Latihan Pra Silatun di Bekonang Sukoharjo

Metode ini memang agak berbedan dengan apa yang telah diajarkan oleh Ust Abu Sangkan. Latihan ini untuk mempersiapkan mental dan kejiwaan peserta agar lebih paham dengan konsentrasi ketika sholat. Peserta yang rata rata sudah berusia, membutuhkan pemahaman yang agak berbeda dengan biasanya. Latihan pra silatun ini diawali dengan merasakan, mendengarkan suara saya ketika membaca alfatihah, ternyata beberapa masih ada yang kesulitan dari kesulitan ini kesalahan paling banyak adalah konsentrasi menggunakan otak, padahal yang benar adalah merasakan. jika merasakan maka otomatis akan konsentrasi sendiri. saya mencontohkan kalau kita mencari suara jangkrik, jangkriknya ada dimana maka itu namanya konsentrasi, lain dengan kita menikmati suara jangkriknya maka kita tidak perlu berkonsentrasi cukup dengarkan dan nikmati suara itu.

Kemudian peserta saya minta untuk membaca sendiri alhfatihah lalu didengarkan sendiri.  jadi membaca kemudian didengar sendiri dan dirasakan sendiri bacaan tersebut. ternyata ini lebih mudah bagi peserta untuk lebih terkonsentrasi dibanding yang pertama tadi.

jamaah yang kira kira berjumlah 50an cukup antusias mengikuti pelatihan ini, dan ini pertemuan ke dua setelah sebulan yang lalu diadakan pelatihan serupa. rencana akan ada halaqoh rutin tiap bulan di Rumah Bu Atik Bekonang pada hari minggu keempat.

rencana saya metode pra silatun ini akan saya kembangkan dan akan saya praktekan ke jamaah baik yang ada difatimah ataupun di jamaah jamaah lainnya sehingga nantinya menjadi suatu metode yang memudahkan untuk mencapai silatun. pengenmbangan yang lain adalah pra tumakninah seperti yang kemarin malam waktu di panti asuahan mardhotillah gumpang.

7 Replies to “Latihan Pra Silatun di Bekonang Sukoharjo”

  1. Assakamualaikum wr wb
    pengembangan pak pur pra silatun dan pra tumakninah ini luar biasa dan ini insya allah akan mampu lebih memudahkan jamaah dalam memasuki wilayah “kesadaraan”
    saya ada sedikit mohon penjelasan dan ingin lebih jauh dengan pengertian konsentrasi otak dan pengertian “merasakan” atau yang dimaksud pak pur” merasakan” kita harus menggunakan otak kanan? atau selama ini kita pakai otak kiri?
    Demikian dan saya sangat bersyukur kalo konsep pra silatun dan pra tumakninah ini bisa segera di sosialisasikan ke jamaah sehingga rencana kita team shalat center solo yang akan segera mengembangkan halaqoh2 di seputar Solo akan lebih berkembang dengan cepat ……….Amien
    fairu.

  2. waalaikum salam
    terimaksih komen nya Pak Fairu. mengenai perbedaan konsentrasi dan merasakan secara singkat
    1. jika merasakan otomatis konsentrasi, namun konsentrasi belum tentu merasakan
    2. konsentrasi merupakan pekerjaan berpikir sedangkan merasaka pekerjaan perasaan
    contoh merasakan manisnya teh ginastel, cukup diminum dan tinggal dirasakan rasa manisnya teh tersebut, dan otomatis kan konsentrasi.
    metode ini yang nantinya menjadi penghantar dalam bersilatun ke allah jadi belajar menggunakan konsentrasi, perasaan dan menggunakan kesadaran. jadi ada tingkatan tingkatan yang paling dasar konsentrasi, kemudian perasanan, dan yang paling tinggi adalah kesadaran.
    metode ini segera kita kembangkan yaitu pra tumakninah, pra silatun, dan pra niat. mudah mudahan metode ini dapat lebih memahamkan jamaah amin.

Leave a Reply to Setiyo Purwanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.