Pelajaran puasa (8) filosofi Busur panah di bulan ramadhan

Ada filosofi menarik dari puasa kita, tadi malam ketika tarweh di rumah saya terinspirasi oleh busur panah sebagai filosofi puasa. baik sekarang coba lihat busur panah dibawah ini

 

Saya mengibaratkan ketika siang hari kita banyak mengekang nafsu nah ini persis ketika busur panah tersebut ditarik kebelakang. nah kemudian ketika adzan magrib tiba maka busur itu diilepaskan

jadi begini ketika siang hari kita melakukan banyak pengekangan hawa nafsu, dimalam hari setelah adzan magrib kita harus kuat meluncur kepada Allah sekuat tenaga kita.

bagi yang sudah pernah belajar patrap, meluncur kepada Allah dalam bentuk ibadah ini tentunya sudah tidak asing lagi. Nah sekarang mari kita gunakan meluncur kepada Allah di malam hari. meluncur ini dapat berupa sholat tarweh, berupa baca quran atau berupa dzikir. Saya sarankan menggunakan dzikir nafas untuk meluncur menuju kepada Allah.

nah di bulan ramadhan antara siang dan malam sebenarnya sama saja pekerjaannya yaitu menjaga diri tidak maksiat dan malam harinya meuncur menghadap Allah.

 

CategoriesUncategorized

2 Replies to “Pelajaran puasa (8) filosofi Busur panah di bulan ramadhan”

  1. ustad, mengapa tidak lebih disarankan untuk membaca dan mengkaji quran dimalam hari seperti nabi di bulan ramadahan adalah saat mengkoreksi hafalan quran bersama jibril

    1. itu juga bagus kan tidak semalaman kita menghafal dan membetulkan quran adakalanya kita duduk diam bersimpuh dihadapan Allah..

Leave a Reply to Bambang Sutejo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.