Rasulullah bukan Hijab

malam ini saya merenung betapa beratnya umat islam ini menuju langsung kepada Allah. hambatan itu justru kadang datang dari para ulama ulama yang senang bershalawat. Mungkin saking senangnya dan saking cintanya kepada shalawat, apa apa harus dengan shalawat. ya ini pendapat pribadi yang mungkin jauh dari kebenaran. Saya sempat heran benarkan Rasulullah itu ada sebagai hijab antara kita dengan Allah, tentunya tidak kan, apa iya rasulullah pernah mengajarkan bahwa umat ini tidak bisa langsung ke Allah harus melalui perantara yaitu saya (rasulullah) tentunya tidak kan. namun yang terjadi sekarang malah seperti itu. banyak sekali ulama yang menyebuatkan bahwa kita tidak bisa langsung ke Allah maka perbanyaklah shalawat, jangan meninggalkan rasululllah. Saat mendengar wejangan ini saya berpikir apa iya rasulullah ini mengajarkan demikian?.

rasulullah hadir untuk memberikan cara bagaimana kita bisa berhubungan langsung dengan Allah. Bukan malah menjadi hijab antara kita dengan Allah. Kalau kita hendak ke Allah harus melalui rasulullah dulu berarti malah menyalahi risalah yang dibawa oleh rasulullah sendiri. kaitan kita langsung ke Allah dengan rasulullah ini adalah masalah cara, cara kita berhubungan dengan Allah adalah menggunakan cara rasulullah dan bukan menjadikan rasulullah sebagai hijab atau penghalang antara kita dengan Allah. saya yakin jika demikian pasti Rasulullah tidak ridlo umatnya malah menjadikan diri Beliau sebagai hijab.

Beliau rasulullah berjuang sekian puluh tahun untuk meluruskan jiwa manusia untuk bisa langsung menghadap Allah, maka belaiupun bersabda bahwa sholat itu adalah miraj nya orang beriman, artinya bahwa sholat itu kita menghadap secara langsung kepada Allah.

Dalam tulisan ini saya tidak bermaksud merendahkan Rasulullah, namun justru saya mengagungkan ajaran beliau dengan melaksanakan ajaran beliau yaitu langsung kepada Allah tentunya tetap dengan cara yang sudah diajurkan oleh rauslullah SAW.

Shalawat itu penting karena selain mendoakan Rasulullah juga menghormati Beliau, namun jangan over acting dengan menggunakan shalawat sebagai bacaan bacaan yang bisa mendatangkan ini dan itu. kembalikan shalawat pada tujuan awal yaitu mendoakan rasulullah.

CategoriesUncategorized

5 Replies to “Rasulullah bukan Hijab”

  1. para ulama’ menganjurkan ummat tuk memperbanyak sholawat bukan menganggap Rasulullah sebagai hijab antara seseorang dengan Allah. Membaca sholawat untuk Nabi Saw, yang kalau dikatakan mendo’akan beliau, bukan berarti Nabi butuh do’a kita. Justeru sebaliknya, kitalah yang sangat membutuhkan syafa’at beliau. Seperti yang diperintah Allah dalam al-Qur’an agar orang2 yang beriman, para malaikat membaca sholawat untuk Nabi Saw. Bahkan Allah sendiri juga memberikan sholawat.
    Bersholawat kepada Nabi Saw bagi saya adalah bukan mendo’akan beliau melainkan sbg ta’dhiman kepada beliau dan ungkapan rasa syukur atas terutusnya beliau di muka bumi ini. lagian Rasulullah berjanji barangsiapa yang membaca sholawat satu kali kepada beliau, Allah akan membalasnya 10 kebajikan. disamping juga sebagai tata krama dalam berdo’a kepada Allah ‘azza wa jalla. wal ‘afwu minkum, wassalamu’alaikum

  2. kanjeng Nabi isa pernah berkata: tidak akan sampai kepada Bapa kalo tidak melalui aku.
    kayaknya sy pernah bc hadist bhwa Rasulullah jg pernah dawuh serupa Pak Pur,barangsiapa menuju Allah tidak akan sampai tanpa melalui aq,itulah sebabnya dlm konsep tasawuf sering kita baca tentang manjingnya Nur Muhammad sbg tahap perjalanan ruh itu sendiri sblm sampai kpd Nur Allah.
    ngapunten,bukan ada maksud apa2 pak pur…mungkin sayanya aja yg masih bingung dg ulasan panjenengan yg ini (agak nabrak dg pemahaman sy sampai saat ini) sekali lg ngapunten…mohon dicerahkan lg…

Leave a Reply to Setiyo Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.