Rebutan Hajar Aswad

kalau tidak percaya sialhkan dibuktikan, di sekitar hajar aswad berdiri beberapa orang yang merupakan calo untuk membantu agar bisa mencium hajar aswad. Calo tersebut menawarkan sekian real dibayar setelah nasabah berhasil mencium hajar aswad. Bisa dibayangkan bagaimada cara kerja para calo tersebut. rebut sana sini tekan sana sini dan sikut kanan sikut kiri. yah itulah sekilat fakta di tanah suci.

Banyak yang mengejar keutamaan atau bahkan banyak yang mengejar agar dikatakan “hebat” ke tanah suci bisa mencium hajar aswad, padahal tidak lain itu jasa dari para calo.

mencium hajar aswad memang sunah rasulullah… tapi kalau caranya demikian apalah cara ini juga dulu dicontohkan Rasulullah dan para sahabat?, tentu saja tidak. Saya yakin jika kakbah seramai ini pasti Rasulullah  dan para sahabat akan mempersilahkan yang lain untuk mencium hajar aswad karena tentunya beliau lebih mengutamakan akhlak dari pada fadilah.

banyak sekali fadilah fadilah di tanah suci yang pada akhirnya menjadi rebutan. fadilah yang berkaitan dengan tempat, fadilah yang berkaitan dengan waktu… bisa anda bayangkan jika di tempat yang sama dan waktu yang semua dan semuanya mengejar fadilah… apa  yang terjadi… desak desakan… dan injak injakkan… apakah pihak arab saudi tidak merencanakan dengan matang akan hal ini… silahkan tanya kepada raja saudi pasti Beliau akan menjawab sudah dipersiapkan sebaik mungkin. tapi kalau sudah semua mengejar fadilah dan tidak ada yang mengalah tentunya itu diluar kemampuan pihak Kerajaan.

suatu gambaran yang jelas jika kita terlalu mengejar fadilah terlalu mengejar keutamaan dengan nafsu dengan niat mendapatkan pahala ini dan itu kita bisa lihat apa yang terjadi. maka akhlak harus ditempatkan di tempat yang tertinggi, jangan sampai mengejar fadhilah mengabaikan akhlak yang terjadi adalah kekacauan kerusakan. semoga kita sama sama dijadikan Allah makhluk yang berakhlak bukan mahluk yang mementingkan diri sendiri… mementingkan akhiratnya sendiri… mementingkan ego nya sendiri.

suatu gambaran yang jelas jika kita terlalu mengejar

4 Replies to “Rebutan Hajar Aswad”

  1. wilayah2 seperti ini yg luput dari kajian & pengajian yang ada disekitar kita,
    semuanya memang hanya berkutat pada syariat & fiqih yang kaku & tekstual…

    Sehingga memunculkan model berislam yg kaku pula, sempit & dan jauh dari nuansa untuk saling menghargai & menyayangi. Suwun Pak setiyo…

  2. dengan niat silatun keAllah dilanjut DN, In Sya Allah nggak terasa desak2an dan akan dituntun langsung oleh Allah,.. tahu2 sudah sampai didepan hajar aswad,…..luar biasa…!!!

    1. alhamdulillah Pak Suko, itulah yang dimaksud dengan “dikehendaki Allah”, bukan memaksakan diri tapi dipaksa Allah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.