sebaik baik dzikir adalah shalat

kalimat ini “sebaik baik dzikir adalah shalat” pernah menjadi senjata untuk menyerang dzikir nafas. pada awal dzikir nafas dikembangkan saya langsung mendapat dalil ini untuk menghentikan dakwah dzikir nafas sadar Allah (DNSA). saat itu kawan kawan yang termakan dengan kebencian orang dengan menggunakan dalil tersebut, ikut ikutan menolak dakwah DNSA, tapi saat itu saya mendapat ilham untuk terus maju dan dalam hati tertawa saja .., kenapa seorang ustad besar melarang saya untuk mengajak berdzikir dengan dalil . Hati saya waktu itu dalil kok digunakan untuk melarang orang untuk berdzikir, ini kan aneh…
eh sampai sekarang sindiran dan cibiran di dzikir nafas dengan dalil tersebut masih saja hangat untuk menghantam dakwah dzikir nafas sadar Allah ini. sekarang begini, sebaik baik bacaan adalah al quran apa ya kita terus meninggalkan buku tajwid… dari mana kita bisa membaca quran dengan benar kalau tidak melalui tajwid. asal tahu saja bahwa dzikir nafas ini saya dakwahkan agar shalat nya bisa khusyu… sekarang apa ya benar kalau sebaik baik dzikir adalah shalat terus kita meninggalkan dzikir? apa kah bisa shalat terus menerus , ingat bahwa shalat di akhiri dengan salam, setelah salam apa yang kita lakukan dzikir.. terus tidak mau dzikir? lalu apa yang dilakukan selepas shalat?
marilah kita gunakan dalil pada tempatnya, ada masanya kita dzikir ya dzikir, ada masanya shalat ya shalat. semua ibadah sudah ada bagian bagiannya sendiri.

catatan penting:, kalau kita mau mengatakan bahwa sebaik baik dzikir adalah shalat coba tanya pada diri sendiri apakah shalat kita sudah khusyu? apakah shalat kita sudah baik? atau hanya men dalil saja tanpa tahu makna dibalik dalil tersebut?