Ilmu Hikmah Tasbih Tahmid dan Takbir

Selepas shalat kita menjalankan wiridan yang sering kita lakukan yaitu subhanallah, alhamdulillah dan allahuakbar sebanyak 33 kali. Tapi pernahkah kita terilhami untuk mendalami makna dzikir tersebut terutama untuk kehidupan kita yang lebih baik, kekayaan yang barokah, hidup yang penuh dengan kebahagiaan. Baik tulisan saya kali ini saya akan menguraikan tentang ilmu hikmah dibalik wiridan yang kita baca, saya berharap dari penerapan ilmu hikmah dalam setiap wirid yang di jalankan akan membuat hidup kita lebih berkah dan lebih baik.

yang pertama adalah tasbih yaitu subhanallah 33 kali. Kalimat subhanallah artinya adalah maha suci Allah. Allah adalah suci, suci dari segala kesalahan, suci dari segala apa apa yang telah Allah buat. baik terus untuk apa kita diperintah untuk berdzikir subhanallah ini. Kita berdzikir subhanallah agar kita sadar bahwa apapun yang telah terjadi pada kita adalah perbuatan Allah dan perbuatan Allah adalah benar tidak ada kesalahan sedikitpun. Misalnya saat ini saya dijadikan Allah sebagai dosen, sebagai ayah, sebagai apapun yang ada pada saya adalah suatu kebenaran dari Allah SWT. intinya segala sesuatu yang sudah terjadi (bukan yang belum terjadi) itu adalah kebenaran. Kesadaran dalam wirid ini adalah membawa kita kepada kenyataan yang memang kita alami dan harus kita terima. Saya bikin kopi saya sudah makan, kaki saya sebelah kanan agak sakit, tangan kiri terkena alat pemantik api, dan lainnya adalah suatu kebenaran dari Allah. Tidak ada yang salah dalam kejadian kejadian yang saya alami. Semua adalah kebenaran dari Allah SWT. kebenaran pada setiap orang akan berbeda beda ya terserah Allah saja yang menjadikan. Saya dijadikan islam itu kebenaran, orang lain kristen atau budha (karena sudah terjadi) itu adalah kebenaran “maha suci Allah” Allah tidak salah menjadikan orang lain kristen atau katolik (ya karena sudah terjadi).

dalam berbicara kebenaran perbuatan Allah adalah yang sudah terjadi jangan yang belum terjadi. Misalnya saya sebagai dosen pendidikan hanya sampai master… apakah ini benar .. ya ini benar. Kalau saya belum doktor ya ini belum kebenaran karena belum terjadi karena nanti ada dua kemungkinan apakah saya ditakdirkan doktor atau tidak. sesuatu yang belum terjadi bukan suatu kebenaran.

Baiklah singkatnya bahwa kita wirid subhanallah agar kita tidak protes tentang apa yang kita alami tentang apa yang sudah menjadi tugas kita. Dosen ya dosen, pedagang ya pedagang, pegawai kantor ya pegawai kantor… kita terima semua tugas dari Allah. Mungkin saat ini kita diberikan tugas begitu berlimpah oleh Allah, yang jadi ini yang jadi itu dan yang lain masih banyak… terima saja, seberapa banyak ya kita terima terima dan terima…. seberat apapun amanah dari Allah harus kita terima dan siap kita jalankan. kita terima dulu dan kita afirmasikan kita menerima ketika kita wirid subhanallah.

yang kedua, yaitu tahmid atau hamdalah, Yaitu bacaan alhamdulillah atau segalah puji bagi Allah. Kalimat ini sebenarnya adalah kalimat berterimakasih kepada Allah yang kita ujudkan dalam bentuk memuji Allah secara totalitas. “segala puji bagi Allah”.

kalimat ini akan membawa kita kepada keadaan berterimakasih terhadap apa yang sudah dililmpahkan Allah kepada kita, termasuk juga tugas tugas hidup yang Allah berikan kepada kita. Kesadaran yang ada pada diri kita adalah berterimakasih kepada Allah. saya dijadikan dosen alhamdulillah, tangan saya terkena logam panas alhamdulillah saya dijadikan ayah dengan 4 anak ahamdulilahm, saya dijadikan suami alhamdulillah, saya dijadikan apa apa yang saya alami sekaran saya berterimakasih kepada Allah.

tahmid ini mutlak dilakukan atau kesadaran ini musti ada agar pertolongan Allah dapat turun yang nantinya akan di afirmasikan dalam takbir. kalau syarat berterimakasih kepada Allah ini tidak ada maka pertolongan Allah juga tidak akan diturunkan.

Pandanglah hidup dengan penuh syukur, dengan penuh berterimakasih kepada Allah. ya berterimakasih kepada Allah bukan hanya berterimakasih kepada nikmat Allah tapi pada Allahnya.

maka kita baca alhamdulillah dengan penuh kesadaran dan rasa berterimakasih kepada Allah dari setiap apa apa yang kita terima. Kita menerima bukan hanya yang kita anggap nikmat tapi yang kita anggap tidak nikmat harus juga kita sampaikan rasa terimakasih kepada Allah.

yang ketiga adalah takbir yaitu Allahuakbar. Kalimat ini adalah kalimat solusi dari segala apa yang kita terima. Banyak yang menanyakan kesaya terkait dengan lilitan hutang,yang tidak mungkin lagi di bayarnya. ya saya sampaikan bahwa caranya dengan kesadaran yang pertama adalah membenarkan bahwa punya hutang itu adalah kebenaran dari Allah (karena sudah terjadi) kemudian berterimakasih kepada Allah karena sudah diberikan suatu keadaan “harus membayar hutang” dan yang terakhir adalah Allahuakbar, bahwa Allahlah yang akan menyelesaikannya dengan kebesarannya dan keagungannya. Tidak ada masalah yang tidak selesai dengan kebesaranNya. Maka ketika kita wirid Allahuakbar 33kali setelah shalat kita afirmasikan bahwa Allah maha agung dan tidak ada masalah yang tidak selesai dengan keAgungannya. Disini kita harus benar benar berlatih kesadaran. Kesadaran akan kebesaran Allah maka akan membawa tugas hidup kita dan masalah kita akan dapat teratasi dengan baik.

jika kesadaran kita benar selama kita menjalankan wirid ini setelah shalat maka semua masalah kita akan bisa teratasi, semua tugas akan bisa terselesaikan dengan sukses dan berhasil, dengan ijin Allah.

baik sebagai penutup  : mari kita sadarkan diri kita dalam wirid wirid yang kita jalankan dan semoga kita umat islam menjadi umat yang sukses di dunia di dunia di dunia dan di akhirat. Sehingga orang non muslim berbondong bondong masuk islam karena umatnya yang sukses sukses.

terlilit hutang evaluasi bagi orang beriman dan solusinya

Namanya terlilit berarti hutangnya sudah menyiksa. baik menyiksa batin maupun lahir. orang yang terlilit hutang seolah hidupnya terkungkung oleh hutang, tidak bisa lepas dari hutang. nah jika ini terjadi pada orang yang beriman maka perlu adanya suatu evaluasi tentang “keimanan”.

1. orang yang terlilit hutang tapi beriman kepada Allah maka dia akan siap semua resiko jika seluruh hartanya habis untuk membayar hutang karena dia tahu batul yang memberikan rejeki adalah Allah. Dan jika hartanya habis untuk menutup hutang maka nanti Allah akan ganti rejeki yang lebih baik dari yang sekarang yang digunakan untuk menutup hutang

2. Orang yang terlilit hurang tapi beriman rela hidupnya untuk menutup hutang, dia tidak takut kalau harus berhadapan dengan pengadilan jika bank benar benar menuntut secara hukum, baginya lebih menyiksa jika dia melarikan diri dengan ngemplang hutang.

3. Orang yang terlilit hutang tapi beriman siap menerima masa -masa sulit bersama dirinya dan keluarga. kalaupu keluarga meninggalkannya itupun suatu yang diterimanya karena memang awalnya dia tidak berkeluarga dan pada akhirnya nanti akan ditinggal keluarga atau dia yang meninggalkan keluarga

4. orang beriman yang terlilit hutang akan selalu bersama Allah apapun keadaan yang dia hadapi

5. dan Allah pasti tidak rela melihat orang beriman kepada-Nya tersiksa karena terlilit hutang dan Allah tidak akan membiarkan kekasihnya dihinakan orang gara gara hutang, dan Allah tidak rela kekasihnya disia siakan karena hutang. Dan tidak ada orang yang beriman sampai terliliit hutang. karena pasti pertolongan Allah cepat turun.

untuk menjaga iman dan terus menerus dalam keadaan ihsan gunakanlah dzikir dan agar anda terjada dari dzikir maka gunakanlah nafas anda untuk berddzikir. dengan menggunakan nafas anda berdzikir maka anda akan terjaga kesadaran anda untuk terus ke Allah.

SEmoga dengan dzikir nafas berapapun hutang anda cepat diberi kelunasan oleh Allah SWT amiin