Melewati alam ketenangan

dzikir nafas sadar Allah, tidak berhenti di sensasi tenang, tenang hanya stasiun dimana kita masih harus melanjutkan perjalanan menuju kepada Allah SWT. Perjalanan kita itu seperti satelit yang harus bisa mencapai orbit nya. Jiwa kita juga sama harus bisa mencapai orbitnya. Sehingga kalau ditanya sampainya sebuah perjalanan spiritual ya seperti satelit tidak akan ada sampainya karena terus mengorbit sampai batas waktu yang sudah ditentukan Allah SWT.

Alam ketenangan adalah perjalanan satelit saat dibawa pesawat ulang alik, dan perjalanan tidak hanya masalah ketenangan saja ada banyak sensasi yang harus kita lewati. pokoknya selama kita belum menemukan posisi orbit kita belum pernah berhenti untuk terus ke Allah dan ke Allah.

Mencapai orbit ini adalah pencapaian keadaan sibghoh, satelit yang sudah mencapai titik orbitnya maka dia akan terus bergerak berserah mengikuti gerak perputaran alam semesta, kita jika sudah mencapai titik orbit maka kita akan mencapai keadaan berserah mengikuti kehendak Allah tercelup dan menjadi saksi atas gerak yang menggerakkan Allah.

Patrap Ngleyang

Ketika kita ke Allah maka ada sensasi terbang, ketika kita tetap lurus ke Allah dan mengabaikan semuanya maka sensasi terbang itu berubah menjadi ngleyang. Ngleyang adalah bahasa jawa yang mungkin kalau diilustrasikan begini. ketika layang layang itu diterbangkan dari yang terendah kemudian terbang dan terbang naik dan naik hingga menjadi ketinggian kemudian ada musuh yaitu layang layang lain yang memutus tali layangan terbutus sehingga layang layang terbang tidak lagi mengarah ke atas tapi ngleyang…. ngleyang terbang bersama angin lagi tidak bersama dengan tali pengikatnya. nah rasakan layangan yang ngleyang tadi. begitulah ketika kita dzikir maka ada fase tertentu kita merasakan ngleyang seperti layangan.

meski ngleyang tapi tetap mengarahkan dirinya ke Allah karena pada wilayah ngleyang ini tidak ada atas dan tidak ada bawah. tidak ada kanan dan kiri.

ngleyang ini bisa menjadi kekuatan bagi kita untuk menjalankan ridho kepada Allah. karena aslinya ridho itu ngleyang juga tapi dalam kehidupan bukan dari sisi pengalaman spiritualnya.

ngleyang ini kalau bahasa Allah adalah sibghah atau celupan Allah, dimana sibghah Allah ini adalah lautan Allah kemudian kita masuk dalam lautan itu dan terserap kedalamnya. ketika kita masul dalam lautannya Allah kita tidak bisa diam, kita tetap bergerak mengikuti kehendak Allah. seorang dai yang tugasnya berdakwah ketika tidak dikehendaki Allah untuk tidak berdakwah maka dia mengikutinya … ketika dia tidak dibuat jahat oleh Allah maka dia mengikutinya ,,,, jadi kita mengikuti Allah karena kita sudah masuk dalam lautan Allah ..

baik, keadaan spiritual ngleyang ini tidak perlu di cari, apalagi di harapkan pokoknya yang penting adalah lurus ke Allah dan lurus ke Allah. dengan mengabaikan sensai yang muncul mengabaikan semua bayangan tentang Allah ,persepsi tentang Allah .. hilangkan dan hilangkan  nanti pada saatnya anda akan merasakan ngleyang. maka duduklah dalam dzikir nafas dengan waktu tertentu misalnya 1 jam atau 30 menit. dengan waktu yang agak lama ini memungkin datangnya keadaan ngleyang. selamat berlatih dan selamat berjalan menuju kepada Allah