shalat khusyu salah kaprah

apa beda toriqoh dengan sholat?  kalau toriqoh ada mursidnya tapi kalau shalat khusyu tidak ada mursyidnya, artinya langsung ke allah, tidak ada penghalang, tidak ada hijab, langsung ke allah. sholat inilah thoriqoh yang diwajibkan oleh allah karena gurunya langsung yaitu allah, bukan orang atau pun yang lainnya. orang mau berjalan ke allah lewat sholat saja lebih praktis ekonomis dan dijamin keselamatannya.

kalau sholat khusyu masih membayangkan guru mursyid baik lewat imajinasi, mapun lewat gambar itu namanya shalat khusyu yang salah kaprah. karena sholat langsung menghadap allah dan langsung diterima allah, tidak melalui wasilah, tidak melalui perantara. jadi jangan melakukan sholat khusu salah kaprah karena bisa merusak nilai sholat itu sendiri.

27 Replies to “shalat khusyu salah kaprah”

  1. Benar mas pur,daripada kita membayangkan guru ktika kita mau sholat lebih baik kita langsung mnghadap kepada sang maha guru, yang wujud yang maha dekat dan yang meliputi apapun.

  2. Terima kasih kpd mas pur yang telah banyak memberikan pemahaman-pemahaman baru yang membuat hati saya menjadi mantap kembali kepada allah setelah beberapa hari ini terasa garing dan jauh kepada allah, terimakasih banyak mas pur. Dari indra di majalengka,jabar

  3. Mas pur, bagaimana caranya ya, ingin mengundang trainer platihan sholat khusu di daerah saya, sedangkan di daerah saya tidak ada trainer sholat khusu. Sedangkan saya ingin belajar lebih banyak tentang sholat khusu. Mas pur pnya knalan trainer sholat khusu ga di daerah cirebon.

  4. salam kenal.. terimakasih tulisan mas pur banyak memberi pencerahan pada saya tentang shalat..artikelnya kok singkat-singkat sekali yaa..

  5. salam kenal juga pak Suryono, iya pak artkelnya biar tidak jenuh… 2 atau 3 alinea tapi insya allah walau 2 atau 3 alinea tiap hari berusaha saya update terus. salamdari solo

  6. syaratnya berniat dan mau menerima apa yang diajarkan artinya memposisikan diri sebagai murid, untuk berapa lamanya tidak bisa kami tentukan pak

  7. Mas pur saya tdk pernah sholat tapi cocok dgn buku 2 abu.pernah ikut pelatihan lainnya bisa sy tdk malu campur 2lah.bgmn supaya sholat langsung ke ALLAH tdk hadap tembok,tulisan,dan pikiran jadi benar2 sholat tdk sia2 ok trims mas pur tlng sy kasih tau kuncinya yg gak angel2

  8. ya benar mas tidak menghadap tembok tapi menghadap allah, tidak menghadap kiblat tapi menghadap allah (hati)

  9. Assalamu’alaikum pak pur…
    saya mau tanya bagaimana cara kita untuk berguru kapada Allah??

    sukron…pak pur mohon maaf tulisan dulu tlng di beri jawaban pak…sama yang ini…

    saya tunggu pak jawabannya…

    mohon maaf…
    sukron…
    jazakumullahu khoiran..

    wassalamu’alaikum wr.wb

  10. berguru itu artinya kita minta petunjuk kepada allah, jadi ya harus ada sambungannya kepada allah kemudian kita minta diajari sama allah. ajarilah saya untuk berdzikir, ajarilah saya untuk bersyukur dan ajarilah saya untuk beribadah yang khusyu…..

  11. Cara peningkatan spriritual yg BERKUALITAS memang harus berguru INDIVIDUAL, krn setiap manusia punya profile spiritual yg berBEDA dan memerlukan pengembangan/penekanan yg berbeda untuk mencapai setiap tingkatan (marhalah). Yang penting ILMU dosen/ustadz/mursyid nya punya sanad yg MUTAWATIR kepada sumber yg orisinil. Soal namanya ESQ, Shalat Center, Wisata Hati, Az-Zikra, adalah kreatifitas sesuai dg kompetensi penggagasnya.

  12. Mas Pur, thariqoh itu memang perlu mursyid. yang namanya belajar sholat khusyu aja kan belajar sama guru, apalagi toriqoh.

    Kalau sholat memang tidak perlu wasilah atau perantara, tapi belajar cara sholat yang benar tentu perlu wasilah atau perantara melalui guru atau mursyid.

    Kebanyakan orang mengatakan orang thariqah membayangkan guru, padahal maksudnya mungkin adalah ingat ajaran gurunya tentang sholat.
    kalau saya pernah diajarkan sewaktu belajar zikir adalah “hadir rohani guru” , lalu guru menerangkan maksudnya bahwa kita berkeyakinan guru/mursyid itu menjalankan tugas keguruannya dengan membimbing dan mengawasi murid-muridnya. Jadi bukan membayangkan wajah gurunya.

    Tapi pengalaman saya, sebelum belajar sholat khusyu dari mursyid, kita sering juga dalam sholat terbayang-bayang hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan sholat, seperti pekerjaan, masalah kita, teman dan lain-lain. Hal ini merupakan hijab kita juga bukan?

    Wassalam

    1. memang benar pak seharusnya demikian, semua harus ada yang membimbing, saya saja belajar sholat dengan pak abu. namun ajaran thoriqoh sekarang ini banyak di salah tafsirkan misalnya membayangkan guru, padahal aslinya adalah menyambungkan ruhani guru, artinya menghormati guru karena dengan merendah dengan guru aliran spiritual dari guru akan mengalir ke kita. artinya akan menambah daya spiritual yang kita miliki.
      dalam konsep ini ada tiga tahap
      fana fi syeh
      fana fi rasul dan terakhir
      fana fillah

      jadi tahap terahir adalah bertatap muka langsung kepada allah…namun tahapannnya agar lebih cepat melalui syeh (mursyid) dan rasul..
      ini pandangan saya.
      salam

  13. kesimpulan, thoriqoh yg membayangkan guru juga adalah “salah tafsir”, bukan tafsir yang sesungguhnya.

  14. salam kenal… Saya punya temen yng ikut tarekat. ini benar adanya kalo dia mengalami sesuatu yng pertamakali di ingat adalah gurunya baru setelah itu Allah jdi Allah no 2 .membayangkan wajah mursyid itu benar adanya bagi mereka. padahal mereka paham nabi tdk mengajarkan itu . yng saya heran knapa ada orang yng sakit hati ktika ada platihan sholat khusuk di mana2 pdahal itu adalah kebaikan. Knapa mereka yang mengklaim diri sbgai sufi atau orang tarekat sakit hati. Anehnya lagi mereka mengklaim hanya dng membayangkan wajah mursyid bisa makrifat kpd Allah apakah Allah bisa di batasi oleh aturan manusia ? Bukankah Allah maha berkehendak tdk sadarkah mereka yng mengaku sbgai sufi itu… Salam

    1. mungkin ahli tarekat merasa dia dilancangi karena mengabaikan mursyid, padahal kan jelas untuk tata cara sholat kita tidak bolehmembayangkan apapun termasuk mursyid, kita hanya menghadapkan diri kepada Allah.

  15. menurut saya .. tidak ada yang salah.. thoriqoh itu ibarat kendaraan.. toh kalo sudah sampai diparkir juga kendaraan itu.. tidak mungkin masuk .. ada sebagian merasa perlu ada kendaraan.. ada juga karena dekat .. ngga perlu ada kendaraan.. tinggal buka pintu aja.. ada juga sebagian tidak perlu buka pintu.. langsung masuk

  16. Ass… Salam kenal bpk. Bener juga sih pak pratama yang bikin aneh knapa orang ng mengaku sufi sakit hati…! Bukankah itu mengkerdilkan nama sufi mestinya jng pakai nama sufi dunk. pakai aja nama si cuplis he… he… Yang paling aneh orang yng mengaku sufi tdk mau di ajak diaolog, musyawarah, ato diskusi, secara langsung, sambil minum kopi kan enak. Bukankah itu lebih islami, lebih di sukai Allah dari pada menjelek2 kan orang lewat internet aturan dari mana itu? Menurut saya sudah bukan jamannya bertindak spt itu krn bisa menimbulkan masalah yng sama, mengotori hati, dan hanya menambah musuh saja bukan bukan menambah sahabat ato teman ato saudara jelas bukan mana yng lebih islami salam

Leave a Reply to Setiyo Purwanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.