cara khusyu shalat berjamaah

Khusyu bukan terletak di fisik, tapi khusyu terletak di dalam jiwa yang tenang. Ketika kita menjadi makmum dalam shalat berjamaah, meski imam teralu cepat dalam shalat kita harus mampu membuat diri kita tetap tenang. Tenang ini dapat anda ciptakan dengan cara selalu melatih dalam keseharian. dan cara melatihnya anda dapat menggunakan dzikir nafas.

khusyu shalat berjamaah

tenang dalam shalat tidak terpengaruh apakah bacaan imam panjang atau pendek, geraknnya cepat atau lambat. tapi untuk bisa tenang ketika imam shalatnya cepat memang memerlukan keahlian dan ketrampilan khusus terutama bagaimana membuat jiwa kita tenang. ketika imam cepat tubuh kita tetap relaks, bacaan kita tetap tumakninah. Ingat bahwa dalam shalat berjamaah seluruh bacaan mengikuti imam, kalaupun kita tidak selesai membaca al fatihah misalnya maka kita harus mengikuti imam untuk rukuk … ketika kita tidak sempat membaca bacaan rukuk maka tidak perlu membaca dengan cepat, tapi langsung saja ikuti imam untuk itidal demikian seterusnya.

jangan merasa tersiksa dengan cepatnya imam shalat, cukup ikuti dan ikuti saja. kalau misalnya anda kurang puas dalam shalat berjamaah seperti ini anda bisa menggantinya dengan shalat sunah rawatib. Gantilah ketidakpuasan menjalanakn shalat berjamaah tadi dengan shalat rawatib bisa 2 rekaat atau 2 dan 2 rekaat.

bahasa “star mild” nya “enjoy aja lagi” karena jujur bagi yang betul betul kaku dengan “harus shalat berjamaah” maka dari pada gerundel imam yang sangat cepat, maka lakukan saja jalan tengah seperti yang saya tulis di atas. sehingga berjamaah anda tetap terjaga dan kekhusyuuan andapun lebih bisa dirasakan meski sangat minim.

Menyoal masalah imam shalat yang tidak tumakninah

DISKUSI MENARIK KENAPA SHALAT DIRUMAH LEBIH AFDHAL DARIPADA DI MASJID.
komen menarik dari pak Rachmad Efendi,

Assalamu’alaikum bapak Setiyo,
Mohon maaf saya baru sedang mengenali zikir nafasnya metode bapak, ketika saya membaca tulisan “alasan mengapa orang beriman dikatakan gila” sampai pada kalimat “kenapa orang beriman lebih suka shalat sendiri dari pada berjamaah… baik sedikit saja ya ; kalau shalat berjamaah imam nya tidak tumakninah dalam shalat ini membuat orang beriman tidak sampai hati…. sujud kepada Allah kok cepat sekali. yang kedua … kalau orang beriman jadi imam maka sudah bisa dipasikan para makmum banyak yang protes….” saya jadi tertegun … bukankan shalat wajib yg lima waktu diluar shalat2 sunnah, menurut syariat yg di ajarkan baginda Rosululloh diharuskan untuk dilakukan berjamaah bahkan sebisanya harus di mesjid? maaf saya berhusnudzon saja bahwa sikap bapak hanya “lebih senang” saja tapi pada prakteknya tetap sami’na wa ato’na kepada sunnah baginda Rosululloh untuk melakukan sholat berjamaah, terlepas dari kondisi imam yang tidak tumaninah (toh tidak semua tidak tumaninah, bisa dicari masjid yang imamnya baik). Tulisan Bapak yang menyangkut ini bisa ditangkap dengan keliru justru disaat sebagian kita sedang gencar2nya mengajak sholat berjamaah di masjid, seperti halnya bapak Suhartadji ysng langsung setuju seribu persen. Sesungguhnya saya sedang mulai tertarik dengan methode zikir yang Bapak ajarkan ini, namun seandainya ada hal yang bertentangan dengan sunnah Rosululloh, mohon maaf dengan tidak mengurangi rasa hormat saya akan keluar dari websitenya Bapak. Mohon penjelasannya, dan sekali lagi mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan di hati Bapak. wasallam.

ini jawaban saya
waalaikum salam wr wb. sebenarnya saya sangat mengikuti sunah rasulullah Pak … sekarang bagaimana mungkin saya mengikuti imam yang shalatnya tidak sesuai syariat… jelas jelas rasulullah mengajarkan bahwa shalat harus tumakninah.. tapi mengapa imam imam di masjid (terutama di masjid saya) ini kalau shalat cepat sekali sampai saya hanya membaca bacaan rukuk dan sujud saja tidak sempat. Saya sangat mengikuti syariat Rasulullah. Saya merasa saja seandainya shalat berjamaah sesuai dengan apa yang dituntukan rasulullah pasti indah betul shalat berjamaah itu. Bukan shalat yang seperti sekarang ini kebanyakan imam lakukan. Hanya mememnuhi sebagian makmum yang suka cepat dalam shalat tanpa tumakaninah. Kalau Bapak baca lebih lanjut tentang tumakninah ini …. tumkaninah oleh sebagian ulama merupakan wajib dan menjadi rukun di dalam shalat berjamaah dan ini pun pernah rasulullah contohkan ketika ada sahabat yang shalat dengan cepat (tanpa tumakninah ) disuruh mengulang 3 kali. Kalau shalat tidak tumakninah berarti tidak sah shalatnya sekarang bagaimana jika hal ini terjadi di tempat Bapak apakah bapak akan shalat berjamaaah dengan resiko shalat tidak sah…. lebih bahaya mana sekarang antara shalat sendiri sah shalatnya dengan salat berjamaah tapi tidak sah shalatnya.
para imam memang harus mendapatkan pengaetahuan ini sehingga benar benar memperhatikan unsur tumakninah dalam shalatnya. sehingga jamaah pun bisa membaca bacaaan shalat bisa lebih tumakninah…

Kalau Imam Shalat saja tidak tumakninah dalam shalat