Kehidupan kita sudah dicatat di lauhul mahfudz (kitaabin Mubin)

Tidak ada yang tahu catatan ini kecuali Allah, bahkan kita yang tercatat di sana pun kita juga tidak tahu. Ingat kata kuncinya pada pembahasan ini adalah “tidak tahu”. ketika kita tidak tahu maka ya jangan mengangankan apapun jangan sampai kita mengangankan tercatat seperti apa. Baik jadi pembahasan ini akan berprinsip ketidaktahuan kita sama sekali. Dan tidak ada yang tahu juga selain Allah, seperti malaikat jin atau lainnya atau  Nabi sekalipun, sebab yang tahu catatan ini hanyalah Allah. 

Baik setelah kita menyadari bahwa tidak ada yang tahu kecuali Allah tentang catatan hidup kita di lauhul mahfudz maka mari kita bahas kehidupan kita yang sekarang. Kehidupan kita yang sekarang ini adalah kehidupan yang kita hidup tidak tahu tercatat di lauhul mahfudz itu seperti apa.Allah memerintahkan untuk kehidupan kita yang sekarang adalah yakin kepada Allah dengan karunia yang Allah berikan (wain rabbaka ladzuu fadlin ‘ala naas)  dan menjalankan kehidupan ini dengan penuh syukur kepada Allah SWT (walaakin aktsaruhum laa yasykuruun). Jadi hidup kita saat ini, kita jalankan dengan penuh keyakinan bahwa karunia Allah berlimpah dan kita bersyukur kepada Allah karena telah memberikan karunia. Misalnya sekarang ini kita sedang menjalani kehidupan sebagai seorang guru maka sebagai seorang guru saya yakin bahwa Allah memberikan kelimpahan karunia dan saya bersyukur menjalani sebagai seorang guru. Saya mengajar dengan penuh yakin akan kelimpahan karunia Allah saya bersyukur atas  karunia Allah dimana  selama mengajar. 

Dua hal yaitu yakin akan kelimpahan karunia dan bersyukur kepada Allah akan memberikan keadaan bahagia dan lenyap kesedihan serta kekhawatiran dalam menjalani hidup saat ini (walaa tahzanuu “alaihim). 

jadi karena kita tidak tahu catatan di lauhul mahfudz maka kita jalani saja kehidupan ini dengan yakin kepada Allah dan dan bersyukur kepada Allah.

biniku mualaf: Poster Islamik Surah An Naml ayat 75