Bahasa Jiwa Dalam Shalat

jiwa memiliki bahasa tersendiri yang berbeda dengan bahasa jasad yaitu bahasa yang bersifat verbal (bacaan shalat) dan nonverbal (gerakan shalat). Bahasa jiwa merupakan bahasa kesadaran yang sudah tidak menggunakan kata huruf atau suara. Bahasa kesadaran yang saya maksud disini adalah bahasa yang hanya bisa di pahami secara kesadaran, hal ini agak sulit saya jelaskan karena memang bahasanya tidak dalam bentuk tulisan dan huruf atau suara. Misalnya ketika kita takbir maka jasad mengangkat tangan dan mengucapkan takbir, sedangkan jiwa berada pada keadaan kesadaran akan keagungan Allah SWT. Kesadaran akan keagungan Allah ini hanya bisa dilakukan oleh jiwa. Jiwa meresap memasuki kesadaran akan keagungan Allah. Disini jiwa mengalami keadaan akan keagungan Allah SWT. Karena kesadaran merupakan keadaan jadi memang harus dialami, tentu berbeda dengan bahasa tubuh yaitu mengucap takbir, atau mengangkat tangan. dapat dilakukan tanpa mengalami keagungan Allah SWT.

Bahasa jiwa ini ada baiknya mendahului bahasa jasad yaitu bacaan dan gerakan shalat. Ingat bahwa setiap perbuatan harus diiringi dengan niat, artinya niat harus mendahului bacaan dan gerakan shalat, jadi sekali lagi bahwa mengalami ini sebagai sebuah wujud niat yang mendahului gerakan. dan niat adalah bahasa jiwa (bukan bacaan niat). saya juga sudah membahas tentang hal ini di buku shalat sadar Allah pada bab 3 sub bab 7 tentang gerak niat ini.

Sadar Allah Basic Niat

mungkin agak susah kalau setiap perbuatan harus dengan niat, namun dengan sadar Allah semua itu akan mudah karena sudah otomatis. Ketika sadar Allah maka semua perbuatan pasti berdasarkan Allah, itu kenapa bahwa kalau kita maksiat (melakukan perbuatan dengan niat tidak karena Allah) maka iman itu dicabut sementara. Nah bagaimana agar tidak dicabut dan kita selalu dalam keadaan niat ihlas, kuncinya tidak lain adalah dengan sadar Allah. Sekarang sadar Allah bagaimana melatihnya? satu satunya yang paling mudah di simpel adalah dengan dzikir nafas. Jalan dzikir nafas ini tidak memakai syarat macam macam tidak perlu ribet cukup dengan mengikuti nafas dan sebut Huu Allah dalam setiap keluar masukanya nafas, tentunya disertai dengan kesadaran akan siapa yang kita sebut dalam hati tersebut.

Sadar Allah ini dapat menjaga niat kita sehingga selalu ihlas, baik, mungkin selama ini kita mengatakan bahwa niat ihlas itu susah, atau untuk berbuat ihlas itu susah, oh tidak, kalau kita faham berbuat ihlas itu mudah, kuncinya adalah sadar ALlah atau jika niatnya di karenakan Allah.

nah amanah yang kita jalankan haruslah berdasarkan ihlas karena Allah, untuk itu jangan meninggalkan dzikir nafas karena dzikir nafas ini akan menjaga kesadaran kita dan kesadaran akan menjaga niat kita karena Allah. Selalu dzikir nafas, selalu sadar Allah dan selalu menjalnakan amanah karena Allah.

Niat yang karena Allah akan memberkan kekuatan tersendiri yang akan beda dengan jika tidak niat karena Allah. Anda boleh coba cara saya ini. Mungkin sudah banyak kita dengar tentang niat ihlas tapi bagaimana caranya agar setiap perbuatan bisa karena Allah, belum banyak yang memberikan. Nah ini saya tawarkan jika anda belum mengetahui caranya yaitu pakai dzikir nafas sadar Allah

keutungan akan anda rasakan sendiri jika anda mengamalkan sayapun turut bahagia jika anda mengamalkaan kemudian anda memberikan kabar baik itu kepada saya. Itu suatu rahmat bagi anda dan akan mengimbas kepada orang disekitar anda , keluarga anda anak dan istri, atau masyarakat di sekitar anda.

 

Bedanya orang islam dan bukan islam dalam berbuat kebaikan

Salah satu beda yang tidak bisa ditawar adalah di niat. Sama sama berbuat baik . sama sama berbudi pekerti luhur, sama sama berahlak muliah dan sama sama lemah lembut penuh kesabaran dan kedamaian yang paling membedakan adalah jika orang islam diniatkan karena Allah, karena orang bukan islam pasti niatnya tidak karena Allah taala. Jadi kalau anda sudah merasa islam jangan berbangga kalau anda sudah bersedekah sudah sholat dan sudah beramal kebaiknnya lainnya, sebab jangan jangan digolongkan sebagai orang yang bukan islam, yang ketika berbuat tidak ada niat karena Allah.

Islam ini sederhana dan mudah tapi jika tidak di lakukan akan membatalkan semua amal kebaikan kita. Contohnya ya terkait dengan niat ini. Niat sangat penting dan mendasar dalam berbuat kebaikan, selalu perbaharui niat dan perbaharui niat.

saya tidak akan membahas orang nonĀ  islam, sebab sudah semestinya jika orang non islam tidak meniatkan perbuatan tidak karena Allah SWT, yang akan saya bahas sekarang adalah orang islam yang berbuat kebaikan berbuat ibadah tapi tidak ada niat karena ALlah. Syetan ini hebat, kalau kita mau menyalahkan dia, dia selalu membelokkan segala sesuatu dari Allah. Ketika kita baca quran niatnya apa? kalau niatnya cari pahala, cari 10 kebaikan itu sudah niat yang sudah dibelokkan syetan, agar niat tidak ke Allah tapi kepada pahala. Anda bersedekah niatnya untuk menolong agar orang tidak kelaparan, itu juga sudah dibelokkan oleh syetan agar niat amal ibadah nya tidak karena Allah tapi karena agar orang tidak kelaparan. Coba pikir apa bedanya orang islam dan non islam kalau menolong orang lain memberikan nasi bungkus kalau niatnya agar orang lain tidak kelaparan ? sama kan ?. ya kita harus memperbaiki amal batiniah ini sebab semua akan dilihat dari sisi batiniiahnya ini.

Banyak orang non islam yang lebih baik dan berbudi luhur dari pada orang islam itu sendiri, mereka begitu kasih dengan orang lain, mereka begitu berahlaknya denganĀ  binatang sampai makan daging binatang pun mereka tidak lakukan… orang jawa yang menganut aliran kejawen maka halusnya budi bahasa sangat jauh dari orang islam. Baik tapi karena bukan beragama islam maka itu semua hanya kebaikan di dunia saja, nah orang islam ini seharusnya kebaikan dan ahlak nya seperti mereka tapi harus di dengan niat karena Allah. Bukan karena kasihan, bukan karena ingin dianggap orang berbudi luhur, bukan karena toleransi tapi semua ahlak mulia ini di nisbatkan ke Allah, atau di niatkan karena perintah Allah.

Kalau anda membaca tulisan ini kemudian berpikir bahwa perbuatan selama ini tidak karena Allah maka segera istighfar dan mulai sekarang niatkan karena Allah. Tidak perlu anda protes hanya karena tidak niat karena Allah saja disamakan dengan orang yang bukan islam. Semakin anda protes maka semakin anda akan jauh dari islam. Terima saja aturan ini, sebagai perbaikan diri. bagi yang dulunya meniatkan amal ibadah agar dapat surga, agar dapat pahala agar selamat dunia dan akhirat maka sekarang niatnya adalah karena perintah Allah titik. Tidak perlu yang lainnya, apakah Allah tidak cukup bagi kita ? apakah ALlah masih kurang ? untuk itu kenapa kita masih meniatkan shalat tahajud agar sehat, shalat tahajud agar dapat pahala seian sekian? kita harus mulai sadar bahwa Allahlah penguasa bagi apa apa yang selainnya.

Ajaran tauhid memang ajaran 1, kalau bukan yang 1 itu bukan. kalau anda tidak atau belum siap sebaiknya anda belajar syahadat lagi belajar rukun islam dan rukun iman. Tidak perlu belajar islam dalam dalam kalau ajaran 1 ini tidak anda terima dan tidak anda lakukan.