menyadarkan pengungsi untuk menjadi relawan

sewaktu menjadi relawan kemarin sempat terdengar insiden kecil antara relawan dan pengungsi … relawan agak marah kepada pengungsi karena menuntut makan padahal untuk membuatĀ  makanan untukĀ  sekian ribu orang tidaklah mudah… saya lihat di pos pos yang memasak saya lihat tidak ada pengungsi yang ikut masak justru yang terlihat adalah tentara, anak anak SMK, dan ada beberapa relawan yang memasak semenjak pagi.

dengan bertambahnya jumlahpengungsi tentunya pihak konsumsi ini kalang kabut dibuatnya… llogistik beras sayur ada tapi yang masak ini yang tidak ada… nah ini pun menjadikan para relawan jadi stress juga karena para pengungsi menuntut untuk dapat makan. saya melihat sendiri sewaktu di klaten makan pagi di mulai jam 13.00 wuah…

untuk itu perlu adanya penyadaran kepada pengungsi untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri yaitu memasak karena logistik makanan baik beras sayur semua sudah tersedia. jangan memanjakan pengungsi karena hal ini akan menimbulkan permasalahan yang lebih besar . iya kalau ada makanan kalau tidak ada… wah jadi permasalahan besar. tapi alhmdulillah tidak ada pengungsi yang tidak dapat makan. meski ada permasalahn itu menjadi pelajaran kita semua.

CategoriesUncategorized

3 Replies to “menyadarkan pengungsi untuk menjadi relawan”

    1. setuju banget mas Pur , bekerja untuk menyibukan diri biar nggak stress mengingat yang ngungsi kan lebih banyak daripada yang ngopeni ya ? kalo pengungsi cuma diam ga ada yang dikerjakan nantinya tambah ngelangut makin sedih coba mereka kerja rame2 bagi tugas …. yang ibu2 memasak dan mencuci dan yang bapak2 bersih2 ma momong anak2…dan jangan lupa perlu ada yang mensupport mereka unt itu…….. biar lebih plus lagi ditambah relawan untuk Rohani dan relawan Olah Raga ……mungkin Sholat Center siap jadi relawannya ?

Leave a Reply to arinta Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.