Hati-hati : Tidak Semua Aliran Tarekat Asli

Ilahi anta maqsudikita harus berhati hati dalam berjalan menuju ke Allah. Model aliran tarekat memang menjadi trend terutama sejak ditemukan pertama oleh para Ahli nya seperti Oleh Beliau Syeh abdul Qodir J, kemudian Syeh Abu Hasan As Sazili dan banyak lagi pada era beliau. namun kalau kita lihat perjalanan dari taarekat tarekat ini banyak di modifikasi, dan banyak di gabung antara satu dengan lainnya, bahkan banyak juga yang melakukan Mixing dengan menjalankan beberapa tarekat tersebut. kemudian dari guru guru mursyid yang ada generasinya sudah sekian puluh generasi tentunya ada yang masih asli dan ada yang membias bahkan ada yang di salahgunakan dan melenceng dari tujuan awal didirikannya aliran tarekat tersebut.

saya tidak akan menyebutkan jenis tarekatnya, saya hanya akan memaparkan tarekat yang seperti apa yang sudah mengalami penyimpangan dari aslinya. satu hal yang pasti adalah pengalihan dari tujuan asli didirikannya tarekat yaitu untuk berjalan menuju kepada Allah berubah menjadi bacaan untuk mendapatkan kesaktian, kekayaan, bahkan yang halus tapi tetap menyimpang yaitu untuk pembersihan diri, agar masuk surga, agar selamat, agar terhindar dari neraka, dan penyimpangan halus lainnya. Maka jika anda akan memilih jenis tarekat dengan tujuan tidak selain ke Allah seperti yang saya sebutkan saya diatas maka anda patut berhati hati, kalau bisa anda tidak memilihnya , dan jika anda sudah terlanjur mengikuti maka saya sarankan untuk keluar dari tarekat tersebut karena jelas itu terjadi penyimpangan.

sudah satu kriteria itu saja jika itu ada maka amalan yang di anjurkan tarekat itu pasti akan mengarah kepada kesesatan. Sebab tujuannya sudah bukan ke Allah tapi ke yang selain Allah. Padahal kita tahu bahwa pendiri tarekat awal awal atau mursyid awal awal sangat lurus bahwa tidak ada tujuan bertarekat kecuali untuk berjalan menuju kepada Allah bukan yang lain.

Jika tarekat masih murni maka dia akan selalu menekankan bagaimana si murid ini berjalan si salik ini berjalan tapi jika sudah tidak murni lagi maka aliran itu hanya memberikan sejumlah bacaan wiridan seabrek tanpa memperhatikan si murid ini sudah berjalan atau belum, jalannya sudah lurus atau belum. coba bandingkan dengan kisah Imam Sazily ketika ada seorang mau belajar tarekat maka bukannya langsung baiat dan diberikan seabrek wiridan tapi calon murid itu diajak jalan jalan menggunakan kereta beliau sambil mengajarkan lurus ke Allah yaitu dengan memberikan murid itu gelas penuh air dan diajak berjalan keliling kota. Setelah berputar putar dan sampai , beliau bertanya kepada Muridnya apa yang kamu lihat dari jalan jalan tadi… maka pasti muridpun menjawab saya tidak dapat melihat apapun karena yang saya perhatikan hanya air ini agar tidak tumpah.. kemudian Imam Sazily pun berkata begitulah saya, meski saya sibuk dunia tapi kesadaran saya terus tertuju kepada Allah tidak kepada apa yang sedang saya sibukkan. Inilah pelajaran tarekat yang asli, yaitu mengajarkan murid untuk lurus kepada Allah. Bacaan bacaan sebenarnya untuk membantu murid untuk selalu ingat lurus ke Allah, bukan bacaan bacaan tarekat itu yang akan menyelematkan si murid. Bacaan tarekat pada umumnya ada 3 yaitu istighfar, shalawat dan tahlil. Nah itulah pengigat yang sangat tepat untuk si murid terus lurus ke Allah. Sekarang kalau ada murid tarekat dengan begitu banyak amalan tapi tidak ada kesadaran ke Allah bagaimana Allah mau menyelamatkan dia… Lurus saja ke Allah nanti Allah akan selamatkan, tapi kalau kita fokus cari selamat maka Allah tidak akan selamatkan.