nasib orang sangat tergantung oleh setting pikiran

sekedar untuk menggambarkan bahwa apa yang terjadi sekarang adalah seperti apa yang kita pikirkan sebelumnya. setting setting mental sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup kita. ibarat sebuah gambar bangunan, gambar yang dirancang sang insinyur tersebut sangat mempengaruhi seperti apa jadinya bangunan tersebut, bahkan bukan sekedar persis mungkin bisa jadi sama plek dengan gambar tersebut. kejadian kejadian yang kita lewati mencerminkan apa yang terlintas, terbentik, terpikirkan oleh alam bawah sadar yang terbentuk sekian tahun, sekian puluh tahun yang lalu. hal tersebut membekas dan termemori dalam alam bawah sadar dan menggerakkan kita untuk selalu mencapainya.

dari sini kita bertanya terus dimana letak Allah… jika semua nasib kita terletak pada pikiran kita. baik mari kita bahas dengan pikiran yang jernih, kita sebagai khalifah ini diberi kewenangan yang mutlak pada diri kita, namun kewenangan ini tidak akan dapat melampoi ketentuan allah, jadi selama kewenangan kita tidak melampoi ketentuan allah maka allah akan meloloskan apa yang kita kehendaki.

contohnya, ketika settingan pikirannya ( blue print ) berisi tentang kemisikinan, hidup sengsara maka dengan ketentuan allah maka orang tersebut akan hidup malas, kurang kreatif dan tidak bisa memanfaatkan uang sebaik baiknya. sebaliknya jika dalam otak atau pikiran berisi blue print orang kaya maka dengan ketentuan allah dia akan menjadi orang yang rajin orang yang mampu memanfaatkan uang sebaik baiknya sehingga dia akan menjadi orang yang  kaya. jadi semua tergantung dari pikiran kita tergantung apa yang ada dalam isi bawah sadar kita. kemudian allah meloloskan atau mengabulkan apa yang kita pikirkan sebelumnya (inilah  makna aku sesuai dengan prasangka hambaku)

nah sekarang kita mau menjadi apa terserah kita cuma kita harus menset pikiran kita dulu setelah diset baru diajukan ke allah setelah ndak perlu kita utak utik lagi biarkan allah yang memproses, setelah itu itu tinggal kita me mantaince blue print nya agar terjaga tidak terkontaminasi dengan pikiran lain. dan yang terakhir adalah mengikuti proses yang ditentukan oleh allah, yaitu dengan pasrah bekerja, beraktivitas sesuai dengan jehendak allah.

2 Replies to “nasib orang sangat tergantung oleh setting pikiran”

  1. Ustad bagaimana kita menyikapi utang orang sama kita, yang spertinya org itu tidak punya niat baik utk melunaskannya dan malahan menyalhkan kita apabila kita tagi atau tidak menerima kesalahan sendiri, sementara kita punya utang juga kepada yang lain yang perlu kita lunaskan dlm waktu dekat. Saya tidak berani utuk menagih secara paksa berhubung saya sudah mulai masuk ke dalam ilmu tassauf ini. Bagai mana kita myikapi hal ini.

    1. paksa dia untuk bayar dengan jalan kita bersyukur secara kuat kepada Allah bahwa allah telah memproses dia untuk bayar hutang, dan yang kedua bersyukurlah jika hutang hutang kita sedang diproses dilunasi oleh Allah. syukurnyayang kuat jangan sampai hati kita terganggu oleh kedua hal tersebut TETAP BERSYUKUR

Leave a Reply to Setiyo Purwanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.