Mendengarkan perintah Allah

dalam kehidupan sehari hari Allah sering berkata kata yang seringkali kita abaikan. Perintah demi perintah itu ternyata ada dalam setiap detik ada dalam setiap saat. Beliau bersifat kalam artinya memang Beliau selalu berkata kata dan selalu memberikan perintahnya kepada kita. Seandainya saja kita mau mendengarkan Beliau dan menjalankan apa yang beliau perintah kan maka manusia itu akan hidup bahagia. Banyak yang terjebak kalau mendengarkan perintah Allah itu harus membaca al quran harus dari hadis bahkan harus mendengarkan kata hati… ternyata tidak perintah Allah memang ada di quran dan di hadis tapi sebenarnya perintah Allah juga ada keseharian kita.

Banyak yang takut ketika mendengarkan perintah Allah yang ada dalam keseharian ini. Perintah Allah yang satu ini dianggapnya menyesatkan dan bahaya. Sekarang bagaimana mau bisa mendengarkan kalau telinganya saja sudah ditutup kalau pendengarannya sudah tidak mau mendengarkan dengan prasangkan bahwa itu adalah sesat dan bahaya. Kita harus mengakui bahwa dulupun Nabi dan Rasul mengguankan “pendengarannya” untuk menerima perintah Allah secara langsung (tidak malalui malaikat). kenapa kita tidak belajar mencontoh apa apa yang dilakukan para Nabi dan para rasul, apakah kita menolaknya apa apa yang pernah dilakukan para Nabi dan Rasul yang katanya kita ini mencontoh nabi yang katanya kita ini itiba’ rasul. kalau kita kita benar benar umat nabi Muhammad maka apa yang beliau lakukan juga harus kita lakukan. Terutama dalam hal ini yaitu mendengarkan perintah Alah secara langsung ini. jangan menutup diri atau mengingkari karena kita tidak bisa. Jangan kita menolak haji karena kita tidak mampu kesana, mampu tidak mampu kita harus menerima perintah haji. ya sama halnya dengan mendengarkan perintah Allah ini kita jangan menolak atau mengingkari karena kita tidak bisa, kita harus belajar dan belajar untuk dapat mendengarkan perintah Allah yang ada di setiap saatini.

baiklah keputusan di tangan anda, tapi sebaiknya anda melanjutkan tulisan saya ini karena saya akan menguraikan logika sederhana bagaimana mendengarkan Allah ini. ya mendengarkan Allah tentunya kita harus dalam posisi sadar Allah, mendengarkan Allah berarti kita dalam poisisi pasanga telinga. kalau begitu kita harus tenang kita harus terus sambung kepada Allah. Coba anda diam dan sambung kepada Allah dengan dzikir nafas maka perintah Allah itu akan jelas terdengar.

Perintah Allah tidak akan bisa di dengar dengan kedua telinga kita tapi bisa kita sadari dengan kesadaran kita. maka jangan gunakan kedua telinga zahir kita tapi gunakan telinga kesadaran kita. Perintah Allah bukan dalam bentuk kalimat tapi dalam bentuk dorongan ke arah positif dan mencerahkan. Perintah Allah ini yang sering kita sebut dan ilham takwa. Jika kita mendapatkan dorongan ini berarti kita sedang mendapat perintah maka jalankan dan jalankan.

ya mungkin di awal banyak yang mempertanyakan bagaimana caranya mendapatkan perintah Allah ini dan itu sudah saya sebutkan dan uraikan di atas kuncinya dengan kesadaran kepada Allah SWT.

pada wilayah sadar inilah kita mendengarkan perintah Allah ingat bahwa mendengarkan itu tidak mencari, tidak searching tapi just listen kalau memang tidak terdengar relaks saja dan terus mendengar.

dan ingat bahwa perintah Allah itu sederhana aplikatif dan mencerahkan. bagi orang yang mengalami gangguan jiwa mendengarkan ini bisa di salah tafsirkan dengan waham atau halusinasi. sangat beda kalau gangguan jiwa maka suara itu tidak melalui kesadaran tapi melalalui telinga yang membisikkan dan biasanya bikin ruwet pikiran. dan kalau yang mendengarkan dengan kesadaran Allah isinya sangat membahagiakan dan mencerahkan.

kalimat samina wathona yang sering kita dengar terutama ketika shalat berjamaah, sebenarnya adalah peringatan bagi kita untuk mendengarkan perintah Allah setiap saat dan menjalankan perintah Allah setiap ada perintah yang terdengar. Kenapa menggunakan kata samina mendengar bukan dengan kata melihat atau meraba atau lainnya, Karena yang kita dengarkan adalah perintah Allah, kalau perintah mestinya melalui pendengaran kita ini berbeda dengan melihat, kalau perintah melihat biasanya untuk menyaksikan keagaungan Allah. jadi kalimat dengarkan dan jalankan memang sangat tepat.

baiklah marilah kita sekaran gunakan hari hari kita untuk mendengarkan dan menjalankan perintah Allah dalam setiap saat dan setiap waktu. selama saya menjalankan cara ini tidak ada yang bertentangan dengan syariat tidak ada yang bertentangan dengan al quran atau sunah nabi. jadi cara samina wathona atau dengar dan jalankan ini sangat mendukung kita untuk berperilaku. Lagian tidak mungkin kita ini bertindak sesuatu harus buka Al quran, misalnya bangun tidur untuk berjalan menuju kamar mandi saja harus buka Al quran… maka dengarkan saja apa yang Allah perintahkan ketika kita bangun tidur maka kita akan diperintahkan untuk ke kamar mandi, atau wudlu atau gosok gigi atau yang lain.

satu hal yang harus kita perhatikan bahwa Allah itu menyukai akselerasi atau percepatan dalam menjalankan perintahnya. dont delay jangan menunda perintah Allah karena biasanya jika di tunda Allah akan memberikan punishment atau hukuman kepada kita.

sebagai penutup tulisan ini ingat kalimat samikna wathona, dengarkan dan jalankan.