Patrap Kamasutra “Santai- santai saja”

Bahkan dalam berhubungan seks pun islam mengajarkan untuk santai santai saja, tidak perlu anda menanyakan dalilnya, yang pasti dalam semua lini kehidupan islam mengajarkan untuk santai. Jangan sampai ketika berhubungan seks seperti orang kesetanan yang serba tergesa gesa dan mencari kepuasan dengan cepat.

bagaimana agar santai coba beralihlah dari mencari kepuasan diri sendiri beralih kepada bagaimana memberikan kepuasan kepada pasangan. Ini adalah bentuk amanah juga. Ketika amanah di jalankan maka sikapnya harus santai santai saja.

Serba relaks dan serba santai itulah kunci menjalankan patrap kamasutra. Semua atas kehendak Allah dan semua atas ijinNya, ketika tergesa gesa maka itu dari syetan, dan apa yang terjadi ketika syetan merasuki ketika berhubungan seks , yang terjadi adalah kekecewaan sesudahnya. Ketika berhubungan seks masing masing mencari kepuasan tidak mengalihkan bagaimana memuaskan pasangan maka yang terjadi adalah “sama sama tidak puas”. Padahal kenikmatan dalam berhubungan seks adalah kepuasan atau orgasme.

Patrap kamasutra tidak hanya masalah fisik tapi juga emosi dan jiwa, ketika seks sudah melibatkan emosi dan jiwa maka kebahagiaan optimal dan kepuasan pasangan akan dapat terpenuhi. Rasa cinta dan bersatunya jiwa dalam berhubungan seks menjadi kunci menikmati seks. untuk itu jagalah emosi pasangan , rasa benci dengan pasangan , rasa marah dengan pasangan, rasa jengkel dan segenap rasa negatif lainnya akan memberikan dampak negatif juga saat berhubungan.

Sikap S3 (santai santai saja) diperlukan dalam fore play sebelum masuk ke penetrasi. Dan tidak hanya pada saat foreplay saja tapi juga pada saat penetrasi sikap S3 harus ditingkatkan karena rangsangan akan sangat kuat , jika kurang kontrol akan menyebabkan kesetanan alias ketergesa-gesaan. Cara untuk agar saat penetrasi tetap S3 adalah dengan menjaga kesadaran akan Allah, kesadaran dan keberserahan diri saat penetrasi akan membuat kenimatan seks menyebar keseluruh tubuh tidak terpusat pada alat vital saja.

niatkan dalam berhubungan seks untuk menjalankan amanah Allah SWT, yaitu memuaskan pasangan, bukan untuk mencari kenikmatan atau kepuasan pribadi. Bahkan jangan meniatkan berhubungan seks untuk menyalurkan hawa nafsu birahi, niat yang salah akan menyebabkan kenikmatan yang Allah turunkan tidak akan optimal.

Demikianlah penerapan S3 atau santai santai saja ketika berhubungan seks. dan masih banyak penerapan S3 dalam setiap lini kehidupan kita. semoga Allah selalu menuntun kita ke jalan yang di ridhoiNya.

Santai santai saja

Anda mau mendahului Allah? hebat bener…. syetan selalu membisikkan kepada untuk selalu tergesa gesa, maka orang yang tergesa gesa dalam menjalankan sesuatu dia termasuk orang yang kesetanan, karena mengikuti bisikan syetan. Solusi untuk itu jalankan sesuatu dengan Santai santai saja (3S). Kalau anda pedagang maka bukalah 1 jam sebelum waktunya dengan santai, kalau ada pekerja kantor yang harus datang pukul 8 di kantor maka datanglah sampai di kantor 7.30 dengan santai, jika anda mendapat pekerjaan yang seharusnya 3 hari selesai maka selesaikan sehari sebelumnya dengan santai santai saja. Jadi jalankan sesuatu sebelum on time dengan santai santai saja.

Hidup santai adalah hidup surgawi. orang ingin santai santai, bahkan orang yang bekerja siang malam yang dia kejar adalah santai santai. Mereka santai santai di pantai, atau santai santai di gunung. Kalau memang tujuannya untuk santai mengapa tidak sekarang dan disini. Tinggal waktunya kita setting saja agar kita dapat menjalankan dengan santai santai, contohnya ketika kita pergi ke kantor 30 menit maka buatlah 45 menit atau 1 jam, dengan demikian anda akan dapat menjalankan dengan santai santai.

HIdup santai adalah kunci hidup bahagia, hati tidak kemrungsung dan semua akan nampak indah. Benar kata orang jawa Alon alon waton kelakon, artinya pelan pelan tapi menjalankan. Islam mengajarkan kita untuk hidup santai santai saja, misalnya shalat dengan rukun tumakninah sebenarnya ini adalah santai santai saja. Jalankan dengan santai santai saja.