analogi pengendali kuda

alhamdulillah tadi pagi mengisi di darussalam tentang haji dan umrah dengan materi psikologi sholat. langsung saja saya menjelaskan tentang dimensi psikologi dalam sholat yaitu pikiran, rasa, jiwa dan ruh.
masalah pikiran dan perasaan atau rasa dapat dianalogikan dengan kuda yaitu kuda pikiran dan kuda rasa dimana kedua duanya ketika sholat tidak akan bisa diam. dia akan selalu lari ke sana sini mengikuti jiwa. jika jiwa tidak tenang maka pikiran akan lari sesuai dengan alamnya yaitu alam ketidak tenangan. maka dalam sholat orang sulit mengendalikan pikiran dikarenakan yang di kendalikan adalah pikiran padahal pikiran mengikuti jiwa. mkaa untuk sholat yang baik mestinya yang dikendalikan adalah jiwanya bukan pikiran atau perasaannya. dengan jiwa yang tenang maka otomatis pikiran dan perasaan akan tenang. kemudian jika ketika sholat yang menjadi fokus kita adalah jiwa ini bukan pikiran dan rasa. cukup dengan jiwa kita bawa untuk berserah diri maka otomatis pikiran dan hati akan tenang. berserah diri kemana ke ALlah. nah analogi jiwa adalah sang pengendali kuda pikiran dan kuda hati, kusirnya lah.. atau drivernya… nah penumpangnya adalah sang ruh itu tadi dimana fungsi duh ini adalah mengajak kita untuk kembali kepada allah. maka untuk mengendalikan kuda tadi sang kusir harus berserah diri kepada allah melalui ruh sang penumpang tadi. dengan demikian kuda akan tenang karena jiwa tenang karena dikendalikan semuanya oleh Ruh yang suci