dalam surat al arof 205
وَاذْكÙرْ رَبَّكَ ÙÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙƒÙŽ تَضَرÙّعًا ÙˆÙŽØ®ÙÙŠÙَةً وَدÙونَ الْجَهْر٠مÙÙ†ÙŽ الْقَوْل٠بÙالْغÙدÙÙˆÙÙ‘ وَالآصَال٠وَلا تَكÙنْ Ù…ÙÙ†ÙŽ الْغَاÙÙÙ„Ùينَ
makna nafsika bukan lah nafas atau keluar masuknya udara dalam paru paru kita. jadi ini tidak dapat dijadikan dasar tentang dzikir  nafas. Makna nafs dalam ayat tersebut adalah nafs yang berarti diri bukan nafas. Jadi kita berdzikir kepada Allah menggunakan nafs kita. nafs ini berbeda dengan jasad. nafs adalah diri yang bersifat abstrak yang memiliki kehendak tapi kalau jasad yang nyata melaksanakan apa apa yang dikehendaki oleh nafs.
lain lagi nafsu seringkali nafsu dikaitkan dengan hawa nafsu jadi kita harus paham perbedaan ini. jangan di samakan atau jangan dijadikan satu sehingga pengertian menjadi rancu. jadi kalau nafas yaitu berkaitan dengan jasad keluar masuknya udara dalam paru paru , sedangkan nafs adalah diri yang bisa bisa berupa lawwamah muthmainah atau amarah, nah kalau nafsu merupakan bentuk keinginan atau bahasa psikologinya merupakan dorongan biologis atau id
nah ini merupakan pengertian umum yang dikenal di masyarakat untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan kepada Ahli bahasa arab