Membangun spiritual leadership dengan sholat (2)

model positif dari kepemimpinan spiritual ini ada 5 hal yaitu

•Positive psychological capital (memiliki modal psikologi yang positif)
•Positive ethics and moral perspective (memiliki perspektif positif baik etika maupun moral)
•Positive modeling (bisa menjadi model atau contoh yang positif)
•Positive social exchanges (memliki kemampuan adaptasi sosial yang positif)
•Positive, strength-based cultures ( memiliki basic kultur positif yang kuat )
ke lima hal diatas tujuan  yang akan dicapai dalam pelatihan spiritual leadership melalui sholat.

Membangun spiritual leadership dengan sholat (1)

konsep leadership dalam islam mendasarkan pada tugas pokok dimuka bumi yaitu sebagai wakil nya Allah di muka bumi (khalifatullah). dalam kontek ini leadership dalam islam menekankan pada kepemimpinan terhadap diri sendiri, dimana nantinya dari kepemimpinan diri sendiri ini nanti akan dapat memimpin orang lain. konsep konsep yang ditanamkan dalam islam mengenai leadership mendasarkan pada kekuatan Allah sebagai daya kepeimpinannya, penyerapan kekuatan Allah ini dapat dilakukan dengan menjalankan sholat yang benar dan khusyu. filosofi filosofi dalam sholat baik itu bacaan dan gerakan serta posisi posisi sholat merupakan latihan kesadaran yang diperkuat dengan kinestetis sehingga menimbulkan pengaruh atau dampak psikologis yang kuat dalam diri orang yang menjalankan sholat.

yang ingin di bangun dari spiritual keadership versi islam ini adalah bagaimana Allah sang maha raja…. tentunya memiliki sifat kepemimpinan yang “maha” dapat di internalisasi kedalam diri. maka ada bebarapa tahap dalam menjalankan pelatihan ini :

1. adalah pengenalam Allah secara mutlak artinya mengenal Allah secara lengkap baik Allahnya sendiri sebgai Dzat, Sifat, dan Af al nya, ataupun Dalam berakhlak kepada Allah yaitu bagaimana kita setelah mengenal Allah dapat berperilaku sesuai dengan sifat sifat kehambaan kita kepada Allah.

2. bagaimana kita dapat membawa orang untuk memiliki keadaan “tidak bisa apa apa”, manusia “tidak ada daya dan upaya” sehingga mencapai keadaan NOL atai zero. latihan pada sesi ini untuk memberishkan diri kita dari kekuatan kekuatan “kita” diharapkan nantinya ketika sudah mengandalkan Allah , kekuatan kekuatan kita tidak mengganggu atau merusak “spiritual power” yang kita dapatkan nantinya.

3. tahap ketiga adalah tahap pengisian kesadaran kita, bahwa Allah sang Raja yang memiliki kekuatan mutlak untuk memimpin…. setelah kesadaran kita terisi dengan kesadaran Allah sebagai Raja ini berarti kita sudah siap untuk diisi. maka selanjutnya pengisian dilakukan dengan penyerahan diri yaitu dengan berikrar “hanya kepada Mu aku menyembah ya Allah”… ini merupakan pembukaan atau persiapan diri agar nantinya saatnya pengisian kita lebih siap kemudian ikrar dilanjutkan dengan ..”..dan hanya kepadaMu aku memohon pertolongan..” ini merupakan pengisian

ketiga posisi ini dijalankan tehap demi tahap sehingga peserta pelatihan spiritual leadership nantinya benar benar mendapatkan sifat sifat leadership yang dimiliki Allah ta’ala Tuhan alam semesta.