7 prinsip mindfulness islam

Mindfulness islam bukan barang baru, Mindfulness islam sudah di ajarkan Rasuluillah 1400 tahun yang lalu. Mendalami 7 prinsip ini akan dapat membawa hidup anda lebih berarti, bermakna dan bermanfaat. 7 prinsip atau 7 sikap mindfulness islam ini dapat di aplikasikan dalam keluarga, perusahaan, atau untuk peningkatan kualitas kehidupan pribadi, sehingga hidup lebih bahagia, kerja lebih semangat dan keluarga lebih sakinah.

1.Sadar Allah / bersaksi adanya Allah tanpa menilaiĀ  (non judging)

2.Menerima takdir Allah (acceptance)

3.Bersyukur kepada Allah (gratitude)

4.Yakin dengan pertolongan Allah (Trust)

5.Menyadari sebagai khalifah (Generosity, helpful)

6.Menyadari alam sekitar (Beginners mind)

7.Menjalankan dengan tanpa berusaha (letting go)

berikut bagan atau gambar dari ke 7 sikap mindfulnes islam

7 sikap mindfulness islam
mindfulness islam

catatan ketidaksesuaian mindfulness barat dengan mindfulness islam

catatan ini saya temukan setelah saya belajar mindfulness dan melakukan penelitian serta melakukan berbagai pelatihan pelatihan mindfulness. Saya menemukan beberapa catatan yang menurut saya tidak sesuai dengan ajaran islam dan ini perlu mendapatkan perhatian dari kalangan muslim agar tidak terjebak pada mindfulness barat , catatan catatan yang tidak sesuai akan saya tulis dibawah ini :

  1. Mindfulness barat hanya sebatas menyadari alam semesta atau hanya sebatas menyadari pikiran dan perasaan sedangkan mindfulness islam adalah mindfulness terhadap Allah yang sedang mentakdirkan pikiran dan perasaan saat ini dan disini. Sangat jelas perbedaannya kan, kalau mindfulness barat masih berkutat di mahluk kalau mindfulness islam sudah menyadari Allah yang mentakdirkan pikiran dan perasaan. Berarti islam secara mindfulness satu tingkat lebih tinggi dari mindfulness barat.
  2. Mindfulness barat tidak mengenal jiwa yang sadar tapi masih menganggap bahwa sadar itu termasuk pikiran di atas pikiran atau thinking about thinking. dari istilahnya saja masih menggunakan istilah mind, ini artinya barat sendiri masih berkutat di mind atau pikiran. hal ini akan menjadi masalah ketika tidak boleh memberikan penilaian. Kalau masih menggunakan pikiran maka seseoarng akan kesulitan untuk tidak menilai (judgement) dan ini sangat berbeda dengan islam yang jelas jelas wilayah sadar ini bukan wilayah pikiran tapi wilayah jiwa. di mana sangat jelas bahwa jiwa bukanlah pikiran jiwa adalah sebenarnya kita. jiwa adalah yang menyadari ini. Konsep islam tentang sadar penuh ini lebih mudah di jalankan karena jelas dan terang, bahwa yang digunakan adalah jiwa bukan pikiran, ketika kedudukan jiwa maka tidak mungkin akan melakukan penilaian sebab yang menilai ini adalah pikiran, jiwa tidak mungkin bisa menilai. Jiwa hanya menyadari saja.

Ketika Dunia Mulai Melirik Mindfulness

Mindfulness dengan ajaran islam ini ibarat tangga tinggal naik satu tingkat lagi maka islam menjadi agama yang terbukti kebenarannya. Islam sangat menekankan kesadaran ini ada pada konsep iman dan ihsan. Bagaimana dengan syariat, kalau syariat baru pada tataran jasad bukan kesadaran. Mindfulness yang fokus kepada kesadaran akan sangat cocok sekali ketika membicarakan tentang konsep kesadaran dalam islam. Cuma dalam mindfulness barat, kita mengenal konsep yang hanya menyadari pikiran dan perasaan cukup itu saja atau menyadari alam semesta itu saja, tapi dalam kesadaran yang dibangun islam kita baca dengan mindfulness islam, kesadaran di naikkan menjadi sadar Allah yang menggerakkan pikiran dan perasaan, atau sadar Allah bahwa Allah yang menggerakkan alam semesta.

Maka umat islam harus bersiap siap untuk menyambut kebenaran islam ini dengan terus mendengungkan konsep sadar Allah. Dengan sadar Allah maka kebenaran islam yang terbukti dengan teori mindfulness ini akan menjadi nyata dan akan booming sehingga orang akan berbondong bondong masuk islam. Islam tidak hanya dipandang sebagai agama syariat saja yang isinya cuma benar dan salah, bidah dan tidak bidah, atau isinya dengan hanya mubah dan sunah, tapi islam dipandang sebagai agama isoterik yang sangat menekankan kesadaran yang memang selama ini banyak dicari orang.

Dengan konsep kesadaran islam ini maka yang namanya penyakit hati, gangguan psikis, atau ketidaktenangan hati akan terobati dengan cara yang instan. Umat islam akan menemukan bagaimana cara bahagia dengan metode yang sangat mudah yaitu dengan sadar Allah.

saat ini saya sedang menyusun sebuah buku “Menggapai Bahagia dengan Mindfulness Sadar Allah“. Buku ini bercerita dengan konsep kesadaran, bagiamana cara melatih kesadaran dan bagaimana penerapannya sehingga bisa mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Buku akan saya susun, semudah mungkin , seringkas mungkin sehingga anda mudah untuk melatih dan menerapkannya dalam kehidupan dan menerapkan dalam permasalahan yang sekarang anda hadapi.

Insya Allah buku ini nanti menjadi buku panduan dari training training yang akan saya lakukan di berbagai kota dan insya Allah berbagai negara. Dan saya akan buat pelatihan pelatihan untuk trainer yang menyediakan dirinya untuk turut serta dalam dakwah ini. saya berharap 20tahun kedepan wajah islam ini sudah berubah menjadi islam yang rahmatan lil alamin, memancar wajah wajah surga yang bahagia yang mampu menjadi magnit umat lainnya untuk memeluk islam.