Mengapa para sahabat diminta berkorban

Keimanan bukanlah isapan jempol, Allah terus mendidik sahabat Rasulullah untuk kuat dalam beriman. Maka jiwa dan raga serta harta adalah taruhan. Kita pun juga demikian kita juga di minta untuk berkorban dngan jiwa dan raga serta harta. misalnya Korban di lebaran haji.

berkorban adalah bentuk nyata dan bukti nyata dari ketaatan kita kepada Allah. Ketika bukti ini maka Allah juga akan membuktikan lebih banyak lagi. semakin kita berkorban maka Allah pun juga akan membuktikan bahwa Allah pun juga “berkorban” untuk kita.

kebalikannya adalah bahwa iman kita hanya isapan jempol maka Allah pun juga demikian. Jika kita menipu Allah maka Allahpun juga akan menipu kita. kenapa doa kita tidak dikabulkan bisa jadi karena iman kita hanya sekedar iman imanan. jangan hanya bilang kalau tidak dikabulkan sekarang ya nanti di akhirat akan diberi pahala… tapi coba revisi ulang keimanan kita sudah kita buktikan kepada Allah belum dengan banyak berkorban.

latihan berkorban sudah kita mulai mari bergabung di laskar lereng merapi. disini kita tidak hanya beriman tapi juga melatih bagaimana keimanan ini kita wujudkan. Yang diperlukan adalah nyali untuk berkorban… niat untuk berkorban dan mengusahakan apa yang kita niatkan hingga benar benar terwujud. ibaratnya kita bersedia dulu dengan segala resiko dan keuntungannya… segala yang terjadi … kita gunakan cara untuk mewujudkan dengan cara cara spiritual baik dengan itikaf dengan doa dan lainnya, kemudian juga dengan cara sunatullah misalnya dengan banyak berbuat kebaikan terutama di tempat kerja, banyak beramal untuk para pelanggan, menunaikan amanah lebih dari sekedarnya atau seharusnya. dengan demikian mustahil Allah tidak mengabulkan niat kita. ya mari segera bergabung di laskar lereng merapi