hilangnya diri bukan berarti hilang tidak ada, kita masih “ada”…. “ada” dalam artian disini adalah tidak wujudnya saya sebagai manusia secara fisik dan secara jiwa. “ada” nya saya beralih kepada ruh yang fitrah. Ruh yang fitrah adalah esensi kesadaran. Kalau orang dzikir masih dalam posisi atau wilayah tubuh atau jasad maka dia masih bisa “ada” dalam dunia, jika dia dzikir dalam keadaan jiwa maka dia “ada” dalam wilayah yang luas, wilayah tak terbatas, wilayah egoisme jiwa.
disinilah letak perbedaan antara wihdatul wujud dimana wilayah “ada” nya pada jiwa (ego)
sedangkan
fana wilayah “ada” nya pada Ruh yang fitrah
Bagi yang belum sampai pada pemahaman ini sebaiknya lakukan dzikir secara terus menerus insya Allah, Allah akan berikan pemahaman.
Asslmk..Wr Wb
Gus..kmrin Saya bisa Dzikir Allah..Ya Allah dan berubah jadi Laillaha illa lallah…tapi sebentar
Kemudian..knpa rasa enggan selalu ad
waalaikum salam. maaf pak Dede bisa lebih diperjelas pertanyannya nampaknya terputus ya?
Subhanallah.. setuju, Mas.
Kebanyakan gerakan spiritual di luar Tauhid Islam salah paham dengan ke-Esa-an ini.. orang hindu meniada-tiadakan diri dengan membakar diri, orang buddha dengan moksa, orang kejawen dengan masuk alam awang-uwung, juga para penyembah setan paling mutakhir seperti luciferian, illuminati, merovingian, mereka punya apotheosis <– mereka pikir bisa jadi Tuhan.
Jelas beda, antara fana fillah untuk meraih baqa billah dengan wihdatul wujud.. beda seperti siang dan malam… Allahua'lam.
asslm.. pengertian wihdatul wujut: manunggal,jadi tingkah laku kita ada yang menggerakkan,ibarat dalang dengan wayang kulit, mau diapakan apa katanya dalang. jadi kita ini mengerjakan apa saja adalah kehendak Allah,jadi ibarat kita ini adalah bayi yang tidak mengerti apa apa apa katanya ibu.maaf ini adalh menurut saya sekian wasslm
apa hukumnya ktk qt menyatu dgn alam …..