Bukan “aku bisa” tapi Allahlah yang membuatku jadi bisa

ini bukan permainan kata, ini adalah bahasa tauhid yang kita cerminkan dalam bentuk kalimat kalimat motivasi. saat ini banyak para motivator memberikan suatu semangat dengan mengandalkan keakuannya, bukan mengandalkan Allah. Dalam bentuk kalimat motivasi seringkali menggunakan “aku”. Misalnya aku bisa, aku yakin bisa, aku dapat dan lain sebagainya. kalimat aku bisa aku mampu ini tentunya tida sesuai dengan kaidah tauhid, dimana dalam setiap kemampuan hanya milik Allah dalam setiap kejadian Allahlah yang berkehendak  bukan aku.

maka himbauan untuk motivator muslim untuk merubah aku bisa menjadi Allah bisa, seperti bentuk bentuk afirmasi dalam doa. Ya Allah jadikanlah saya orang yang sabar, misalnya, jadi yang bisa sabar bukan kita tapi Allahlah yang bisa membuat kita sabar…

kekuatan ego dan kekuatan Allah tentunya juga memiliki dampak yang sangat berbeda.kalau kekuatan ego maka sebatas ego saja (biasanya setelah ikut pelatihan motivasi, keluar ruangan semangat menggebu gebu hilang), tapi coba kalau menggunakan kekuatan spiritual yaitu kekuatan Allah maka dampaknya akan lebih besar.

Dalam segala hal mulai sekarang mari kita letakkan kekuatan Allah di depan agar apa apa yang kita mimpikan dapat terwujud dengan mudah dan cepat. Mengandalkan Allah dalam setiap apa apa yang kita cita citakan membuat beban ringan dalam setiap penyelesaian masalah.

contoh dalam kita mengembangkan dzikir nafas maka gunakan kekuatan Allah jangan kekuatan kita. kalau kita mengajak orang untuk sadar Allah maka mintalah kepada Allah agar diberi kemudahan dalam mendakwahkan dzikir nafas. Sehingga ketika kita menggunakan kekuatan Allah ini kita akan lebih mampu bertindak sesuai dengan rencana Allah sesuai dengan kehendak Allah. bukan lagi kehendak ego kita yang sempit dan rentang terhadap pengaruh lingkungan.

kekuatan spiritual dalam menjalankan setiap tugas harus mulai kita latih sejak sekarang terutama yang sudah menjalankan dan mengamalkan dzikir nafas. dzikir nafas ini latihan ada dua yaitu duduk diam dalam berdzikir yang kedua adalah mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, sehingga dzikir nafas ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan, tentunya latihan pokoknya dalah mengandalkan Allah dalam setiap hal.