Terhimpit hutang

sudah menjadi hal yang umum sekarang ini bahwa hutang sudah menjadi suatu yang lumrah. Hutang usaha, hutang untuk keperluan sehari hari bahkan hutang untuk bersenang senang. Semakin banyak Bank tentunya semakin banyak yang hutang, sebab memang bank hidupnya dari para penghutang. dengan berbagai iming iming ini dan itu banyak yang tergiur untuk berhutang. Baik kalau memang bisa memastikan membayar cicilan tak masalah tapi jika “mbayar cicilannya” gambling artinya tidak bisa dipastikan maka ini menjadi suatu hal yang harus dihindari. Misalnya hutang usaha dimana usaha juga belum pasti laku maka hutang sebaiknya dihindari. Sebab usaha yang belum pasti dengan dibebani hutang menyebabkan pikiran menjadi tidak terganggu oleh hutang yang ada, bahasa saya hutang menyebabkan vibrasi negatif. kalau saran saya jalankan usaha sesuai dengan modal yang ada yang penting istiqomah dan yakin kepada Allah.

usaha itu berhasil atau tidak tergantung dari Allah bukan tergantung dari modal yang di hutang dari Bank. maka untuk keberhasilan harus yakin kepada Allah bahwa dengan modal yang ada (tidak hutang) Allah akan mengembangkan usaha yang sedang dijalankan. memang disini letak kesabaran sangat menentukan.

baik jangan sampai nanti kita usaha, hutang terus mengejar ngejar kita hal ini dapat menyebabkan hidup tidak tenang. apalagi jika sampai terhimpit hutang. berarti hutang ini sudah menjadi racun …

baiklah bagaimana jika sudah terlanjur “terhimpit hutang”. Yang pertama dilakukan adalah bertaubat kepada Allah atas kesalahan dalam berhutang. dan berjanji tidak akan berhutang lagi.

yang kedua adalah berniat membayar hutang dengan jalan apapun misalnya menjual aset, menjual tanah, menjual mobil, motor dan semua yang ada untuk membayar hutang. Jangan pernah menutup hutang dengan hutang karena itu akan membuat masalah lebih besar….

jangan pergi ke dukun yang katanya bank ghoib, melipatgandakan uang dan lain sebagainya karena selain itu adalah jalan setan , dapat menjauhkan anda dari Allah sejauh jauhnya. Tetap lah dijalan Allah sehingga Allah nanti membuatkan jalan keluarnya.

Hadapi semua resiko yang ada dalam berhutang, misalnya menghadapi debt collector… atau menghadapi telp dari bank .. jangan melarikan diri atau menghindar .. malah kalau perlu sebelum di tagih bank … datanglah ke Bank bahwa tidak bisa bayar cicilan… meski bank memberikan sangsi mintalah keringanan .. jika memang sudah tidak bisa ya ikuti saja apa yang sudah menjadi ketentuan dan perjanjian bersama yang sudah disepakati.. misalnya Bank menyita agunan tanah… ingat semua pemberian Allah dan bukan milik kita, kita mohon lagi saja sama Allah, ya Allah berikan saya tanah yang lebih baik bagi saya… saya ihlas…

beri pengertian kepada keluarga tentang masalah ini… kalau misalnya tidak bisa menerima bahwa aset terjual rumah terjual beri pengertian … dan kalau memang minta hal yang paling negatif misalnya cerai ya hadapi dengan tenang dan baik baik.. bujuk bahwa nanti Allah beri ganti yang lebih baik… (semoga hal hal negati ini tidak terjadi).