Mengapa orang takut berbuat ihlas

memang orang hidup itu perlu bercita cita … tapi jangan sampai keinginan terhadap masa depan itu membuat orang takut untuk berbuat ihlas. misalnya kenapa orang bersedekah harus diikuti dengan keinginan untuk ini dan itu kenapa tidak sedekah ya karena Allah. Perbuatan ihlas memang hanya karena Allah sahaja, Bukan karena apa apa. Sekarang perbuatan ihlas kalau hanya sholat haji apalagi umrah ini ok ok saja karena memang wajib. Mari sekarang kita belajar ihlas dengan berbuat tanpa ada embel embel yang lainnya. Kalau haji mungkin embel embel nya adalah gelar haji, kalau sholat mungkin embel embel nya takut neraka. embel embel inilah yang membuat perbuatan kita nampak menjadi ringan tapi menjadikannya tidak ihlas. Ihlas adalah kemurnian dalam beribadah. ihlas adalah lurus karena Allah.

perbuatan ihlas ini jika orang kurang bisa meyakini Allah maka dia akan kesulitan untuk berbuat ihlas. Kalau orang tidak yakin bahwa Allah melihat bahwa Allah mendengar dan Allah  mengetahui bagaimana dia mau berbuat ihlas.

Kalau kita berani berbuat ihlas mungkin kita akan menjadi sedikit gila. Gila dengan diri sendiri. bagaimana tidak gila kita memberikan tanpa berharap padahal kalau orang normal memberikan pasti mengharapkan. Kita menjadi tidak lagi berminat iming iming apapun nah inikan gila, kerja kantor tidak ingin gaji lagi tidak ingin uang lagi….. yang ada adalah kerja dan kerja. maka pertanyaannya adalah apakah kita sudah siap untuk menjadi dianggap gila.

Sholat tapi tidak mengharapkan surga… nah gila juga kan.

orang yang gila karena ihlas, sudah tidak memperdulikan lagi apa kata orang. yang dia perhatikan hanya Allah semata, Kalau Allah ok maka apapun dijalankannya, tak peduli dengan orang. tapi kalau Allah tidak OK maka semua apapun yang dianggap baik akan ditinggalkannya. Perbuatannya benar benar apa adanya. Seperti almarhum Gus Dur yang apa adanya dan PD luar biasa.

Hinaan orang sudah tidak membuatnya sakit hati, dianggapnya angin lalu saja. Orang ihlas memang orang gila. Dia seperti punya prinsip tersendiri dalam hidup dan tidak bisa dibujuk bujuk di rayu rayu. hatinya selalu sumpek kalau dipaksa paksa ini dan itu dia seperti orang bebas yang tidak mau tergantung dengan apapun. Ini mungkin disebabkan karena dia sudah tidak mau terikat lagi dengan manusia. HANYA ALLAH DAN HANYA ALLAH

sekarang apa resikonya menjadi orang yang ihlas, resikonya adalah kita akan menjadi orang yang sangat disayang Allah, tidak perduli lagi apakah termasuk wali atau tidak. Resiko yang lain adalah hidupnya akan selalu ditanggung Allah. hidupnya selalu dijaga Allah.

Orang ihlas semua perbuatannya tidak berdasarkan nafsunya, meski orang melihat dia sangat bernafsu.

ok. cukup.

mari sekarang kita ihlas Hanya karena Allah, bukan karena harta, bukan karena manusia, bukan karena surga atau karena neraka. tapi karena ALLAH

CategoriesUncategorized

4 Replies to “Mengapa orang takut berbuat ihlas”

  1. Absurb dan paradok dengan budaya dan alam pikir secara umumnya….saya ikhlas menerima ilmu dari blog pak purwanto… aamiin

  2. Ass wr wb pak ustadz…sbelum mengenal pemahaman hakikat sama skali,alhamdulillah dari kecil Allah mmberi tuntunan di hati sya utk suka berbuat baik pd org lain,demikian jg dlm ibadah sholat,tetapi pemahaman msh sbatas brharap surga takut neraka,dan seneng aja kalo org lain jg mrasakan senang,mis;ttg brbagi,bisa ttg sedekah ataupun apapun bntuk kebaikannya,ttp ttp masih ada pemahaman “aku-nya saya” yg brbuat itu,yg sejatinya tak punya dan tak mampu apa2…stelah sdikit2 mndapat pemahaman drNya baik melalui teman sperjalanan yg blajar ilmu hakikat,bhw sgala yg trjadi adalah kehendakNya smata,baik ketemu org yg mnenangkn/tidak…smua utk keseimbangan alam semesta,yg ingin sy tanyakn bagaimana sikap kita bila “hati” sy merasakan skali ada org yg seringnya “tanpa saya sadari”,sbnarnya org itu hanya memanfaatkan ketulusan hati sy, seperti “nyandar”sperti ada alarm dr Allah pak rasanya,otomatis ada penolakan di nurani saya..bagaimana menyikapi dr org2 yg brkepribadian semacam itu pak…?
    Trima ksh sblumnya

    Wassalam
    Ibu Alistya

Leave a Reply to alistya setyani Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.