Sudah tidak jamannya belajar makrifat

Sejak makrifat dipelajari, dibuat teori, dibuat buku, di adakah pengajian khusus makrifat maka makrifat menjadi suatu yang sulit, menjadi suatu yang di awang awang, seperti membahas bulan yang kita tidak pernah mungkin bisa kesana “hanya astronot saja yang bisa”, sama persis seperti pelajaran makarifat yang sekarang ini … hanya para Nabi dan Rasul saja serta para wali para syehk saja yang bisa makrifat. Lebih parah lagi ilmu makrifat ini dikuasai oleh para mursyid yang artinya belajar makrifat harus melalui beliau, dengan berbagai tingkat dan maqom, yang akhirnya makrifat ini menjadi eksklusif dan semakin tidak terjamah oleh orang orang “awam”. Tambah lebih parah lagi belajar makrifat dibuat tingkatan atau maqom pada setiap maqom harus di buka atau harus mendapat ijazah dari guru mursyid. wadddooouuuh menambah rentetan ‘sulitnya belajar makrifat”. Hanya untuk mengenal Tuhan saja begitu berlikunya harus melalui birokrasi yang panjang yang mungkin kalau dijalani sampai matipun tidak akan sampai. nah masih ada satu lagi yang membuat para calon murid makrifat ini tidak berani melangkah untuk belajar makrifat secara langsung sebab ada ketakutan yang amat sangat jika belajar makrifat tanpa guru mursyid, ketakutan yang tidak beralasan yang selalu disampaikan oleh para guru mursyid yaitu “jangan belajar tanpa guru nanti sesat”…. yaah memang yang bikin sesat atau tidak sesat  itu guru mursyid, wali, manusia? ya jelas  tidak lah yang membuat manusia ini sesat ini ya Allah. Dan sangat tidak mungkin kita belajar mendekat dan mengenal kepada Allah lalu Allah begitu kejamnya menyesatkan hambanya yang mau mendekat ke beliau, padahal Beliau sendiri yang menyatakan bahwa barang siapa yang bersungguh sungguh ingin bertemu dengan Ku maka akan ketemu dengan Ku.

mungkin saya ini orang aneh yang berani menentang birokrasi makrifat ini, ya kenapa tidak berani karena memang apa yang terjadi sekarang ini banyak kesalahan dalam proses bermakrifat, yang berakibat pada orang malas untuk makrifat, orang malas untuk mengenal Allah dampaknya ibadah yang dilakukan hanya asal asalan saja tanpa landasan makrifat. Apa artinya ibadah tanpa landasan makrifat.

sudah bukan jamannnya belajar makrifat mengandung arti bahwa kita harus segera mempraktekan dan mengamalkan makrifat ini dalam bentuk perilaku. Mengenal Allah itu tidak susah yaitu cukup menggunakan kesadaran kita lalu kita gunakan untuk ibadah dan untuk perbuatan sehari hari. Apa sih susahnya menggunakan kesadaran kita , misalnya ketika maka saya sadar bersama Allah, ketika jalan saya sadar Allah ada di dekat saya, ketika sholat saya sadar saya sedang menghadap Allah dan seterusnya. Itulah makrifat yang sebenarnya, tidak ada gunanya belajar makrifat sampai jakarta sampai banyuwangi sampai solo… tapi kalau hatinya tidak ada Allahnya lalu untuk apa?…

makrifat itu simple makrifat itu sederhana lebih sederhana dari pada syariat lebih mudah dari pada menghafal alquran, belajar ilmu tajwid dan lainnya…pokoknya makrifat itu paling mudah dibanding ilmu agama islam yang lainnya. hanya ada lima huruf untuk bisa bermakrifat itu yaitu “SADAR” dengan sadar Allah maka kita sudah bermakrifat. Untuk saat ini tinggalkan guru mursyid tinggalkan buku makrifat tasawuf dan sudah mulai bergerak untuk sadar Allah. Beberapa kali saya mendapat wajangan dari Bapak Haji Slamet Utomo kitabmu masukkan ke almari, lalu almari itu di kunci dan kuncinya buang ke laut. makna dari wejangan ini adalah bahwa kita harus sudah mulai berperilaku sadar Allah dalam segala hal nanti Allah sendiri yang akan mengajarkan kita tentang makrifat itu. Allah itu lah mursyid sejati asal kita ihlas dalam mendekat dan menyadari Allah dalam segala hal maka Allah akan mengajari kita bagaimana makrifat yang sebenarnya.

tulisan saya ini merupakan kegundahan hati saya yang selalu kalau orang mau belajar makrifat keluhannya adalah takut sesat, belum waktunya, tidak ada guru mursyid yang pas, takut tidak ada yang membimbing…. dan lain sebagainya sumpek rasanya merasakan keadaan ini padahal kita semua umat islam ini harus makrifat. saya merasa seolah makrifat ini di asingkan agar orang tidak bisa beragama dengan benar. Makrifat di jauhkan dari umat agar ibadahnya tidak bisa sempurna, lha kalau sudah begini lalu bagaimana islam ini mau bangkit … maka wajar saja kalau kekacauan islam ini semakin ramai, ibadahnya hanya sebagai ritual tanpa makna, padahal seharusnya ibadah ini menjadi kekuatan utama. marilah bersama saya membangun peradaban makrifat di kalangan umat islam ini. dekatkan lagi makrifat ke umat islam, orang awam, ustad, syeh, atau siapapun marilah kita bermakrifat sama sama tanpa birokrasi yang bertele tele. cukup gunakan lima huruf “SADAR”. jangan terlalu dipelajari jalani saja insya Allah kita dituntun Allah tapi kalau hanya dipelajari pasti syetan akan menyesatkan. Allah hanya memberikan petunjuk bagi siapapun yang menjalankan bukan hanya yang belajar belajar belajar tanpa mau menjalankan.

maaf jika ada sahabat yang tidak berkenan dengan tulisan saya ini. dan silahkan jika ada pertanyaan atau keberatan dengan tulisan saya ini silahkan dituliskan di kolom komentar.

65 Replies to “Sudah tidak jamannya belajar makrifat”

  1. Benar sekali Pak Purwanto,.saya sendiri heran melihat orang-orang yang “maaf” menurut saya itu bingung sendiri,.padahal Islam itu adalah agama Rahmatan Lil Alamin yang simpel dan mudah,bukan seperti agama lain yang mau ibadah aja repot minta ampun dengan berbagai ritual-ritual. Jadi menurut saya hanya dengan berguru langsung Pada Allah SWT lah maka kita akan diajari praktek dalam menjalani hidup ini. Bukan sibuk cari guru ini dan itu pindah ini dan itu yang akhirnya berujung jenuh. Maka marilah kita sama-sama sadar dengan the power of doing,.lakukan,.lakukan,.maka kita akan mengerti.

    1. setuju mas Angga sungguh kekuatan itu ada di DOING alias menjalankan. Agama tidak untuk di perdebatkan atau di kaji kaji tapi dilakukan saja dari yang sudah kita ketahui

  2. saya sangat setuju, kenapa mau ketemu Allah kok pake perantara. Dengan Sholat yang khusyuk kita bisa kok menemuinya. Sampe nangis nyegrek nyegrek karena rindu kepadaNYA pun bisa, asalkan diri ini tau siapa pemilik sebenarnya.

  3. Longgar rasanya dada ini membaca tulisan mas Setyo. Apa yang dipaparkan, otak saya langsung meng “ya” kan! Bukankah Allah sudah menyatakan bahwa “Dia mengajarkan insan apa yang tak diketahuinya?” (‘Allamal insaana maa lam ya’lam). Maha benar Allah sebagai Maha Mursyid. Bukankah dg i’tiqad ini kita sudah memasuki hakikat dan ma’rifat?

  4. berkenan banget mas Setiyo,sama gregetan njenengan terhadap keadaan ini,
    ngomong2 SADAR itu bagaimana & seperti apa to mas…?
    Sesungguhnya orang yg belum SADAR itu yg terjadi/yg menutupi kesadarannya apa..? Katanya sih dari sumber yg dapat dipercaya memang seperti kata mas Setiyo diatas, sangat mudah & sederhana sekali.
    Karena sangking mudah & sederhananya sehingga bisa dikatakan tidak ada pekerjaan yg lebih mudah dari ma’rifatullah. “””GAK PERLU MIKIR & NGGAGAS SAMA SEKALI “” & seketika itu akan sadar akan Allah.
    Bahwa DIA Maha Meliputi, Maha Agung, Maha Pengasih & Penyayang dst… dst…

    Emang benar seperti itu ya mas…?!?!…..

    ditunggu sharing pengalamannya
    inawai
    [email protected]

  5. lega rasanya membaca tulisan panjenengan, sebuah pencerahan yg selama ini ini kami cari untuk mengatasi kegelisahan yg berlarut-larut menumpuk batin ini. Saya sangat setuju banget!

  6. Mas Pur, dalam atiku sepakat tentang pelajaran makrifat tsb. Tp kenapa ya bayang2 tentang bhw kita tetap bth guru itu selalu mengganggu?

  7. maaf kalo boleh komentar, saya orang awam tapi menurut saya yang namanya mencari ilmu itu memang butuh perjuangan sepertinya banyak cerita” sahabat nabi yang datang dari mana” misal Salman al farisi, yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, makrifat itu sepele…, berarti ilmu dunia lebih berarti dan mahal ya di banding makrifat ? saya saja banting tulang, ngeluarin duit banyak, sampe harus merantau buat ilmu di dunia, dibanding ilmu untuk akherat berarti ga usah ada perjuangan ya? kan sepele toh…
    Kacau..

  8. sadar akan adanya allah itu bukan makrifat druuuunnnnnn, makrifat itu adalah mengenal allah,apanya yang di kenal sementara allah itu ghoib tidak bisa di rana,,,, panjang urusannya ini druuunnn kalau menuruti pendapat sesat sampean bisa semau mau disana ada batasan bat
    asan yang tidak bisa kita lewati banyak racun racun syahwat yang mematikan, di kira anda makrifat kepada allah eeeehhhh rupanya anda selama ini makrifat kepada syetan,saya sudah pastikan anda ini ahli ngaur belajar tanpa atauran ngaur kamu,bukan ilmu yang benar yang kamu lakukan selama ini tetapi nafsu,,,

  9. pesen buat temen temen jangan ikuti orang ini ngaur ,segala sesuatu itu ada aturan dan ukurannya,,, jika kita tidak meu mengikuti atauran maka di pastika itu adalah produk nafsu,,,yang kepengennya selau instan,terburu buru gak mau ikut aturan,bisa kacau anak orang oleh anda, sadar akan adanya allah dalam setiap keadaan itu namanya ihsan druuunnn bukan makrifat,,,, makrifat itu adalah mengenal allah apanya yang di kenal wong allah itu maha ghoib tidak bisa di raba…. sifat sifatnya asmanya agar tidak ngaur di dalam memahami sifat sifatnya allah maka dasarnya adalah kita wajib belajar ilmu qalam atau ilmu tauhid dulu,,,panjang urusannya gak bisa instan seperti pendapat sampean,,, kalau makrifat menurut sampean itu adalah makrifat gadungan hanya perasaan anda saja,,,,

      1. kenali
        dir baru mengenal allah. .org yg mendapat hidayah.akan mudah mempelajari magripat.syareat.torekat.hakekat..

  10. setuju sama kang khadam khan
    bermakrifat nggak semudah membalikkan tangan .
    ada tahapannya , ber tarekat dulu untk mengendalikan nafsu ,biar sudah bermakrifat tidak mengumbar hawa napsu dan bisa mrngendalikan haea napsu.
    kita butuh guru krn sanad talqin’nya menyambung ke atas smpai rosulullah sehingga ada yg mempertanggung jawabkan amalan yg kita amalkan ..

  11. kalo hanya dzikir nafas sudah merasa bisa bermakrifat ? waduh bisa saja sesat entah makhluk apa yg masuk dlm mengamalkan dzikir nafas , saya kira anda pengamal ilmu hikmah bukan makrifat !!!

  12. Kalau ilmunya masih setengah2 jangan mudah menyimpulkan, apalagi menggampangkan, allah itu dzat maha suci, jika manusia ingin bertemu tuhannya bersihkan dulu jasmani dan rohaninya, kalau hanya bertasbih dimulut saja allah nggak butuh itu, apalagi 1 individu padahal semesta alam beserta isinya itu tunduk setiap detiknya selalu bertasbih dan ingaat dengan tuhannya. Tidak mudah bagi manusia yang kotor seperti kita untuk menemui tuhannya. Kenali dulu siapa kita, untuk apa kita diciptakan, dan akan kemana kita setelah mati. Masih luas ilmu maarifat itu manusia yang bersungguh2 ingin membersihkan dirinya yang akan bertemu tuhannya…. Pahami dulu siapa anda baru kau mengenal tuhanmu.

  13. Sebenarnya islam itu agama rahmat.islam itu indah.islam itu kerukunan..jadi janganlah kita saling mencela.berdampinganlah syareat dan maqrifat..smua di bawa dg manfaat masing2.semoga allah senantiasa merahmati agama dan pemeluk agama islam yg kita cintai.Amin.

  14. Iya..yg bkin postingan ini spertinya orang putus asa..hhehhe
    Klo g mau belajar makrifat dan pusing belajar makrifat ya g usah belajar..
    Sya jg heran knp klo utk urusan dunia, mencari duit,mencari pasangan di bela belain mati2an sampek pusing 7 kliling…tp knp utk urusan agama slalu saja ada alasan utk bilang berat lah..tdk mampu lah,,bkn kapasitas lah…yahh emang skrg jaman sdh mendekati akhir dimana smua org lebih snang mementingkan duniawi drpd agama..
    Sya rasa sholat jman skrg sperti sbuah rutinitas / kwajiban smata dg tujuan ke pahala dan surga…pdahal sholat itu esensinya adalah pengakuan/menyatatakan Allah, mengingat Allah dan berpasrah serta bersyukur kpd Allah bkn utk tujuan mencari pahala dan surga…itu namanya pamrih
    Skrg klo dtanya syahadatmu..Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah…kata bersaksi itu sm dg menyaksikan/mengenal Allah…apakah sudah kenal Allah? Siapa Allah?? Bgaimana sifat2nya?? Pasti bingung jawabnya…nah itu tandanya belum bersaksi/belum kenal dan dipastikan syahadatnya tdk valid/palsu…
    Padahal rosulullah aja sebelum belajar agama islam..beliau mengatakan “AWALLUDIN MAKRIFATULLAH” artinya awal belajar agama adalah mengenal Allah..
    So makrifat itu awalnya..bru kmudian ke yg lain2…kl g belajar makrifat/mengenal Allah apa bs dikatakan ikhlas kpd Allah??
    Maaf terlalu panjang karena sya merasa postingan ini terlalu ngawur…

    1. Setuju… Yg buat artikel SOTE Sok Tau..nyebut Allah saja.. Beliau… Emang nenek elooo..sekolah lgi dari sd eh Madrasah biar tau adab

  15. bener kuwi pak.wong mau ibadah saja kok njlimet temen.kudu ngene kudu ngono.opo yo masih kurang jelas tuntunan dan teladan dari kanjeng nabi kita? lha biar kita mungkin sholatnya sepatah sepatah, ngajinya rog roh asem,ndak tau wirid khusus ini itu kalo Gusti Alloh menghendaki meng- kun fayakun kan.-seseorang buat mengenal diriNya, terus kita mau apa coba?ini cuma masalah hidayah yg mak bedundug bisa saja dianugerahkan Gusti Alloh sama siapa saja yg Dia kehendaki.Dan sangat tidak sopan sekali menanyakan apa mauNya, toh kita ini manusia yg akan ditanya apa perbuatannya.Intinya ya dijalani wae hidup sebaik baiknya,sesuai perintah agama ,semampu dan setahu kita dahulu.saya yakin, Gusti Alloh tidak akan diam terhadap hambaNya yg berusaha mendekat.lha kalo semua mengagung agung kan ilmu mahrifat, apa kita ini ndak sadar kalo sudah membuat berhala baru, yg membuat orang ketakutan sendiri melebihi ketakutannya sama Gusti Alloh?..maturnuwun sudah sudi membacanya. ..

  16. saya malah membayangkan alangkah indahnya jika ilmu mahrifat itu bisa disampaikan untuk segala usia.buat saja film kartun tentang ilmu mahrifat seperti film ipin upin misalnya,yang membuat anak anak betah menontonnya.atau ciptakan saja novel pop tentang ilmu mahrifat ala raditya dika, yang begitu digandrungi remaja.pesan motivator ilmu mahrifat ala mario teguh yang orang dewasa begitu telaten membacanya.sampaikan dengan sederhana.dengan bijak.dengan hikmah, sehingga bisa menyentuh
    semuanya.insyaalloh, akhlakul karimah insan kamil seperti tujuan akhir bermahrifat, beragama islam, bisa lebih cepat tercapai di bumi ini.indonesia khususnya, yang hari hari terakhir ini membutuhkan manusia berwatak paripurna untuk memperbaiki keadaannya…

  17. Kacau jadinya… Kalau belajar tanpa guru..dengan menulis artikel seperti itu sudah jelas kalau anda jauh dari sadar kalau dekat dengan Allah..karena masih terkesan membenci dengan para aulia dan para Mursyid..mengingat dan mengenal Allah mungkin bagi Anda mudah… Tpi berharap di cintai Allah yg susah kalau tidak melalui Guru / Mursyid. Anda menyebut Allah saja dengan kata beliau….harusnya DIA. Coba koreksi lgi artikel Anda….

  18. Mohon ma’af
    Kayaknya ada 2 pemahaman tentang ma’rifat yang tidak nyambung nih.
    Tolong ya mas-mas coba masing-masing menyampaikan pandangannya tentang m’arifat, baru setelah itu terserah anda. Mau mengiyakannya atau mendebatnya

  19. Tolonglah…….. jelaskan Pemahaman pribadi tentang ma’rifat dulu saja. Biar yang lain menilainya. Jangan langsung mengatakan gak usah pakai guru. Trus yang mengikuti anda itu gimana? apa sama anda……. diusir? Dicaci dan dimaki? Supaya jangan mengikuti ajaran anda? trus anda suruh supaya mikir sendiri? Tidak dipungkiri segala hal yang bersifat pengetahuan itu ada gurunya, baik dari orang ataupun dari alam. Kalau saya menyimak pernyataan anda jadi bingung. Pada zaman dahulu ketika masyarakat Arab belum tahu Islam maka Allah Mengutus Nabi Muhammad SAW. Supaya pada tahu tentang Tuhan Allah yang sebenarnya.

  20. setelah membaca postingan Pak Pur di atas saya sebagai anggota thoreqoh naqsabadiyah kholidiyah tertarik untuk belajar DN sebagai pelengkap. mohon ijinnya.. Pak Pur.

  21. saestu pakpur, apalagi jamannya Allah telah membukakan rahasiaNya dengan diketemukannya an di kenalkannya apa itu yang namana “GOD SPOT” sebuah komponen didalam otak manusia yang ternyata bertanggung jawab akan kesadaran tentang ALLAH dan Agama yang Allah telah sisispkan pada jaringa syaraf manuysia. oleh para ahli neorogi, menambah keyakinan dan pembenaran teori pak ppur ini. God Spot ini akan merangsang manusia sadar akan Allah ketika ia diasah di openi akan menjadi peka dan berkemilau membawa manusia mencapai kesaaran ketuhananya……subhanallah, benarlah apa yang disitir Nabi SAW.Kalaupunto Allah mengehendaki seseorang itu menjadi baik maka idberinya orang itu kepahaman yang dalam dalam beragama…..kini tinggal manusianya mau menghidupkan God spotnya untuk dapan menuju kepadaNya atau mendiamkannya…Maha Agung Allah dengan segala Ilmunya……

  22. Mencari makrifat dunia beda dengan makrifat akherat. Kalau bapak dari dzikir nafas, jalannya rasa munculnya jg rasa….. Tinggal pemahaman dr orang perorangan beda2 tergantung dr tingkat spiritualnya…… (he……..)

  23. Asslm. Kalau mau bertemu gusti Allah, bersihin dulu hati kalian. Tar dia senang di hatimu. Tar dia membimbingmu, tar dia berbicara denganmu. Ok. Wslm.

  24. SADAR, saya setuju. tapi sadar yang seperti apa. Sadar selalu bersama Alloh atau Sadar akan jati Diri siapa kita.
    menurut saya, jika memang belum bisa menemukan guru sejati. maka sebaiknya dengan guru dhohir. Saya merasakan mencari (lagi) guru makrifat dan mursyid ini tidak mudah semakin (sengaja) di cari semakin tidak ketemu. Beliau beliau ini memang sembunyi, banyak yang tidak mau terbongkar identitasnya.. dll dll

    Mohon maap jika saya salah dan lancang

  25. bener bget mas, dg bermakrifat islam bisa bersatu, mempersiapkan diri juga generasi penerus, menyambut datangnya hari akhir

  26. Keluarnya jiwa dari jasad itu bukankah disebut meraga sukma kan pak? Apa bener bisa dijadikan landasan Makrifat?

  27. Nulis aja pake ego…
    Ngaku-ngaku ma’rifah…

    Andai d dunia ini tak ada guru mursyid, Allah akan kiamatkan dunia, karna mereka fasak dunia..

Leave a Reply to Wii Engineer Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.