus Dur ini merupakan himbauan kepada kita untuk tidak hanya memahami al quran sebatas kitab atau buku yang tertulis, padahal sebenarnya Al quran sudah ada sebelum ada kitab, kenapa karena kitab al quran bersifat qodim. Al quran yang demikian yang ada sampai sepanjang waktu, yaitu suatu kehendak Allah yang tidak tertulis tapi bisa dibaca.
Allahlah yang mengajarkan apa apa yang tidak diketahui manusia alamal insana maa lam ya’lam.
Setelah kita bisa baca al quran maka sangat penting sekali bagaimana kita bisa menangkap apa apa yang tersirat di dalam al quran sebagai kitab teles. quran bukan bacaan yang diulang ulang, quran bukanlah syair nyanyian atau tembang namun quran adalah petunjuk. jadi kita harus mampu menangkap apa petunjuk dari al quran yang kita baca. jika kita hanya mendendangkan quran dengan suara suara merdu kita tidak akan mendapatkan apa apa dalam al quran. tapi jika kita mampu menangkap apa apa yang menjadi kehendak Allah dalam Al quran maka kita akan menjadi manusia yang bisa membuktikan mukjizat dari al quran.
Perintah membaca Al quran adalah untuk orang yang sudah paham artinya, karena quran diturunkan di tanah arab, nah kalau kita tidak paham sebenarnya kita diperintahkan untuk memahami bacaan quran tersebut. sama halnya dengan perintah menutup aurat, perintah ini diperuntukkan kepada mereka yang memiliki kain atau pakaian. maka kita yang belum punya pakaian harus cari uang untuk beli pakaian. Selama kita tidak paham apa yang kita baca maka selama itu pula kita tidak dapat mengambil manfaat dari Al Quran.
Sekarang ini tidak ada alasan untuk tidak bisa menterjemahkan al quran karena sudah banyak kitab kitab alquran yang ada terjemahannya, bahkan langsung ada tafsirnya. kalau takut sesat carilah kitab yang terjemahan dan tafsirnya sudah verified. dari situ kita akan dapat mengerti dasar dasar perintah Allah kepada kita.
untuk bisa memahami kitab teles diperlukan tata cara yang sudah ditentukan. misalnya kita berwudlu, menghadap kiblat, paham apa yang kita baca secara langsung tanpa melihat arti dari apa yang kita baca (maka saya sarankan untuk memahami arti bacaannya dulu  sebelum kita memahami kitab teles). memiliki kemampuan silatun yaitu menyambungkan diri kita kepada Allah SWT (silahkan ikut pelatihan dzikir nafas dan patrap yang saya selenggarakan).
dengan kemampuan memahami kitab teles ini maka masalah hidup kita langsung bisa kita konsultasikan kepada Allah melalui Al Quran.