ketika anda sudah mengalami “spiritual experience”

Bagi pejalan spiritual, yang benar benar ihlas dalam mendekat kepada Allah, pengalaman spiritual bukan hal yang esensi atau penting. Yang namanya pejalan adalah bagaimana perjalanan tersebut dia dapat mengambil pelajaran sehingga ketika keadaan “drop” dia bisa kembali ada keadaan yang pernah di alaminya. Pelajaran adalah bagian terpenting dari pengalaman spiritual, maka kalau kita mengalami pengalaman spiritual yang belum pernah kita alami maka pertanyaan yang harus kita ajukan adalah “Pelajaran apa yang kita dapat dari pengalaman spiritual tersebut?”.

Pengalaman spiritual adalah cara Allah untuk mendidik kita. Pelajaran itu bisa lewat kejadian sehari hari, bisa lewat mimpi, atau bisa lewat cara ghoib lainnya. Mendapatkan pengalaman spiritual tanpa mendapatkan pelajaran dapat saya ibaratkan kita diajari seorang profesor tapi kita tidak paham kuliah yang disampaikan pak Profesor tadi.

baik, memang kadang kita mendapatkan pengalaman spiritual tapi kita memang belum diberi kepahaman tentang hal tersebut, lalu bagaimana ?. jika kita mendapatkan hal yang demikian maka terima saja pengalaman itu tapi jangan terlalu bangga ngpengalaman spiritual yang mungkin sangat menakjubkan. keitka kita bangga dengan pengalaman spiritual dan menceritakan kepada orang lain maka kita akan semakin tertutup dengan pelajaran yang   ada di balik pengalaman tersebut. Dan kadang malah pengalaman tersebut dapat menyebabkan kita sombong.

(catatan ini hasil ngobrol dengan mas Jati, Pak Agung dan Pak Hery di padepokan patrap kemarin malam, terimakasih untuk diskusinya)

ngobrol heri agung jati