seorang waliyullah tercermin pada akhlaknya

Rasulullah itu diturunkan itu tidak lain adalah untuk memperbaiki akhlak, tingkatan tertinggi seorang muslim berarti adalah akhlaknya. Tidak bisa tidak …. bukan ilmunya, bukan kepandaian dia menebak ini dan itu, bukan ketenarannya dan bukan kesaktiannya. Saya menyaksikan seorang habib di pekalongan beliau habib Lutfi … saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, ada seorang datang anak muda … tiba tiba datang dan marah marah kepada Habib … saya heran .. siapa orang ini…. beliaupun dengan tenang…. menjawab… kemarahan anak muda ini…lha mau sampeyan apa? lalu anak muda itu ujung ujungnya minta uang kepada habib… dan luar biasanya habib Lutfi pun langsung mengeluarkan amplop (mungkin sedekah dari jamaah untuk beliau) tanpa di buka isinya berapa langsung diberikan kepada anak muda tersebut. dan tanpa basa basi langsung anak muda itu meninggalkan tempat….. ….. saya batin saja waktu ini habib … luar biasa sekali akhlaknya.

banyak orang yang dianggap jamaahnya wali, atau secara implisit dia mengatakan bahwa dirinya wali, tapi kadang akhlaknya tidak menunjukkan kewaliannya. Di depan orang banyak marah marah, di depan orang banyak menjelek jelekan orang lain, berkata bohong berkata melebih-lebih hanya untuk meyakinkan bahwa dirinya hebat.

maka umat islam ini harus sudah mengerti dan paham tentang hal ini  jangan sampai terperdaya oleh kewalian seseorang kecuali 1 kriteria yaitu AKHLAK. kalau seandainya kita saat ini belajar kepada seorang wali maka amati akhlaknya, jika tidak berakhlak tetaplah berguru kepada dia tapi jangan sampai menganggap dia pada maqom wali. Anggap saja seperti ustad pada umumnya. ambilah yang baik dan tinggalkan dari dia hal hal yang kurang baik.

ada nasehat darii guru tasawuf saya beliau adalah ust Muhammad Muin solo, bahwa untuk ngetest wali atau tidak seseorang caranya mudah, ajaklah dia untuk ngrasani (membicarakan kejelekaan orang lain) jika dia mau diajak ngrasani berarti dia bukan wali, tapi jika dia selalu menghindar untuk itu maka insya Allah dia wali.

CategoriesUncategorized

6 Replies to “seorang waliyullah tercermin pada akhlaknya”

  1. Terima kasih Pak Ustad semoga tanda kewalian ada pada Pak Habib Lutfi karena akhlaq dan tauhid Beliau serta Beliau sudah menunjukan tanda NOL EGO terbukti pelayanannya tampak ikhlas kepada seorang anak muda yang mungkin jika dilihat secara umum status sosialnya dibawah Pak Habib Lutfi , sulitnya me NOL kan EGO kalau yang dihadapi katakanlah status sosialnya dibawah kita. terima kasih Pak Ustad mudah-mudahan kita diberi kekuatan Allah SWT. Amii….n . Wassalam.

  2. alhamdulillah… semoga Daya itu berujung pada sikap takut pada Allah, MEngasihi Sesama, dermawan, dan comit pada pembangunan Ahlak mulia. Go Ahead Dzikr Nafs.

  3. Alhamdulillah….dibahaskan tidak penting..yang penting akhlak yang terpuji itu menjadi contoh dan ikutan untuk kita yang mahu berfikir..buah kepada amaliah ialah terpamer pada akhlak yang baik lagi mulia…terima kasih Ustaz kerana telah memberi satu contoh untuk diteladani.

  4. Kemungkinan Anak muda itu adalah malaikat yg menyamar Pak. Diutus Allah untuk menguji dan menguatkan Akhlaq Habib Lutfi, sekalgus pelajaran “peragaan Akhlaq” langsung dari Allah pada panjenengan :). #CandaSpiritual.com

Leave a Reply to Ibu Fida Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.