memaintaince cita cita dengan bekerja dan berdoa

dua hal : bekerja dan berdoa. bekerja dan berdoa dapat menjaga apa yang kita tanamkan dalam bawah sadar akan selalu terjaga dan tidak mudah terganggu atau rancu dengan keinginan lainnya. perawatan dan penjagaan sangat diperlukan karena cara bekerja bawah sadar membutuhkan keistiqomahan yang kuat.

ketika kita menginginkan kekayaan dalam hidup ini maka dengan bekerja dan selalu berdoa akan menjadikan proses menuju kesana akan selalu terjadi. bekerja kita sebenarnya adalah bentuk kepasrahan kepada  allah dan berdoa kita adalah keinginan yang kita sampaikan kepada allah. nah bila bekerja dan berdoa kita panjatkan terus menerus maka proses itu akan terus dijalankan dan pencapaian tujuan akan semakin cepat.

namun ada pantangan yang harus dijauhi dalam pencapaian ini yaitu bahwa kita tidak boleh untuk memikirkan, kapannya, bagaimananya, yang kita lakukannya hanyalah lakukan dan lakukan.  just do it

5 Replies to “memaintaince cita cita dengan bekerja dan berdoa”

  1. Kelemahan manusia, terkadang tidak sabar, inginnya setelah usaha dan doa kemudian segera dikabulkan. Disinilah keimanan dan “kepasrahan sejati” akan diuji, kalau tidak tahan akan muncul godaan syetan yang memperindah ikhtiar dengan kesyirikan yang seolah tidak nampak, bagaikan benang yang ditarik dari adonan tepung. bercita-cita ingin kaya dengan bekerja dan doa tapi dibarengi dengan minta berkahnya yang mbaureksa beringin kurung, berkahnya kyai B, dukun mBah C, dan lain-lain.

  2. bagaimana cara mengikhlaskan kekecewaan di masa lalu yang terus menghantui hidup sekarang?

  3. ihlas adalah menerima, kita menerima kebaikan dan kekurangan di masa lalu. rasa kecewa muncul karena adanya penolakan. ibu Vera coba ibu rasakan masa lalu ibu.. ada tidak rasa penolakan, kebencian, dan sejenisnya… bila demikian rasakan kemudian ikrarkan di depan Allah bahwa ibu menerima semua itu pengalaman masa lalu yang tidak mengenakkan. lakukan sesering mungkin. jika sudah … lakukan ketika perasaan itu muncul.. jika muncul imbangi dengan rasa penerimaan dan rasa pasrah. semoga Ibu mendapatkan pencerahan amin

Leave a Reply to umu fatimah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.