No Mind adalah keadaan fana dalam berdzikir, jika kita dapat mencapai keadaan no mind dalam berdzikir maka kelezatan itu sangat nyata. keadaan no mind ketika berdzikir ini keimanan dan keihsanan serta keislaman sesorang bersatu padu sehingga mixing ketiganya membuahkan hasil yang dapat membawa seorang kepaa keadaan bahagia sejati.
Sebaliknya ketika kita berdzikir namun tidak menemukan bagaimana bisa menyadari Allah yang tidak serupa dengan apapun maka dzikir itu lama lama melelahkan dan membosankan. Karena yang diakukan hanya syariat saja tanpa diisi atau dipadukan dengan keimanan dan keihsanan.
No Mind adalah keadaan kita dapat menyadari Allah dengan sepenuhnya dengan kesejatian yang sebenarnya. Keadaan no mind ini sangat berbeda dengan no mind nya orang yang tidak beriman. Titik kelezatan no mind nya orang yang beriman adalah dimana semua jalur pikiran dan perasaan akan ter rekonstruksi ulang dengan mindset yang benar, yaitu Allah yang dapat di sadari nya dengan sifat sifat dan mindset penerimaan terhadap setiap apa yang di perbuat Allah baik untuk dirinya sendiri atau untuk di luar dirinya.
Beda dengan No Mind orang yang tidak beriman atau tidak berislam, keadaan no mind nya mengalami kebingungan karena dia hanya mencapai kosong tapi tidak tahu harus bagaimana dan ada apa di dalam kosong. Biasanya orang yang mengalami kekosongan tanpa ada keimanan dan keihsanan akan mengalami kemalasan, dan asyik dengan kekosongan tanpa mau beranjak menjalankan amanah amanah hidupnya. kenikmatan orang yang mencapai keadaan no mind tapi tanpa keimanan adalah ketenangan itu saja. Sekarang kalau tenang terus untuk apa ? apakah masalah dan amanah hidup bisa selesai dengan hanya tenang, tidak kan, kita harus menjalankan amnaah amanah Allah dan berbuat sesuatu.
Jadi mari kita sama sama belajar mendapatkan keadaan no mind atau fana ini, agar dzikir dzikir kita dapat membuahkan semangat hidup dan semangat dalam berkarya.