lebih dosa mana ahli Bidah sama orang yg hobi membidahkan?

dalam islam ini kenapa selalu tidak rukun dan selalu berpeca belah karena ada sekelompok orang yang hobi membidahkan kegiatan keislaman yang dilakukan kelompok lain. hobi ini sangat bahaya jika dilanjut lanjutkan pertama merugikan diri sendiri dan yang paling bahaya adalah merugikan orang lain terlebih islam. kenapa rugi
1. pertama : rugi diri sendiri… suka membidahkan orang laing sebenarnya merupakan perbuatan bidah yang tidak dicontohkan rasulullah dan para sahabat… dankita tahu bidah itu neraka… jadi resiko orang ahli membidahkan adalah neraka
2. kedua, terjadinya perpecahan umat karena kelompok hobi membidahkan ini selalu meniupkan genderang perang…. ini sangat bahaya…. maka orang orang yang ahli mebidahkan ini biasanya hatinya keras baik keras bagi diri sendiri maupun keras kepada orang lain.. maka biasanya juga dia tidak bisa diterima masyarakat secaraluas
3. ketida kerugikan agama islam secara kesuluruhan. fokus pergerakan islam bukan keluar utuk mengajak orang lain masuk islam namun fokus nya menyalahakan sesama islam yang artinya orang yang sudah beragama islam… ini berarti bahwa dakwah islam berhenti. islam juga terkesan sulit sedikit sedikit neraka , dan tentunya ini membuat islam tidak memiliki daya tarik untuk diikuti ajarannya… nah bahaya kan… makanya kenapa banyak orang islam keluar dari islam dan banyak orang kafir alergi dengan islam.. ya mungkin kita harus koreksi dengan diri kita sendiri.

marilah kita satukan perbedaaannyamenjadi rahmah… bukan menjadi ajang untuk menyalahkan oranglain… berhentilah menjadi orang yang honi membidahkan…….

38 Replies to “lebih dosa mana ahli Bidah sama orang yg hobi membidahkan?”

  1. Tidak tepat jika dikatakan membiddahkan, karena membiddahkan berarti menetapkan sesuatu yang diperintahkan menjadi terlarang.

    Yang dosa itu kan jelas dan yang biddah juga jelas, sehingga tugas ulama yang menjelaskan jika masih banyak ummat yang belum paham.

    Karena biddah menyebabkan perpecahan, maka biddah harus dilawan, yaitu melalui pendekatan, bimbingan dan ceramah-ceramah. Saling menyalahkan akan memperkeruh suasana, sementara kita diajarkan untuk bermusyawarah.

  2. Seseorang menentang bid’ah karena ilmunya, atau karena dia paham benar akibat dari bid’ah, sehingga itulah salah satu bentuk jihadnya dalam menegakkan dan memurnikan Islam. Hanya, benar salahnya tergantung caranya.

    Disamping itu, ritual-ritual dan peringatan-peringatan yang belum tentu membawa perubahan bagi ummat dan menghabiskan biaya banyak, ada baiknya jika dana itu diberikan untuk kepentingan orang yang tidak mampu, tentu jauh lebih bermanfaat daripada kegiatan yang hura-hura, pamer, atau mengarah kepada kemusyrikan.

  3. Betul mas.di tempat saya orang islam banyak teori, giliran bantu orang susah malah orang kristen yg bantu,orang islam masih ngolok lagi,mana sing bener yoo?

  4. Menyalahkan orang yang menentang bid’ah berarti menentang Rasulullah, karena beliau yang pertama-tama memaklumatkan perang kepada bid’ah dan kemusyrikan.

    Perbedaan adalah rahmat, adalah ketika kita memahami al-Qur’an dalam bahasa syariat sebagai sumber ilmu pengetahuan duniawi dan sebagai ilmu pengetahuan untuk meningkatkan iman dan ketakwaan, sebab sesat itu bukanlah rahmat. Jika sesat adalah rahmat, sudah pasti kita akan mengakui Nasrani dan Yahudi.

  5. Syaitan dengan segala upayanya berusaha menjerumuskan bani Adam ke lembah bid’ah, kecuali HAMBA-HAMBA ALLAH YANG MUKHLIS, iblis tidak berkutik untuk menyesatkan mereka.

    Bid’ah lebih disukai oleh Iblis daripada kemaksiatan. Karena ahli bid’ah meyakini bahwa perbuatannya adalah ibadah, dan menyesatkan banyak orang. Orang yang berbuat maksiat sangat menyadari bahwa kesalahannya adalah dosa, maka ia akan tetap merasa berdosa dengan perbuatannya. Ahli bid’ah sulit untuk bertobat karena yakin bahwa yang dilakukannya adalah ibadah.

  6. Nabi melarang kita untuk fanatik berlebih-lebihan dan menganjurkan kita untuk lebih banyak menuntut ilmu. Ketika ada yang melihat Nabi sholat dalam keadaan darurat tanpa sajadah, ketika Nabi dengan otoritas kenabiannya melakukan Qunut bagi kaum muslimin yang ditawan musuh, ketika Nabi menancapkan pelepah kurma dengan syafaat sebagai otoritas kenabiannya, ketika nabi sholat sebagai imam, dan ketika Nabi shalat sendiri dengan cara yang berbeda, dsb. Maka semua pendapat adalah benar dan ada dalinya, tetapi mari kita kaji dengan ilmu, dengan petunjuk al-Qur’an, tanpa buruk sangka, dan tidak saling menyalahkan.

  7. Kita perlu menghargai upaya setiap kaum muslimin yang dengan masing-masing ilmunya berusaha sepenuhnya untuk memajukan ummat Islam. Namun sangat disayangkan jika hanya menggunakan satu hadits, tanpa penelitian yang didukung ilmu fiqih, hanya semata- mata karena ego disebabkan fanatik yang berlebihan kepada kelompoknya. Ada pun bid’ah (diluar kebiasaan yang tidak ada haditsnya) hanyalah masalah kesalahpahaman yang bisa dicari jalan keluarnya.

  8. Ulama adalah mereka yang memahami ilmu agama di tengah-tengah orang yang baru belajar Islam, dan mereka yang berilmu di tengah-tengah kaum muslimin. Tidak pantas kita mengkritik ulama. Di masa Rasulullah sendiri, tidak semuanya sahabat Nabi itu alim (berilmu) dan fiqih, begitu juga tidak seluruhnya di masa tabi’in dan ataba’uttabi’in itu alim dan fiqih, jika tidak, sudah pasti tidak akan muncul perpecahan yang justru dimulai dari masa mereka. Pemahaman Al-Qur’an dan Hadits tidaklah semata-mata dengan hanya melihat tafsirnya secara lahiriah, namun memerlukan banyak ilmu dalam memahaminya. Dan tidak pantas kita membawa sepotong hadits hanya untuk mengutkan hujjah kelompok kita tanpa adanya pengkajian menyeluruh dari hadits lain dan al-Qur’an.

  9. Kita dapat belajar sejarah dari seorang doktor yang ahli di bidang sejarah, namun ilmu fiqih itu tidak bisa diukur dari gelar-gelar dan ijazah, karena bukanlah yang mengukir kefiqihan seseorang. Ilmu itu di dapat dengan banyak belajar dari siapa pun tanpa buruk sangka, disertai pemahaman dan latihan yang kuat yang dilakukan secara tertib berdasarkan aturan dan adab-adab yang disyariatkan, dan sangat jarang orang yang belajar yang mau melakukan hal ini.

  10. Seorang yang baru belajar agama tidak mustahil untuk menjadi seorang yang fiqih jika ia mau belajar serta mempraktekkannya sesuai aturan dan adab-adabnya, karena fiqih hanya dapat diperoleh melalui ilmu dan banyak latihan. Seseorang yang kecerdasannya tidak diperhitungkan bisa lulus murni dalam tes UMPTN, sementara sang juara kelas bertahan tidak lulus karena terikat dengan kebiasaan di tempatnya disamping terlalu banyak pertimbangan. Begitu banyak orang-orang yang belajar agama, namun hanya sedikit yang benar-benar fiqih.

  11. Pada masa Rasulullah, ummat Islam jumlahnya masih sangat sedikit tapi memiliki kekuatan yang luar biasa besar, jadi jelas bahwa jumlah besar itu menjadi tidak bermutu jika tidak berkualitas. Nabi katakan, “seperti buih”, dan buih itu bercampur sampah, terombang-ambing. Mungkin kurang pantas juga jika saya katakan bahwa lebih baik sedikit tetapi berkualitas? Dan pastinya kita tidak mengharap lebih banyak yang kafir daripada yang muslim, sekalipun kafir dan kufur sama saja. Mungkin akan lebih baik lagi jika mayoritas dan berkualitas. Wah, pekerjaan berat buat kita semua, khususnya bagi alim ulama.

  12. Setuju mas capunk, memang kita tidak boleh membid’ah kan orang lain kalo tidak disertai ilmu yg cukup, tp yg pasti, yg namanya bid’ah adalah sesat, dan tempatnya di neraka!!!! waspadalah….waspadalah….

  13. Kadang-kadang kita terlalu banyak mengurus urusan orang lain dan urusan tetangga kita, padahal masih banyak yang harus dibenahi di dalam diri kita sendiri. Kita dipusingkan oleh masalah politik, masalah ini dan masalah itu yang tidak ada habisnya. Saya sudah berulangkali mengatakan kepada teman saya, bahwa negara Islam itu bukan jaminan, sebab siapa pun tahu bahwa sahabat dan keluarga Nabi diburu dan dibunuh di dalam negara yang menyebut dirinya sebagai negara Islam. Cukup kita dengarkan pesan sayyidina Ali ketika diangkat menjadi khalifah. Khalifah Ali hanya berkata, “Tegakkanlah Islam dalam dirimu, niscaya akan tegak Islam di negerimu!” Singkat dan padat, tanpa banyak teori bla… bla… bla… yang membuat pusing kepala.

  14. wah mas capunk ini komentarnya banyak sekali mbok bikin blok seperti saya saja mas… biar expressif dalam menuangkan unek unek…..

  15. He,,, he,,, Maaf ye mas. Ga ada salahnya kalo ngeramein blognya mas Setiyo. Kebetulan saya cuma pake hp, ‘n kalo lagi bete, nyaman az seh silaturahmi dari satu blog ke blog lain, sambil meninggalkan sepatah dua kata. Gpp khan,,,? Kebetulan sy orang kampung yang masih gatek, jadi blum bisa bikin blog, mas. He,,,

  16. Masjid yang mula-mula dibangun, itulah masjid yang dibangun di atas takwa. Mungkin ada masjid yang dibangun di atas kepentingan politik, tetapi lebih menyedihkan lagi jika masjid itu dibangun untuk kelompok-kelompok tertentu yang membid’ahkan masjid kelompok lain, (Masyaallah) seperti jemaat kelompok Gereja saja. Karena takut kehilangan Tahiyatul Masjid, seorang teman yang menuju Masjid Raya mengubah tujuannya sehingga mencari masjid terdekat. Tiba-tiba dia merasa asing (masalahnya gurunya bilang, sunnat mandi dan berpakaian putih) di tengah komunitas yang seluruh jamaahnya berjenggot dan memakai jubah hitam. Tidak ada yang komplain ke dia, cuma dia menjadi tidak khusyuk dan risih karena merasa berbeda. Juga tidak ada yang salah, dia cuma merasa dirinya aneh saja. He,,, he,,,

  17. Mas Setiyo yang baik hati, saya ini bukanlah seorang penulis, malah kadang-kadang saya mendapati komentar saya yang sudah lama di suatu blog justru membuat saya jadi malu. Bahasa yang saya gunakan koq kacau sekali. Hi,,, hi,,,

  18. alhamdulillah kalau mau ngramein mas.. semoga bermanfaat bagi para pembaca dan mas capunk tentunya

  19. Lebih dosa orang yg suka melakukan bid’ah!!! Karena bid’ah itu SESAT dan tempatnya di NERAKA

    Argumen-nya
    1. Ahli bid’ah jelas dia sesat, sesuai dg sabda Rasullah ttg sesatnya bid’ah

    2. orang yg hobi membid-ahkan;
    a. Dapat pahala, jika yg disangka bid’ah adalah benar2 melakukan bid’ah yg dilarang Rasulullah, dan mau kembali ke jalan lurus sesuai As Sunnah.

    b. Berdosa, jika sangkaannya salah.

  20. hiduppp ahli membidahkan…… selamat lah kalau mau masuk surga sendirian… he he semoga …..tidak…..

  21. berdoa koq yg jelek, gimana ini??? ktnya (dipanggil) ustads, masa mendoakan sesama muslim koq dg doa yg jelek? Apa blom pernah belajar adab berdoa?

  22. maaf pak tulisan yang mana ya, mungkin komentarnya sangat tidak etis… atau tidak layak… sehingga sdan sangat terpaksa tidak saya tampilkan

  23. heeemmmm,
    ulasan-ulasan yang siiiiiiip dari mas capunx,
    wah jadi pingin tau kopi darat gitu sama mas capunx, mau belajar nih ilmu-ilmu dan pandangan mas capunx….wah bisa jga tuh kapan-kapan kopi darat juga ama mas setiyo

  24. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
    (al-Baqarah: 216).

    Keyakinan tidak untuk diperbantahkan. Suka atau tidak suka, boleh-boleh saja, tapi yang penting tidak untuk menjatuhkan. Sing penting tujuane apik, mencari kebaikan… mencari keyakinan… mencari ridho Allah…

  25. Sing penting tujuane apik…hm…betul juga nih, tp hrs ditambahi bosss, lan ono tuntunane, ojo ngawur sa’kepenake dhewe….kuwi jenenge ‘jahil’…

  26. Thx mas Abu Athaillah! Kayanya terlalu berlebihan deh. Komentar saya umum-umum aja koq. Kalau memang bermanfaat, alhamdulillah. Kebaikan saudara kita adalah kebaikan kita semua. Kopi daratnya susah neh mas. Saya di sulawesi, sementara mas Abu dan mas Setiyo di tanah Jawa. Cuma sekali-sekali ke depok. Mas Setiyo, maaf neh, diluar pembahasan.

  27. Setuju bang Ali! Bukan ngawur nkalee,,, Cuma terlalu kreatif ‘N kurangnya pemahaman. Misalnya, ketika ada yang mengadakan zikir berjamaah, sekalipun mirip orang yang sedang koor di Gereja, tetapi sebenarnya maksud dan tujuan mereka pasti baik. Mari kita lihat sisi baiknya, sambil pelan-pelan kita bukakan ayat-ayatnya, bahwa zikir itu boleh diamalkan di dalam hati kapan pun dan di mana saja, dan dalam kondisi apa pun.

  28. Assalaamu’alaikum wr wb..
    Wah seru bget nh komentar2 nya, smua pke dalil n alasan msg2 dan jg pinter2..
    sy hnya wong ndeso mnambhkn aja jgn smpe tmen2 pda lupa dgn bnyaknya dalil yg d hafal, yg tdk klh penting yaitu akhlak.. bkannya rasulullah diutus sbg rahmatan lil alamin dan untuk menyempurnakan akhlak? maka tlg jgn smpe ada sdkit ego dlm hati utk mnyatakn pndapat krn ingatlah hny Allah yg Maha mengetahui..
    Matur nuwuuun..

  29. setuju cak, di tempatku masjid al amanah di griya bandung indah dahulu masjid penuh dengan umat sekarang sepiiiiiiiii kayak kuburan gara2 datang ustad yang hobinya membidahkan, saya sendiri yang termasuk bukan golongan ahli qunut dan tahllil nggak mau ke masjid lagi, karena saya berpikir mereka hanya bisa ngomong dengan ilmunya yang terbatas tanpa melihat kepentingan yang lebih besar yaitu ukhuwah islamiyah, gimana islam mau maju kalo senengnya mengikti kaum yahudi yang kerjaannya mengadu domba.

  30. Sabda Rasulullah, “Janganlah kalian seperti kaum Yahudi dan Nasarah yang suka memperingati hari- hari khusus…” (Hadits).

    Hari-hari khusus itu misalnya peringatan- peringatan: paskah, kenaikan Yesus, ulang tahun, natal atau hari kelahiran Yesus, dsb.

  31. orang yang suka membidahkan biasanya cenderung merasa diri paling benar.. merasa golonganya paling benar..

    bisa dilihat dari keseharianya yang cenderung kaku,keras dan senang sekali menkritik orang.

    dari wajahnya pun bisa dilihat…

  32. Pak pur tolong ditulis dunk tentang tahlil yang semalam dirumah pak fairu…coz aq jd teringat seorang teman deket yang ngomong tentang tahlil dgn semangat membara tahlil is g boleh he2…aq cm bs senyum2 n mantuk2…(aq orge piss man hi2..)n g bs nglanjut bertukar fikiran dgnnya…n takutnya klo jelasin ma dia ngalor ngidul…ntar malah pitnah2an…ha2…padahal temenan lama masak gara2 gini…jd kayak tom n jerry…tur suwun be4 asskum wrwb

  33. tahlil secara simple kan kirim doa. doanya ke siapa ya ke ALLAH. kalau mau dikupas lebih lanjut, tahlil kan juga ajar sambung……..dsb.

  34. Biarlah mereka itu srmua masuk surga,,
    Biarlah kita semua masuk neraka
    Asal yg punya neraka dan surga merdhoi cukuplah bagi ku
    Mau syrga mau neraka sama saja.. Tetgantung yg punya surga
    Dan neraka mau dimasukin kemana.

Leave a Reply to Much Tohar Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.