Mempersiapkan diri menuju Uzlah 15-17 jatibening

Semenjak Awal mengikuti pengajaran pengajaran dari Ust Abu Sangkan bermuara pada ketiadaan ego. jadi saya persiapkan diri untuk memantapkan diri agar mencapai titik ketiadaan ego. Tidak lain saya melatihnya dengan  dzikir nafas. Karena nampaknya Ust Abu akan banyak menjelaskan tentang bab ilham dan an nafas seperti yang tercantum dalam buku madarijus salikin, nah penjelasan tersebut pendakian spiritualnya menggunakan dzikir nafas.

silahkan klik untuk download

Jika kita tahu kemana arah dari pengajaran Ust Abu ini maka kita akan lebih mudah menangkap apa apa yang beliau sampaikan nantinya. Mungkin ini juga yang menyebabkan kita kadang kurang paham dengan apa apa yang beliau sampaikan karena belum memahami tujuan akhir dari pengajaran yang beliau sampaikan.

kalau kita memahami apa yang beliau sampaikan  sepotong potong tanpa tahu endingnya maka kita akan dibuat bingung oleh penjelasannya. Beliau selalu menyampaikan hal hal yang bermuara kepada ketiadaan ego. maka kita harus menyamakan frekwensi pemahaman ini dengan ketiadaan ego juga, dengan begitu transfer pemahaman Ruh akan kita tangkap.

sampai ketemu di SHALAT CENTER JATIBENING 15-17 MARET

CategoriesUncategorized

12 Replies to “Mempersiapkan diri menuju Uzlah 15-17 jatibening”

  1. Assalamu’alaikum wr wb.
    Maaf Pak Ustad dari info Bapak ini berarti Pak Ustad Setiyo Tanggal 15 – 17 Maret ada di Sholat Center Jati Bening, Tanggal 17 Maret itu minggu ke 3 bulan Maret Insya Allah Saya mengikuti Pelatihan sholat khusyu’ di sholat center jati bening, boleh Pak saya bertemu silaturahim sama Bapak , terima kasih atas informasinya Pak. Wasalam.

  2. Assalamualaikum pak pur.. Alhamdullilah pak pur bisa hadir nanti,semoga pak pur tidak sibuk nantinya,saya berniat menemui pak pur nanti dijati bening,kebetulan saya juga sudah daftar bersama teman” alaqoh serang.

  3. Assalamu’alaikum Pak Ustad, Dalam dzikir nafas ada pelajaran mensinkronisasi antara lafadz dzikir HUU untuk menghirup nafas dan lafadz Allah untuk mengeluarkan nafas dan disitu diharuskan meniadakan/mengabaikan EGO diri ( pikiran hati dan nafsu ).
    Maaf Pak Ustad, sewaktu jiwa saya dzikir nafas dengan lafadz HUU – Allah dalam kondisi ngobrol-ngobrol dan merokok dengan sahabat tentunya nafas saya ( keluar masuknya ) nafas tidak pas dan tidak sinkron dengan dzikir jiwa saya HUU-Allah. karena nafas saya terputus untuk ngobrol sedang jiwa saya terus berdzikir.
    Yang baik dzikirnya yang bagaimana Pak ? mohon pencerahannya terimakasih salam.

Leave a Reply to INDRA JAMBAK Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.